TintaSiyasi.id -- Merespons maraknya kasus HIV Aids akibat perilaku seks sesama jenis, Analis Ekonomi dari Pusat Kajian dan Analisa Data (PKAD) Ismail Izzuddin, mengatakan, zina sesama jenis bukan hanya masalah moral tetapi kontributor epidemi HIV.
"Zina sesama jenis bukan hanya masalah moral atau agama tetapi terbukti jadi kontributor signifikan terhadap epidemi HIV di Indonesia," ungkapnya di akun TikTok Ismail.pkad, Rabu (6/8/2025).
Ia mengutip, data dari Kementerian Kesehatan 2024 lebih dari 70 persen kasus HIV baru di Indonesia berasal dari pria yang melakukan hubungan seks dengan sesama pria. Kemudian lebih dari 500.000 kasus HIV secara nasional dan angka ini naik setiap tahunnya.
"Yang terjadi di puncak bukan insiden tunggal pesta-pesta bertema hiburan atau gathering ini sering jadi kedok bagi praktik seks bebas tanpa kontrol. Yang memperbesar resiko penyebaran penyakit menular seksual secara masif," terangnya.
"Apakah kita siap membayar mahal secara medis, ekonomi, bahkan sosial demi menormalisasi praktik yang jelas-jelas beresiko," tanyanya.
Ia menegaskan, negara harus berani bertindak bukan karena kebencian tetapi karena cinta pada masa depan bangsanya.
"Kebebasan tidak bisa jadi alasan untuk membiarkan masyarakat jatuh dalam krisis yang bisa dicegah, saat data sudah bicara, saat generasi mudah terancam, maka diam adalah bentuk kelalaian, ini bukan soal hak tetapi soal tanggung jawab," tegasnya.
"Ini bukan tentang membenci siapapun tetapi soal menyelamatkan generasi, menjaga kesehatan masyarakat, dan mencegah beban biaya kesehatan yang makin menekan anggaran negara," pungkasnya.[] Alfia Purwanti
