Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Cendekiawan Muslim: Banyak Peraturan yang Tidak Berjalan karena Korupsi

Senin, 28 Juli 2025 | 13:31 WIB Last Updated 2025-07-28T06:44:17Z

Tintasiyasi.ID -- Cendekiawan Muslim Ustaz Ismail Yusanto (UIY) mengungkapkan bahwa ada banyak peraturan yang tidak berjalan karena korupsi. “Ada banyak peraturan yang tidak berjalan karena korupsi,” ujarnya di kanal YouTube UIY Official, Selasa (22/07/2025), bertema BLBI, Riza Chalid, Mega Korupsi, Kenapa Harus Diberantas?.

 

“Korupsi menimbulkan ketidakadilan ekonomi, seperti misalnya perubahan Undang-Undang Minerba dari 2009 ke 2020 di belakangnya itu ada korupsi besar-besaran. Kemudian korupsi membuat aparat juga tidak bekerja secara perform menurut tupoksi yang semestinya,” ulasnya. 

 

“Ada banyak peradilan yang dilakukan di negeri ini dan mengiris-iris rasa keadilan, karena peraturan itu akan berpihak kepada mereka yang punya uang,” tandasnya.

‎‎Ia menyesalkan banyaknya fakta melindungi yang jahat tetapi justru menganiaya mereka yang tidak melakukan kesalahan apa pun.

 

“Jadi korupsi ini bahaya sekali, bahkan kalau dilanjutkan korupsi itu akan mengancam kedaulatan sebuah negara, karena dengan mudah pejabat itu disusupi oleh kepentingan asing atau bahkan dia berkolaborasi dengan dengan kepentingan-kepentingan negara lain di dunia sebagaimana yang terjadi di banyak negara" bongkarnya.

Lanjut disebutkan, bahaya sekali dari perilaku korupsi yang membuat  ketidakadilan macam-macam itu makin mengangak. “Partai Ideologis pun dari awal  dengan tegas menyatakan bahaya korupsi ini,” tegasnya.

"Misalnya BLBI, ketika negara memberikan likuiditas bantuan kepada bank-bank, itu kan berarti negara harus menyisihkan sekian banyak duitnya untuk mereka, yang notabe  sebenarnya mereka orang-orang kaya para bankir itu, tetapi dibantu. Yang itu membuat pasti alokasi untuk yang lainnya  akan berkurang," tegasnya.

Lebih lanjut, ia pun menegaskan, misalnya alokasi untuk pendidikan, padahal pendidikan itu akan mengena seberapa banyak peserta didik, begitu juga untuk kesehatan.

 

“Alih-alih yang miskin itu atau rakyat banyak harus dibantu, malah duit yang segitu banyaknya untuk kepentingan orang-orang yang sebenarnya itu sudah lebih dari cukup, hanya karena keserakahan yang mereka lakukan,” ungkapnya.

"Terjadilah malapetaka perbankan di masa krisis moneter, yang kemudian untuk tidak menimbulkan kerusakan lebih jauh negara atau pemerintah turun tangan dengan memberikan likuiditas itu untuk bantuan kredit likuidita.  Nah, jadi ini tidak adil lagi gitu." ujarnya.[] Asma Ridha

Opini

×
Berita Terbaru Update