Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Inilah Lima Sumber Daya Terpenting yang Menjadi Potensi Kekuatan Dunia Islam

Senin, 28 Juli 2025 | 13:34 WIB Last Updated 2025-07-28T06:44:18Z

Tintasiyasi.ID -- Cendekiawan Muslim Ustaz Ismail Yusanto (UIY) menyebut terdapat lima potensi penting yang menjadi kekuatan dunia Islam untuk bersaing dengan negara-negara super power. “Terdapat lima potensi penting yang menjadi kekuatan dunia Islam untuk bersaing dengan negara-negara super power,” sebutnya.

 

Ia menyebutkan kelima potensi tersebut yakni pasar atau demografi, SDM (sumber daya manusia), sumber daya alam (SDA), sumber daya teknologi, kemudian sumber daya ajaran.

 

"Dunia Islam bersatu bukan paksaan tetapi kewajiban. Potensi kekuatan jika bersatu itu pasar, SDM, SDA, sumber daya teknologi, kemudian yang luar biasa lagi sumber daya ajaran dan ini tak tertandingi," ujarnya di kanal YouTube UIY Official; Negosiasi Tarif: Indonesia Kalah, AS Menang Banyak?, Senin (21/07/2025).

 

Lanjutnya, UIY menjelaskan potensi pasar atau demografi umat Islam sangat besar yakni mencapai sekitar 2 miliar. “Jumlah tersebut menunjukkan keseluruhan kekuatan umat Islam dan menjadi potensi kekuatan ketika umat Islam bersatu,” ujarnya.

 

"Umat Islam itu marketnya sangat besar. SDM luar biasa, ada banyak ahli-ahli dalam dunia Islam itu yang sekarang dipakai oleh Boeing,  Apple, Tesla oleh industri yang hi-tech saat ini. Dari India, Pakistan, bahkan ada dari Palestina," ungkapnya.

 

Selain itu, ia memaparkan, dari sumber daya alam dunia Islam memiliki kekuatan yang sangat besar, minyak dan gas bumi menjadi senjata utamanya dalam melakukan perlawanan politik. “Hal itu pernah dilakukan untuk menekan waktu perang tahun 1970-an,” paparnya.

 

"Waktu itu ada embargo ke dunia Barat di bawah kepemimpinan Raja Faisal. Luar biasa, sampai Eropa harus menggilir kendaraan. Mobil itu ganjil genap seperti Jakarta, saking tidak ada bahan bakar. Jalan-jalan Prancis digambarkan lengang, banyak pesawat komersil tidak dapat terbang karena kekurangan minyak," terangnya.

 

Namun, kondisi di Eropa kala itu membuat Amerika Serikat (AS) mengantisipasi jika kejadian serupa kembali terulang. “Alhasil, AS membanun tangki-tangki BBM di bawah tanah cukup untuk tiga bulan,” ungkapnya.


"Tiga bulan waktu yang cukup diperlukan untuk membongkar embargo jika itu terjadi lagi. Itu menunjukkan secara faktual bagaimana dunia Islam memiliki kekuatan luar biasa. Itu belum bersatu dan baru digalang oleh Raja Faisal udah seperti itu, bagaimana kalau kita memiliki persatuan yang hakiki," imbuhnya.

 

Lebih lanjut, terakhir ia menekankan yang terpenting dan luar biasa yakni sumber daya ajaran. “Dunia saat ini tengah krisis nilai, terjadi kebingungan nilai-nilai seperti apa yang harus dibangun untuk tatanan kehidupan,” bebernya.

 

"Disaat mereka semakin skeptis terhadap nilai-nilai yang ada, nilai-nilai agama lantas nilai agama apa yang dipakai?” sebut Ustaz Ismail.

 

Ia menjelaskan jika mereka sudah skeptis terhadap kristiani, judism, apalagi terhadap teologis lain-lain.

 

“Mereka kehilangan nilai-nilai untuk membangun pernikahan yang benar, kepercayaan yang sangat tinggi, membangun nilai dalam keluarga, penghormatan anak kepada orang tua, hubungan orang tua kepada anak, kemudian hubungan antar manusia, bahkan sekarang mereka kehilangan arah terhadap pernikahan, apakah pernikahan harus lawan jenis ataukah boleh sejenis itu kan kekacauan luar biasa," jelasnya.

 

Hal itu, sambungnya, tidak bisa dipenuhi atau dicukupi sistem nilai yang ada saat ini. “Nah, di situlah sebenanrya kekuatan dunia islam dengan ajaran Islam. Tentunya ini risalah ilahiah, risalah paripurna,” tandasnya.

 

“Tanpa persatuan, nilai-nilai yang agung ini hilang dari kenyataan karena tak terimplementasi secara nyata, kalaupun ada itu bagian dari kultur atau budaya, bukan sebagai tatanan politik yang memang sengaja diadopsi oleh sebuah negara. Katakanlah sebuah negara yang bisa mencorong jadi mercusuar bagi kebaikan yang bisa dilihat oleh manusia diseluruh muka bumi," pungkasnya.[] Taufan

Opini

×
Berita Terbaru Update