Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Pentingnya Hidup Itu Move On: Menyongsong Hidup dengan Visi, Aksi, dan Kolaborasi

Jumat, 30 Mei 2025 | 17:29 WIB Last Updated 2025-05-30T10:29:54Z


TintaSiyasi.id -- Pendahuluan: Hidup Adalah Perjalanan, Bukan Penantian

Hidup sejatinya adalah perjalanan spiritual dan sosial yang penuh tantangan, harapan, dan pelajaran. Kita tidak hidup untuk sekadar mengulang kenangan atau terjebak dalam bayang-bayang masa lalu. Masa lalu adalah guru, bukan penjara. Maka, penting bagi kita untuk memahami makna hakiki dari sebuah move on. Bukan hanya melupakan, tetapi melangkah dengan kesadaran dan kejelasan arah.

Dalam Al-Qur'an, Allah SWT berfirman:

> "Maka apabila engkau telah selesai (dari satu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan lain). Dan hanya kepada Tuhanmu hendaknya engkau berharap."
(QS. Al-Insyirah: 7–8)

Ayat ini menyiratkan perintah untuk terus melanjutkan hidup, terus bergerak dari satu fase ke fase lainnya, tanpa berhenti dan tanpa putus asa. Itulah esensi dari move on yang sejati.

1. Vision: Hidup Harus Punya Arah

Tidak ada kapal yang berlayar tanpa arah kecuali ia siap karam. Begitu pula hidup manusia. Vision (visi hidup) adalah penunjuk arah, cahaya di tengah kegelapan, dan peta perjalanan menuju tujuan. Tanpa visi, kita akan mudah diseret oleh arus kehidupan, kehilangan fokus, dan terjebak dalam rutinitas yang kosong makna.

Visi yang jelas membuat kita punya alasan untuk bangun setiap pagi, punya semangat untuk melewati rintangan, dan punya energi untuk menghadapi tantangan. Nabi Muhammad SAW pun memulai dakwahnya dengan visi yang agung: menyempurnakan akhlak dan menyelamatkan umat dari kegelapan.

> “Siapa yang hari ini lebih baik dari kemarin, maka ia beruntung. Siapa yang hari ini sama dengan kemarin, ia merugi. Dan siapa yang hari ini lebih buruk dari kemarin, ia celaka.”
(Hadis Nabi, riwayat al-Hakim)

Visi hidup adalah bentuk tanggung jawab spiritual. Kita dituntut untuk mengenal diri, menggali potensi, dan merumuskan arah hidup yang memberi manfaat seluas-luasnya.

2. Action: Bergerak Adalah Terapi Jiwa

Banyak orang gagal bukan karena mereka tidak tahu, tetapi karena mereka tidak melangkah. Visi yang besar tanpa aksi adalah angan-angan. Maka, move on berarti berani mengambil langkah, sekecil apa pun. Bahkan dalam Islam, amal itu adalah wujud nyata dari iman.

> "Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai..."
(QS. Al-Baqarah: 25)

Setiap perubahan besar dalam sejarah umat manusia selalu dimulai dari aksi nyata, bukan wacana. Nabi Ibrahim AS meninggalkan kota kelahirannya, membangun Ka’bah, dan memperjuangkan tauhid. Nabi Musa AS menyeberangi lautan. Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah.

Bergeraklah. Jangan tunggu sempurna. Aksi adalah pembuka jalan rezeki, pembentuk karakter, dan pemicu pertumbuhan diri. Bahkan Allah menjanjikan pertolongan bagi mereka yang berjalan di jalan-Nya, bukan hanya mereka yang berniat di jalan-Nya.

3. Passion: Temukan Api Dalam Diri

Move on yang sukses tidak hanya soal keluar dari masa lalu, tetapi juga masuk ke dalam zona makna. Passion adalah bahan bakar kehidupan. Ia adalah getaran jiwa saat kita mengerjakan sesuatu dengan sepenuh hati. Ketika kita hidup sesuai passion, kita tidak hanya bekerja, tapi beribadah dengan rasa cinta.

Passion bisa ditemukan di antara potensi, nilai-nilai, dan kesadaran akan misi hidup. Ia tidak datang tiba-tiba. Ia ditemukan lewat pencarian, kegagalan, dan keberanian mencoba.

Dalam konteks spiritual, passion juga berarti menemukan peran hidup kita sebagai khalifah Allah di muka bumi. Kita tidak diciptakan sia-sia. Allah berfirman:

> "Apakah kalian mengira bahwa Kami menciptakan kalian secara main-main (tanpa tujuan), dan bahwa kalian tidak akan dikembalikan kepada Kami?"
(QS. Al-Mu’minun: 115)

Saat passion bertemu dengan visi dan aksi, hidup menjadi penuh warna. Kita tidak lagi hidup dalam penyesalan, tapi dalam rasa syukur.

4. Collaboration: Bersama Kita Bisa Lebih Jauh

Kunci terakhir untuk move on adalah kolaborasi. Tak ada manusia sukses yang berjalan sendirian. Para nabi pun berdakwah bersama para sahabat dan pengikut setia. Dalam Islam, konsep jamaah, ukhuwah, dan tolong-menolong (ta’awun) sangat ditekankan.

> "Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa."
(QS. Al-Maidah: 2)

Kolaborasi memperkaya perspektif, memperluas jaringan, dan mempercepat keberhasilan. Dunia digital saat ini memberi kita peluang besar untuk terhubung, berbagi, dan bertumbuh bersama. Maka, penting bagi kita untuk membangun komunitas positif, lingkungan suportif, dan jejaring yang memberdayakan.

Penutup: Hidup Adalah Amanah, Jangan Terjebak Masa Lalu

Saudaraku, move on bukanlah pengingkaran terhadap masa lalu. Ia adalah penghormatan terhadap masa depan. Kita hidup hanya sekali, dan kesempatan tidak datang dua kali. Maka, jangan biarkan masa lalu yang kelam menutup cahaya masa depanmu.

Renungilah firman Allah:

> "Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sampai mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri."
(QS. Ar-Ra’d: 11)

Saat kita punya visi yang kuat, berani melangkah, menemukan passion, dan bersedia berkolaborasi, maka hidup kita akan bermakna—bukan hanya bagi diri sendiri, tapi juga bagi umat dan generasi mendatang.

Mari move on dari keluh kesah menjadi langkah. Dari galau menjadi amal. Dari diam menjadi pergerakan. Karena hidup ini bukan tentang seberapa lama kita bertahan, tapi seberapa besar kita memberi makna.

Oleh. Dr Nasrul Syarif M.Si. (Penulis Buku Gizi Spiritual. Dosen Pascasarjana UIT Lirboyo)

Opini

×
Berita Terbaru Update