TintaSiyasi.id -- Program Pangan Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa (WFP) telah memperingatkan tentang krisis kemanusiaan yang semakin memburuk di Jalur Gaza. Setidaknya dua juta orang yang sebagian besar mengungsi saat ini, hidup tanpa sumber pendapatan apapun dan sepenuhnya hanya bergantung pada bantuan kemanusiaan yang disalurkan untuk memenuhi kebutuhan pangan mereka. Mengutip dari The Peninsula, Minggu 20 April 2025, WFP mengatakan keprihatinan nya atas penurunan tajam stok pangan dan memperingatkan bahwa Jalur Gaza sudah berada di ambang bencana kemanusiaan. WFP menekankan bahwa situasi kritis ini diperparah dengan penutupan daerah perbatasan sehingga mencegah pengiriman pasokan pangan ke jalur Gaza. (Metrotv.com, 20/4/2025)
Penderitaan kaum Muslim di Gaza belum juga berakhir. Penjajah zionis justru semakin brutal, perbuatan mereka di luar batas manusia, kecaman dunia pun tidak dihiraukan. PBB pun seolah tidak berdaya. Zionis Yahudi melanjutkan kembali operasi militernya di Gaza, tentara Yahudi telah membunuh ribuan warga sipil, juga tenaga medis, jurnalis dan relawan kemanusiaan. Kaum Yahudi juga menghancurkan rumah sakit, sehingga banyak warga Gaza tidak mendapatkan perawatan medis yang layak bahkan tidak tertolong. Mereka juga meblokade bantuan kemanusiaan masuk ke wilayah Gaza. Akibatnya jutaan penduduk Gaza terancam kelaparan dan kekurangan obat-obatan.
Di sisi lain, para penguasa Muslim hanya mencukupkan diri dengan kecaman tanpa aksi nyata. Tangis, air mata bahkan darah saudara mereka di Gaza tidak mampu membukakan mata hati mereka sebagai pemimpin Muslim dan sebagai saudara sesama Muslim.
Fatwa dan deklarasi tidak akan efektif untuk solusi penjajahan di Palestina. Solusi jihad yang sudah dikumandangkan oleh ulama seluruh dunia membutuhkan satu komando politik kepemimpinan global. Kepemimpinan yang kekuasaannya mewakili seluruh umat Islam di dunia. Kepemimpinan ini yang akan mampu dan berani mengusir penjajah dan antek-anteknya dari negeri Muslim yang terjajah, termasuk juga Palestina. Kepemimpinan ini adalah institusi khilafah yang dipimpin oleh seorang khalifah.
Allah memerintahkan umat Islam memberi pertolongan kepada saudaranya sesama Muslim. Allah SWT juga menyatakan umat muslim adalah bersaudara. Persaudaraan dalam hal ini menurut para ulama adalah persaudaraan yang hakiki yakni persaudaraan seagama, seakidah, keyakinan yang satu yaitu Islam. Sebagaimana Allah dalam QS Al- Hujurat ayat 10.
Rasulullah SAW juga bersabda bahwa Islam adalah satu tubuh. Oleh karena itu, wajib menolong saudaranya. Ukhuwah Islamiyah ini berdasarkan nilai-nilai Islam dan diikat dengan akidah Islam. Perbedaan bangsa, negara, suku, adat istiadat dan warna kulit tidak menjadi penghalang untuk tetap bersatu.
Selama umat Muslim terikat pada Nasionalisme warisan penjajah, maka mereka tidak akan benar-benar bersatu dalam ikatan akidah dan kewajiban jihad pun tidak akan bisa ditunaikan. Nasionalisme membuat para pemimpin Muslim terbelenggu, sehingga hanya menggunakan narasi mereka untuk mengutuk, berkonotasi serta menyarankan upaya perundingan atau sejenisnya. Mereka tidak memaksimalkan kekuasaannya untuk berperan melenyapkan dan mengusir entitas penjajah dari tanah kaum Muslim. Maka umat Islam harus mencampakkan nasionalisme.
Inilah langkah konkret agar terlepas dari belenggu yang menjerat kaki-kaki kaum Muslim untuk menolong saudara-saudaranya yang terzalimi. Umat harus menyadari bahwa penjajahan hanya bisa dihentikan dengan persatuan umat dalam satu kepemimpinan global yaitu Khilafah Islamiyah.
Umat wajib menyerukan kepentingan terhadap adanya khilafah ke seluruh dunia dengan seruan yang sama. Umat harus terus mengingatkan pentingnya kekuatan dan persatuan umat.
Umat harus bergerak menuntut penguasa Muslim agar melaksanakan kewajibannya menolong Palestina dengan melaksanakan jihad dan menegakkan khilafah. Karena khilafah adalah Institusi pemersatu umat Islam. Untuk itu, gerak umat harus ada yang memimpin agar terarah. Harus ada jamaah dakwah ideologis yang menyerukann jihad dan tegaknya Khilafah.
Para pengemban dakwah ideologis harus terus bergerak dengan mengerahkan seluruh kemampuannya agar persatuan umat terwujud dan berjuang bersama menegakkan khilafah. Sehingga persoalan umat di mana pun berada termasuk Palestina segera terselesaikan dan kehidupan Islam dapat dilangsungkan kembali. Institusi khilafah ini akan menjadi perisai (pelindung) umat Muslim dari berbagai bentuk penjajahan kaum kuffar. Maka untuk itu umat wajib bersama untuk menegakkannya.
Wallahu a'lam bishshawab. []
Oleh: Farida Marpaung
Aktivis Muslimah