Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Kiai Hafidz: Orang Tukang Maksiat Itu Susah Menangis

Kamis, 08 Mei 2025 | 20:28 WIB Last Updated 2025-05-08T13:28:53Z

Tintasiyasi.ID -- Khadim Ma'had Syaraful Haramain K.H. Hafidz Abdurahman, M.A. menilai bahwasanya ahli maksiat itu memiliki hati yang sangat keras sehingga hubungan dengan Allah swt. tidak pernah tersambung, sehingga susah menangis.

 

"Ini yang luar biasa, orang tukang maksiat itu susah nangis, karena hatinya keras dan hubungan dia dengan Allah Swt. jauh," ucapnya di kanal YouTube KH Hafidz Abdurrahman, M.A., bertema Dampak Buruk Perbuatan Maksiat, Selasa (29/04/2025).

 

Alhasil, imbuhnya, ahli maksiat ketika ibadah tidak akan menemukan kenikmatan lantaran hatinya yang keras. “Lantas, ketika hati kita mulai lembut atau lunak di situlah pertanda kita sudah mendapatkan nikmat,” tuturnya.

 

"Nikmat apa? Nikmat berhubungan dengan Allah Swt.. Kita baca Al-Quran menikmati, salat menikmati, zikir menikmati, qiamulail menikmati. Masya Allah itu adalah karena hati kita sedikit demi sedikit dibersihkan," ungkapnya.

 

"Karena itu orang tukang maksiat dan ahli maksiat tidak akan menemukan kenikmatan dalam ibadah," tambahnya.

 

Tidak hanya susah menjalin hubungan dengan Allah Swt., Kiai Hafidz menyebut ahli maksiat juga akan susah menjalin hubungan dengan orang lain, terutama orang-orang baik. “Terlebih, orang ahli maksiat akan membenci oang yang ahli taat kepada Allah Swt.,” terangnya lagi.

 

"Orang yang ahli maksiat akan benci dengan orang yang ahli taat. Orang-orang taat dimusuhi oleh ahli maksiat. Ada orang salat jemaah dicibir, orang baca Al-Qur'an dicibir, kalau ada perempuan memakai jilbab dan cadar kemudian dicibir. Hati-hati kalau hati kita sudah keras karena maksiat maka kita harus latih agar bisa menerima apa pun," terangnya.

 

Lanjutnya, ia menjelaskan bahwa perbuatan maksiat juga dapat menghalangi datangnya rezeki. “Terkadang orang menghalalkan segala cara untuk memperoleh kemudahan, namun mereka lupa apabila yang mereka kerjakan merupakan kemaksiatan,” ungkapnya.

 

"Jadi kadang-kadang ada orang berfikir tentang fenomena pinjol, orang ingin gampang. Dipikir dengan maksiat itu maka dia akan mudah, tetetapi di balik kemudahan itu ada berbagai macam kesulitan-kesulitan. Ini yang kadang-kadang orang tidak berfikir panjang," jelasnya.

 

Sebaliknya, ia memandang jika dengan takwa kepada Allah Swt. bisa menarik rezeki, sehingga dengan bertakwa kepada Allah Swt. akan diberikan jalan keluar serta solusi dalam segala kesulitan-kesulitan yang kita alami.

 

"Dan Allah kemudian memberikan rezeki dari jalan yang tidak disangka-sangka. Jadi takwa itu pintu membuka kemudahan maka sebaliknya meninggalkan takwa pintu menuju kesulitan. Kadang-kadang kita ingin hidup enak tetetapi tidak mau taat kepada Allah Swt.. Padahal taat jalan untuk mendapatkan hidup yang enak, ini kata kuncinya," pungkasnya.[] Taufan

Opini

×
Berita Terbaru Update