"Ini yang luar biasa, orang
tukang maksiat itu susah nangis, karena hatinya keras dan hubungan dia dengan
Allah Swt. jauh," ucapnya di kanal YouTube KH Hafidz Abdurrahman, M.A.,
bertema Dampak Buruk Perbuatan Maksiat, Selasa (29/04/2025).
Alhasil, imbuhnya, ahli maksiat
ketika ibadah tidak akan menemukan kenikmatan lantaran hatinya yang keras. “Lantas,
ketika hati kita mulai lembut atau lunak di situlah pertanda kita sudah
mendapatkan nikmat,” tuturnya.
"Nikmat apa? Nikmat
berhubungan dengan Allah Swt.. Kita baca Al-Quran menikmati, salat menikmati, zikir
menikmati, qiamulail menikmati. Masya Allah itu adalah karena hati kita sedikit
demi sedikit dibersihkan," ungkapnya.
"Karena itu orang tukang
maksiat dan ahli maksiat tidak akan menemukan kenikmatan dalam ibadah,"
tambahnya.
Tidak hanya susah menjalin
hubungan dengan Allah Swt., Kiai Hafidz menyebut ahli maksiat juga akan susah
menjalin hubungan dengan orang lain, terutama orang-orang baik. “Terlebih,
orang ahli maksiat akan membenci oang yang ahli taat kepada Allah Swt.,”
terangnya lagi.
"Orang yang ahli maksiat
akan benci dengan orang yang ahli taat. Orang-orang taat dimusuhi oleh ahli
maksiat. Ada orang salat jemaah dicibir, orang baca Al-Qur'an dicibir, kalau
ada perempuan memakai jilbab dan cadar kemudian dicibir. Hati-hati kalau hati
kita sudah keras karena maksiat maka kita harus latih agar bisa menerima apa pun,"
terangnya.
Lanjutnya, ia menjelaskan bahwa
perbuatan maksiat juga dapat menghalangi datangnya rezeki. “Terkadang orang
menghalalkan segala cara untuk memperoleh kemudahan, namun mereka lupa apabila
yang mereka kerjakan merupakan kemaksiatan,” ungkapnya.
"Jadi kadang-kadang ada
orang berfikir tentang fenomena pinjol, orang ingin gampang. Dipikir dengan
maksiat itu maka dia akan mudah, tetetapi di balik kemudahan itu ada berbagai
macam kesulitan-kesulitan. Ini yang kadang-kadang orang tidak berfikir
panjang," jelasnya.
Sebaliknya, ia memandang jika
dengan takwa kepada Allah Swt. bisa menarik rezeki, sehingga dengan bertakwa
kepada Allah Swt. akan diberikan jalan keluar serta solusi dalam segala
kesulitan-kesulitan yang kita alami.
"Dan Allah kemudian
memberikan rezeki dari jalan yang tidak disangka-sangka. Jadi takwa itu pintu
membuka kemudahan maka sebaliknya meninggalkan takwa pintu menuju kesulitan.
Kadang-kadang kita ingin hidup enak tetetapi tidak mau taat kepada Allah Swt.. Padahal
taat jalan untuk mendapatkan hidup yang enak, ini kata kuncinya,"
pungkasnya.[] Taufan