Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Sejarawan: Jihad Adalah Solusi untuk Palestina

Senin, 28 April 2025 | 20:07 WIB Last Updated 2025-04-28T13:07:49Z

Tintasiyasi.ID -- Sejarawan Saptian A.W. menjelaskan bahwa jihad adalah solusi untuk Palestina. "Solusi Palestina itu adalah jihad atau perang dan kemudian khilafah," tuturnya dalam Kabar Petang: Gaza dan Jihad di YouTube Khilafah News, Rabu (16/04/2025).

 

Ia mengapresiasi pernyataan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional K.H. Prof. Sudarnoto Abdul Hakim yang mendukung fatwa IUMS (International Union of Muslim Scholars) yang menyerukan agar pemimpin-pemimpin kaum Muslim melakukan jihad atau perang melawan negara Israel.

 

"Seruan ini menjadi pemicu agar kaum Muslim semakin memahami, menyadari bahwasanya persoalan jihad dan persoalan perang ini menjadi suatu solusi yang hakiki untuk masalah Palestina," ujarnya.

 

Namun, ia sangat menyesalkan, pernyataan Mufti Agung Mesir Nazir Ayat yang menolak fatwa ulama IUMS yang menyerukan jihad melawan Israel.

 

"Bahkan Ayat menganggap bahwa ulama IUMS tidak bisa dipertanggungjawabkan. Sedih sekali kita mendengar sebagian ulama yang justru mematikan semangat jihad fi sabilillah," ungkapnya.

 

Mereka para ulama yang tidak sepakat dengan jihad, lanjutnya, kemudian menyudutkan para pejuang Islam yang saat ini sedang berjuang melawan Zionis Israel. “Bahkan mereka kemudian membuat seolah-olah para penguasa negeri lain ini mendapatkan legitimasi untuk diam tidak berperang melawan Zionis Israel,” sesalnya.

 

"Selama ini saya belajar, sejarah kaum Muslim itu selalu berharap kepada hubungan internasional yang diciptakan oleh negara-negara imperialis, baik setelah Perang Dunia I, sebelum Perang Dunia II, bahkan sampai hari ini kita selalu dipaksakan untuk mengikuti aturan internasional yang nyatanya itu tidak pernah berpihak terhadap Islam dan umat Islam," cetusnya.

 

Menurutnya, selama umat mengikuti aturan internasional, Palestina khususnya dan negeri Muslim yang lainnya, menjadi tercerai berai dalam kondisi yang sangat menyedihkan.

 

“Maka sebetulnya ini menjadi pemicu bagi kita agar berpikir jangan menggunakan aturan internasional atau berharap pada hal-hal yang sudah pernah terjadi. Selama Palestina ini di rongrong Zionis Israel dan belum ada kepemimpinan umat Islam,” sebutnya menyarankan.

 

"Kemudian dengan peristiwa Palestina, ini menjadi pemicu bagi kita agar bersungguh-sungguh untuk mencari solusi alternatif dan tidak terus terusan menaruh harapan pada hubungan internasional, tetapi menaruh harapan kepada tuntunan alternatif yang sesuai dengan Islam yang berbasis pada Al-Quran dan sunah. Ini menjadi suatu hal yang harus dijalani, dilakukan, dan diperjuangkan," pungkasnya.[] Rina

Opini

×
Berita Terbaru Update