Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Perjanjian Camp David, Jurnalis: Perjanjian Batil dan Maksiat

Senin, 28 April 2025 | 20:06 WIB Last Updated 2025-04-28T13:07:52Z

Tintasiyasi.ID -- Jurnalis Joko Prasetyo mengungkapkan bahwa Perjanjian Camp David (perjanjian damai Mesir dengan entitas penjajah Zionis Yahudi) merupakan perjanjian maksiat. “Perjanjian Camp David (perjanjian damai Mesir dengan entitas penjajah Zionis Yahudi) merupakan perjanjian maksiat,” ulasnya, Rabu (09/04/2025).

 

"Karena intinya dalam perjanjian yang ditandatangani pada 1979 itu bukan sekadar Zionis setuju untuk menarik diri dari Semenanjung Sinai, yang telah diduduki sejak Perang Enam Hari 1967," tuturnya di akun Facebook Joko Prasetyo: Tidak Ada Ketaatan pada Perjanjian Batil dan Maksiat Camp David.

 

"Tetapi yang paling parah adalah Mesir menyetujui dan meridai sebagian besar wilayah Palestina diduduki entitas penjajah Zionis Yahudi untuk dijadikan negara Israel. Alih-alih berjihad mengusir entitas penjajah tersebut dari tanah suci ketiga kaum Muslim. Itu poinnya!" sambungnya.

 

Padahal, pria yang akrab disapa Om Joy, menyatakan bahwa Palestina merupakan tanah kharajiah kaum Muslim sejak masa Khalifah Umar bin Khaththab hingga kiamat kelak. “Kaum Muslim wajib mempertahankannya meski nyawa taruhannya,” serunya.

 

"Maka dapat disimpulkan perjanjan tersebut batil, maksiat! Bukan perkara yang sah, bukan perkara yang makruf. Maka wajib ditinggalkan!" tegasnya. 

 

Om Joy mengutip sabda Rasulullah Saw.:

 

لاَ طَاعَةَ فِي مَعْصِيَةِ اللهِ، إِنَّمَا الطَّاعَةُ فِي الْمَعْرُوفِ

 

Tidak ada ketaatan dalam maksiat kepada Allah. Sesungguhnya ketaatan itu hanya dalam perkara yang ma'ruf (baik). (HR Muslim).

 

Ia menegaskan, “Begitu juga dengan pernyataan, ‘Tidak boleh berperang melawan Yahudi, karena antara kita dan mereka terikat perjanjian (Camp David).’ merupakan pernyataan batil dan maksiat.”

 

Menurutnya, pernyataan tersebut bukan perkara yang sah dan makruf. “Maka wajib ditinggalkan!" tegasnya lagi. 

 

"Solusi untuk Palestina hanyalah jihad dan khilafah. Bukan yang lain! Jihad untuk mengenyahkan entitas penjajah Zionis Yahudi dan khilafah untuk memerdekakan Palestina secara hakiki. Itu saja, Allahu Akbar!" tandasnya.[] Lanhy Hafa

Opini

×
Berita Terbaru Update