“Ada yang mengatakan begini, ‘Malaikat
yang menurunkan Al-Qur'an adalah malaikat Jibril, maka jadilah Jibril malaikat
yang paling mulia. Rasulullah diberikan kitab maka jadilah Rasulullah adalah
Rasul yang paling agung. Malam lailatulqadar adalah malam turunnya Al-Quran,
maka jadilah malam yang paling utama.’,” bebernya.
“Maka semua yang bersentuhan
dengan Al-Qur'an menjadi mulia. Jika kita lihat kertas, yang awalnya tidak
apa-apa, maka kemudian ketika kertas itu ditulisi ayat-ayat Al-Qur'an menjadi
mushaf, tidak boleh dipegang, dibawa, kecuali orangnya dalam keadaaan suci.
Terangkatlah derajatnya,” terangnya lebih lanjut.
Jika ada satu bangsa atau kaum, lanjutnya,
dan siapa pun yang ingin mulia maka tak ada jalan lain kecuali mengimani
dan mengamalkan Al-Qur'an dalam kehidupan secara kaffah.
“Baik dalam kehidupan pribadi,
keluarga, masyarakat, bahkan negara. Hanya dengan itu akan mendapatkan
kemuliaan. Tetapi sebaliknya, jika meninggalkan Al-Qur'an yang terjadi adalah
kehinaan dan kesengsaraan di dunia dan akhirat,” pungkasnya.[] Rere