Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Meski Ada Gencatan Senjata Namun Penjajahan Masih Berlangsung

Minggu, 26 Januari 2025 | 21:08 WIB Last Updated 2025-01-26T14:09:17Z
TintaSiyasi.id -- Pengamat Hubungan Internasional Budi Mulyana mengatakan, meski ada gencatan senjata bahwa penjajahan masih berlangsung.

"Nah ini (gencatan senjata) yang kemudian kita harus lihat seperti itu bahwa memang penjajahan masih berlangsung," ungkapnya dalam Live 2601, Puluhan Ribu Massa Di Depan Kedubes AS! Ahad (26/1/2025) di kanal YouTube One Ummah TV.

"Bahwa gencatan senjata adalah sebuah kondisi dimana umat Islam bisa melakukan konsolidasi dan merasa kelegaan sesaat, dan itu harus kita syukuri, tetapi ini juga tidak boleh menghentikan kita untuk bisa menyelesaikan akar masalahnya, dan saya lihat memang aksi pembelaan terhadap Palestina itu harus terus dilakukan, kenapa? Karena tadi penjajah itu masih berlangsung," sambungnya.

Ia mengungkapkan alasan gencatan senjata bukan menghentikan penjajahan. "Gencatan senjata itu salah satu bentuk perjanjian yang sifatnya sementara, biasanya terjadi dalam situasi perang. Gencatan senjata biasanya dilakukan ketika ada alasan-alasan yang sifatnya kemanusiaan, spiritualitas, sehingga proses peperangan atau war yang panjang dihentikan untuk bisa memenuhi aspek-aspek yang tadi, aspek kemanusiaan, spiritualitas," terangnya.

"Misalkan gencatan senjata dalam menghormati perayaan agama Natal, Idulfitri atau tadi ada kondisi-kondisi kemanusiaan yang sedemikian parahnya, sehingga ada desakan dihentikan dulu, tetapi namanya juga perjanjian yang sifatnya sementara, gencatan senjata itu tidak menghentikan perang itu sendiri, kalau dalam konteks ini penjajahan artinya ini juga yang harus dipahami oleh umat Islam, bahwa kenapa namanya juga gencatan senjata dari namanya kan gencatan senjata, berhenti sebentar," sambungnya.

Karena sifat gencatan senjata sementara maka tidak menghilangkan fakta penjajahan masih berlangsung di Palestina.

"Tentu gencatan senjata Ini adalah sebuah hal yang yang secara dalam kacamata dunia internasional itu kemajuan dari sebuah konflik yang demikian keras, di satu sisi tentu kita bersyukur ya bahwa ada kelegaan gitu dari kondisi yang berat, tetapi itu tidak menghilangkan fakta bahwa penjajahan itu masih berlangsung," terangnya.

"Sehingga kita melihat kegembiraan yang ditunjukkan oleh bangsa Palestina khususnya di Gaza di sana ada kesepakatan pembebasan tahanan-tahanan secara barter, walaupun secara bertahap, ada tiga tahapan yang disepakati, dan kemudian juga ada penghentian serangan-serangan walaupun ya tetap saja namanya juga bangsa Yahudi yang sedang menjajah ya mereka terus berusaha untuk mempertahankan eksistensinya gitu," pungkasnya. [] Alfia Purwanti

Opini

×
Berita Terbaru Update