Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tiga Pilar Utama Sistem Ekonomi Kapitalis Penyebab Krisis

Rabu, 19 Juni 2024 | 14:06 WIB Last Updated 2024-06-19T07:07:38Z
TintaSiyasi.com -- Direktur Institute of Islamic Analysis and Development (INQIYAD) Assoc. Prof. Dr. Fahmi Lukman, M.Hum. mengatakan, ada tiga pilar utama sistem ekonomi kapitalis yang menjadi penyebab berbagai krisis di dunia saat ini.

"Penyebab krisis ini dalam konteks ekonomi kalau saya mencoba melihat beberapa aspek yang dikemukakan oleh beberapa pemikir ekonomi, karena memang dasar dari pemicu ekonomi itu terkait dengan sistem perekonomiannya, yaitu ekonomi kapitalistik yang bertumpu pada tiga pilar utama," bebernya dalam FGD FORDOK #44 Sengkarut Ekonomi Nasional dan Masa Depan Bangsa, di kanal YouTube Forum Doktor Muslim Peduli Bangsa, Sabtu (15/6/2024).

Pertama, terkait dengan persoalan sistem mata uangnya, yaitu sistem mata uang kertas. Menurutnya, basis sistem mata uang kertas, itu kepercayaan (trust), bukan pada nilai intrinsiknya. "Jadi sistem mata uang ini antara nilai intrinsik dan nilai ekstrinsik itu tidak sama," ujarnya.

Kedua, terkait sistem utang-piutang yang berbasis pada bunga atau riba yang bersifat tetap. Inilah yang berlaku dan diwujudkan pada sistem perbankan yang ada pada saat ini.

Ketiga, terkait sistem investasi yang juga berbasis pada spekulasi. Ia menyebut, ini semacam berjudi. Seperti diwujudkan dalam persoalan jual-beli saham, tentang sekuritas, dan tentang obligasi di pasar modal.

Lebih lanjut dia mengatakan, beberapa persoalan yang cukup mendasar (tiga pilar ekonomi) itu, di satu sisi berperan dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi, tetapi pertumbuhan ekonomi yang dihasilkan sebenarnya bersifat bubble economy (balon udara). 

"Jadi ibarat balon udara yang menggelembung, tetapi di dalamnya kosong tidak berisi, sehingga rentan untuk terjadi ledakan ekonomi," bebernya.

Dengan demikian, tegasnya, pertumbuhan ekonomi kapitalisme sangat fatamorgana, ada tetapi realitasnya tidak ada. Sebab, pertumbuhan ekonomi terjadi hanya berputar-putar pada persoalan tentang uang kertas, utang atau kertas saham.

Menurutnya, ini tidak banyak memberikan kontribusi besar pada sektor ekonomi yang riil, kecuali hanya sedikit sekali dibandingkan dengan perputaran di sektor ekonomi yang nonriil. "Karena itulah, ini akar persoalan sehingga terjadi banyak krisis," tutupnya.[] Faizah

Opini

×
Berita Terbaru Update