Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Kewajiban Amar Makruf Nahi Mungkar

Jumat, 21 Juni 2024 | 07:55 WIB Last Updated 2024-06-21T00:55:15Z

TintaSiyasi.id -- Ada tugas dan kewajiban kita sebagai muslim yang langsung diperintahkan dalam Al-Qur’an dan hadis yaitu amar makruf dan nahi mungkar, menyuruh kebaikan dan mencegah kemunkaran.

Tugas ini sangat mulia karena mengajak, menyuruh dan menunjukkan satu kebaikan. Di antara kita umat Muslim harus ada yg mau dan peduli untuk melaksanakan tugas agama ini. Paling tidak merekalah yang punya ilmu agama, para asatidz, intelektual Muslim dan kiai di lingkungan masing-masing. Allah SWT berfirman:

وَلْتَكُن مِّنكُمْ أُمَّةُُ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَأُوْلاَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ “

Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar; mereka adalah orang-orang yang beruntung.” (QS. Ali-Imran: 104)

Kita umat Muslim akan menjadi “khaira ummah” (umat terbaik) asal mau berdakwah dan beramar ma’ruf nahi munkar. Dan jangan sebaliknya, menjadi umat yang terburuk yang tidak mau tahu dengan berbagai pelanggaran syariat di lingkungannya masing-masing.

Sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:

مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَرًا فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ وَذَلِكَ أَضْعَفُ الإِيمَانِ

Barangsiapa yang melihat satu kemungkaran, maka ubahlah dengan tangannya, jika tidak mampu maka dengan lisannya dan jika tidak mampu maka dengan hatinya, dan itu selemah-lemahnya iman.” [HR Muslim].

Hadis ini menunjukkan bahwa amar ma’ruf nahi munkar itu hukumnya wajib. Kalau dilaksanakan akan mendapat pahala dan manfaatnya besar sekali. Dan jika ditinggalkan sangatlah besar dosa dan efeknya. Jangan sampai umat Islam hanya rajin berwirid baca tasbih di masjid tapi tak peduli dengan kondisi masyarakat dan negara yang tengah terjadi.

Dan tugas amar ma’ruf nahi munkar ini akan sangat efektif jika dilaksanakan dengan tangan atau kekuasaan. Para pejabat yang punya otoritas kekuasaan itu lebih mudah untuk melaksanakan tugas ini. Jadilah pejabat yang adil dan sangat siap melaksanakan amar ma'ruf nahi munkar dengan otoritas kekuasaannya.


Syaithan Akhras

Kalau umat muslim diam tidak bersikap untuk menyampaikan kebenaran, padahal mereka tau mana yang haq dan mana yang bathil, tau ada kemunkaran didepan mata,maka orang-orang semacam ini disebut ‘syaithan akhras' atau setan bisu’, sebagaimana diterangkan berikut ini :

Imam An-Nawawi dalam Syarah Shahih Muslim menuliskan pernyataan Imam Abu Ali Ad Daqqaq An Naisaburi Asy Syafi’i:

الساكت عن الحق شيطان أخرس، والناطق بالباطل شيطان ناطق

“Orang yang berdiam diri dari (menyampaikan) kebenaran, maka ia adalah syaithon akhros (yakni setan yang bisu dari jenis manusia). Dan orang yang menyampaikan kebatilan ia adalah setan yang berbicara.”

Ibnu Taimiyah rahimahullah juga pernah berkata: “Orang yang berdiam diri dari menyampaikan kebenaran (padahal ia mampu menyampaikannya) adalah Syaithan Akhras (setan Bisu dari jenis manusia).” Lihat Majmu’ Fatawa Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah.

Imam Ibnul Qoyyim Al Jauziyah rahimahullah mengatakan: “Agama dan kebaikan apalagi yang ada pada seseorang yang melihat larangan-larangan Allah dilanggar, batas-batas-Nya diabaikan, agama-Nya ditinggalkan, dan sunnah Rasul-Nya dibenci. Orang yang hatinya dingin, lisannya diam (dari menyampaikan kebenaran dan mengingkari kemungkaran), dia adalah Syaithan Akhras (setan bisu dari jenis manusia), sebagaimana orang yang berbicara dengan kebatilan dinamakan Syaithan Nathiq (setan yang berbicara dari jenis manusia).

Walau hikmah yang dikatakan diatas itu bukan hadits tapi sejalan isinya dengan Al-Qur’an dan Hadits yang berisi perintah amar ma’ruf dan nahi munkar.

Saudaraku, ayo kita jalankan amar ma’ruf nahi munkar itu agar kita tidak termasuk setan bisu.
Akankah kita menunggu adzab Allah Ta’ala turun kepada kita, dikarekan kita mengabaikan, apatis dan acuh tak acuh dalam perkara perkara ini!
Apakah kita melupakan sabda Nabi Muhammad SAW yang berbunyi:

وَالَّذِيْ نَفْسِيْ بِيَدِهِ لَتَأْمُرُنَّ بِالْمَعْرُوْفِ، وَلَتَنْهَوُنَّ عَنِ الْمُنْكَرِ، أَوْ لَيُوْشِكَنَّ اللهُ أَنْ يَبْعَثَ عَلَيْكُمْ عِقَابًا مِنْهُ، ثُمَّ تَدْعُوْنَهُ فَلاَ يُسْتَجَابُ لَكُمْ

Demi Rabb yang jiwaku berada di tangan-Nya, hendaklah kalian bersunguh-sungguh menyuruh berbuat kebaikan dan mencegah kemunkaran, atau Allah akan menimpakan siksaan kepada kalian dari sisi-Nya, kemudian kalian berdo’a kepada-Nya tetapi Dia tidak mengabulkan do’a kalian.” (HR. At-Turmudz)

Hadis tersebut menjelaskan, apabila amar ma’ruf nahi munkar tidak ditegakkan, maka doa pun tidak dikabulkan. Lantas apa lagi yang kita tunggu! Apakah kita akan mendiamkan kemungkaran yang merajalela, kemaksiatan di mana-mana, kemudian Allah Ta’ala murka dan menurunkan azab-Nya!

Walaupun didalamnya terdapat orang yang shaleh dan taat yang selalu berdoa kepada Rabb-Nya, ‎walaupun di dalamnya ada orang yang selalu shalat, infak, sedekah, puasa, tapi kalau dia ‎mendiamkan kemaksiatan maka tunggulah adzab dari Allah Ta’ala.

Sebagai muslim yuk kita manfaatkan media sosial ini untuk berdakwah dan amar ma’ruf nahi munkar. Jangan sampai orang-orang baik kalah dengan orang-orang munafik yang suka membalikkan fakta kebatilan menjadi hal yang benar.

Tugas kita adalah beramal dan melaksanakan, action dan proses walaupun kecil nampaknya, dan Allah-lah Yang Maha Kuasa yang menentukan hasilnya. Yuk kita kita laksanakan tugas mulia ini agar kita tidak menjadi ‘setan bisu’. 

Nashrun Minallah Wafathun Qoriib’. []

Kuala Tungkal, 19 Juni 2024.


Abdul Mukti
Pengamat Kehidupan

Opini

×
Berita Terbaru Update