Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Aksi Bela Palestina Kota Medan: Urusan Palestina Tidak Akan Selesai Tanpa Tegaknya Daulah Khilafah Islamiyah

Senin, 17 Juni 2024 | 04:32 WIB Last Updated 2024-06-16T21:32:23Z
TintaSiyasi.id -- Aksi pembelaan terhadap Palestina atas genosida yang dilakukan oleh entitas penjajah Israel masih terus menggelora, termasuk di Kota Medan. Aksi pembelaan tersebut diikuti dari berbagai kalangan, seperti mahasiswa, kaum intelektual, tokoh Muslimah,  juga msayarakat pada umumnya.  

Ustazah Sri Cahyo Wahyuni, salah satu tokoh Muslimah Kota Medan yang hadir dalam aksi tersebut, menyatakan jika urusan Palestina tidak akan selesai tanpa tegaknya Daulah Khilafah Islamiyah.

“Urusan Palestina ini tidak akan selesai, tidak akan tuntas kalau tidak ada daulah khilafah islamiyah  yang menerapkan syariat secara keseluruhannya,” ujarnya kepada reporter Muslimah Rindu Syariah, Selasa (11/06/2024). 

Maka, tidak ada cara lain yang dapat ditempuh kaum Muslim hari ini dalam rangka mewujudan tegaknya Daulah Khilafah untuk mengenyahkan entitas Israel, selain berjuang untuk mendakwahkan Islam secara keseluruhan. 

Ia mengajak agar semua kalangan, mulai dari tokoh masyarakat, para penguasa atau pemimpin umat bersatu padu untuk menegakkan institusi khilafah. Karena tanpa khilafah, genosida tidak akan bisa dihentikan. 

“Melalui aksi ini yang kita inginkan kepada seluruh tokoh, kemudian para penguasa, pemimpin-pemimpin kaum Muslim, dan kita semua bersatu padu, untuk apa? Untuk berjuang  menegakkan isntitui khilafah tadi. Karena tanpa itu, genosida yang terjadi di Plaestina tidak akan pernah bisa berhenti,” imbaunya. 

Sementara langkah yang seharusnya mampu dilakukan oleh negeri-negeri Muslim hari ini adalah mengirimkan pasukan ke Palestina untuk menghadapi entitas penjajah Israel. 

Hal senada juga disampaikan oleh Ustazah Eka Susanti Syahputri, Tokoh Muslimah Kota Medan bahwa aksi nyata saat ini membela Palestina adalah mengirimkan pasukan militer yang dilakuan oleh penguasa negeri-negeri Muslim.

Ia  katakan bahwa pertemuan KTT, Liga Arab, OKI, dan sejenisnya tidak akan mampu memberikan solusi tuntas terhadap persoalan Palestina. Karena semua lembaga tersebut hanya beretorika belaka. 

“Palestina masih terjajah hari ini karena kaum Muslim tidak ada perisai, pelindung seperti dulu, ada khilafah dan khalifah. Pertemuan KTT Liga Arab, OKI,  tidak bisa menjadi solusi tuntas atas genosida yang terjadi I Plestina. Tentu tidak mampu menyelesaikannya. Karena semua itu hanyalah retorika saja,” katanya. 

Selanjutnya Ustazah Eka menyatakan bahwa Aksi pembelaan terhadap Palestina yang diselenggarakan bertujuan untuk membangun kesadaran umat tentang kondisi  Palestina yang digenosida.

“Jadi, akar masalahnya sudah jelas. Maka, kita juga harus memberikan solusi yang benar.  Dan kemudian kita mendorong agar penguasa-penguasa negeri  Muslim segera mengirimkan pasukan militernya ke sana. Mendesak mereka.  Begitu!” imbuhnya. 

Selain itu, Koordinator JAM for Islam Wilayah Sumut, Hijrah Asriza (Koordintor JAM for Sumut) dalam aksi tersebut sebagai perwakilan suara mahasiswa dan pemuda, menyebutkan bahwa Palestina terus terjajah karena umat Islam masih tercerai-berai, sehingga Palestina berjuang sendiri. 

Meskipun ada solusi yang ditawarkan seperti  Dua Negara, atau  genjatan senjata, tetapi tidak bisa memerdekakan atau menarik kembali tanah Plaestina seutuhnya. 

Ia juga sepakat bahwa  pertemuan Liga Arab, OKI, atau PBB sekalipun, tidak mampu memberikan  harapan untuk Palestina. 

Sebagai mahasiwa lanjutnya, memiliki peran  besar sebagai The Agent of change(agen-agen perubahan).

”Maka kita harus terdepan membela saudara-audara kita di Palestina. Banyak yang bisa kita lakukan. Dengan aktivasi sosmed (sosial media). Terus melakukan pertemuan-pertemuan, diskusi antar sesama organisasi, dan sesama mahasiswa untuk membahas solusi akhir Palestina,” terang Hijrah. 
 
Oleh karena itu ia menyeru kepada kalangan mahasiswa dan pemuda, khususnya yang berada di Kota Medan, untuk  bersama-sama menyatukan langkah, pikiran, dan gerak. Termasuk menyatukan visi dan misi bahwa solusi tuntas Palestina hanya dengan kembalinya kekhilafahan.

“Dengan adanya pemimpin dalam Islam. Itulah Khalifah, yang nantinya bisa mengomandoi pasukan militer dengan seruan jihad. Saya menyeru pada seluruh mahasiswa dan pemuda terkhusu di Kota Medan agar jangan pernah lelah menyuarakan pembelaan terhadap warga Palestina,” pungkasnya. []M. Siregar

Opini

×
Berita Terbaru Update