TintaSiyasi.id -- Aktivis Islam Inggris, Mohamed Jalal, menyatakan perlunya umat Islam mengeluarkan suara perlwanan terhadap dua partai besar pada pemilu yang akan diselenggarakan di Inggris akhir tahun ini.
“Jadi pemilu yang akan datang ini yang akan kemungkinan terjadi di akhir tahun ini, umat Islam perlu mengeluarkann suara untuk melawan dua partai. Kita perlu menunjukkan bahwa suara umat Islam sangat diperhitungkan,” tuturnya dalam video yang dirilis oleh 5pillarsNews, in Whitehall London, Kamis (16/05/2024).
Dalam artian katanya, umat Islam masih bisa menampilkan para kandidat lain dan memberikan cambukan untuk Kier Starmer dan Rishi Sunak dari Partai Buruh (Labour Party). Sebab keduanya adalah kandidat yang tidak boleh dipilih atau diberikan suara oleh umat Islam.
Alasan utama yang membuat keduanya tidak boleh dipilih oleh umat Islam kata Jalal karena mereka mencoba untuk menyogok orang-orang seluruh penjuru negeri, seperti komunitas lokal agar mendukung keduanya. Meskipun tidak sepenuhnya berhasil.
“Saya mendengar terus bahwa Partai Buruh (Labour Party) sedang mencoba untuk menyuap komunitas lokal agar mendukung mereka, tetapi tidak berjalan karena kita melebihi itu,” lanjutnya.
Sebelumnya kata Jalal, umat Islam diselimuti ketakutan untuk bersuara di negara minoritas seperti Inggris, sehiangga tidak mampu memberikan suara perlawanan terhadap para kandidat maupun partainya.
Begitu juga rasa kebingungan tentang apa yang seharusnya dilakukan dalam tekanan ketakutan tersebut. Tetapi kini, terjadi perlawanan di Inggris dan umat Islam mengusir rasa takut yang terpendam lama yang didorong kesadaran masing-masing, baik laki-laki maupun perempuan.
Keberanian dan kesadaran itu muncul katanya, tidak lepas dari peristiwa genosida yang dialami oleh Palestina. Sehingga ketakutan itu telah retak dan tidak memperdulikan ancaman apapun dalam menuntut genosida yang menimpa Palestina.
"Ketakutan yang menghalangi sekarang sudah retak. Kita tidak peduli apa yang mereka ancamkan kepada kita. Karena kita tahu bahwa genosida artinya lebih penting kita. Dan pencegahan genosida lebih penting bagi kita. Bahkan masjid-mesjid semakin meluas dalam memberikan dukungannya kepada perlawanan kita,” jelasnya lanjut.
Itulah tanggung jawab kaum Muslim untuk peristiwa genosida yang terjadi sekarang menurut Jalal. Sehingga tidaklah layak memberikan pilihan suara atau memilih para penudukung genosida di manampun berada.
“Anda dapat menemukan seorang kandidat meskipun dia adalah seorang kandidat independen (oposisi), atau hanya partai ketiga agar membawa perubahan sistemik dalam jiwa umat Islam,” tegas Jalal.
Ia berharap semoga aksi politik berupa protes terhadap peristiwa genosida dan perlawanan terhadap dua partai besar pasca pemili mendatang di Inggris, mampu menunjukkan potensi besar suara Umat Islam secara kolektif.
“Tentu saja mereka takut dan ingin menjelekkan, serta menyerang kita, juga ingin melakukan hal-hal yang mampu menghentikan kita, ingin memastikan bahwa kita tidak memiliki sebuah pengaruh. Tetapi mereka tidak mampu,” pungkasnya.[] M. Siregar