TintaSiyasi.id -- Ada satu kenyataan yang sering dilupakan: Kesuksesan bukan milik orang yang memiliki banyak bakat, tetapi milik orang yang memiliki fokus. Banyak orang mampu, tetapi hanya sedikit yang fokus.
Banyak orang berpotensi, tetapi hanya sedikit yang disiplin. Banyak orang punya impian, tetapi hanya sedikit yang mengorbankan waktu dan kenyamanannya demi mewujudkannya.
Maka benarlah perkataan sebagian ulama dan pakar hikmah:
“Kesuksesan adalah hasil dari perhatian yang terfokus—ditopang kesungguhan, disiplin, doa, dan tawakal kepada Allah.”
Fokus: Kunci Pembeda Antara Impian dan Kenyataan
Ketika seseorang fokus, ia tahu apa yang harus dikerjakan, apa yang harus dihindari, dan apa yang harus ditunda.
Allah mengingatkan kita tentang arah hidup: “Dan bagi setiap orang ada tujuan yang ia hadapkan wajahnya kepadanya, maka berlomba-lombalah dalam kebaikan.”
(QS. Al-Baqarah: 148)
Ayat ini bukan hanya tentang ibadah, tetapi juga tentang ketegasan arah hidup.
Orang yang hidup tanpa fokus seperti kapal tanpa kompas—bergerak, tetapi tidak pernah sampai.
Energi Hati: Sumber Terbesar Motivasi
Kesuksesan tidak hanya menuntut fokus pikiran, tetapi juga kekuatan hati.
Karena ada hari-hari ketika logika memberi alasan untuk menyerah, tetapi hati yang beriman mendorong untuk melanjutkan.
Di sinilah peran iman.
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Sesungguhnya Allah mencintai seseorang yang apabila melakukan sesuatu, dia melakukannya dengan ihsan.”
(HR. Thabrani)
Ihsan berarti kualitas, konsistensi, dan fokus.
Bukan asal jadi—tetapi sepenuh hati.
Waktu: Bahan Bakar Perjalanan Menuju Tujuan
Waktu adalah modal terbesar manusia.
Siapa yang membuang waktu, ia hakikatnya sedang mengubur masa depannya.
Ibnu Qayyim berkata: “Waktu adalah kehidupan. Barangsiapa menyia-nyiakannya, maka ia sebenarnya sedang memotong bagian dari hidupnya sendiri.”
Karena itu, orang sukses menjaga waktunya seperti menjaga emas dan permata, bukan membiarkannya mengalir ke hal-hal sia-sia.
Gunakan waktu untuk:
• Belajar
• Berusaha
• Berdoa
• Merenung
• Memperbaiki diri
• Membantu orang lain
Karena setiap detik adalah amanah.
Energi: Jangan Habiskan Pada Hal yang Tidak Bernilai
Energi manusia terbatas.
Jika kita menghabiskannya pada drama hidup, keluhan, penundaan, dan membandingkan diri dengan orang lain, maka tidak ada kekuatan tersisa untuk membangun masa depan.
Sementara orang-orang sukses memilih:
Fokus pada solusi, bukan masalah.
Fokus pada pertumbuhan, bukan penyesalan.
Fokus pada peluang, bukan hambatan.
Fokus pada ibadah dan amal baik, bukan kemaksiatan dan kelalaian.
Maka Allah akan buka pintu keberkahan.
Kemenangan Datang kepada Mereka yang Tekun, Bukan Cepat
Kesuksesan tidak terjadi dalam semalam. Ia seperti pohon:
ditanam – dirawat – diuji – lalu berbuah.
Allah berfirman:
“Dan orang-orang yang bersungguh-sungguh di jalan Kami, pasti akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami.”
(QS. Al-Ankabut: 69)
Ini adalah janji—dan Allah tidak pernah berdusta.
Penutup: Fokus, Disiplin, dan Tawakal
Maka hari ini, mari kita putuskan dalam hati:
• Aku akan mengatur waktuku dengan lebih baik.
• Aku akan mengarahkan energiku pada yang bermanfaat.
• Aku akan fokus pada misi hidupku.
• Aku akan mengerahkan kesungguhan, lalu menyerahkan hasilnya kepada Allah.
Dan katakan:
“Ya Allah, jadikan langkahku terarah, usahaku bernilai ibadah, dan waktuku penuh keberkahan.”
Amin ya Rabbal ‘Alamin.
Karena kesuksesan bukan soal cepat, tetapi soal arah. Bukan soal bakat, tetapi soal fokus dan kesungguhan dan siapa yang fokus pada tujuan hidupnya karena Allah—maka Allah akan memfokuskan dunia untuk membantunya.
Oleh. Dr. Nasrul Syarif, M.Si. (Penulis Buku Gizi Spiritual dan Dosen Pascasarjana UIT Lirboyo)