TintaSiyasi.id -- Setiap hari yang Allah berikan kepada kita adalah anugerah baru, sebuah halaman kosong dalam kitab amal yang belum ditulis. Cara kita memulai hari sering menentukan bagaimana hari itu akan berjalan—karena hati yang dimulai dengan syukur akan melahirkan kekuatan, sementara hati yang dimulai dengan keluhan hanya akan melahirkan beban.
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Amalan yang paling dicintai Allah adalah yang dilakukan secara konsisten, walaupun sedikit.”
(HR. Bukhari)
Senyuman di pagi hari mungkin terlihat kecil, tetapi ia adalah konsistensi kebaikan yang sederhana—yang mengubah energi jiwa, membuka pintu optimisme, dan menjadi bentuk syukur kepada Allah.
1. Bangun dengan Syukur
Saat mata terbuka di pagi hari, ucapkan dalam hati:
“Alhamdulillahilladzi ahyana ba’da ma amatana wa ilaihin nusyur.”
Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkanku kembali setelah mematikanku (tidur), dan hanya kepada-Nya kami kembali.
Kalimat ini bukan sekadar doa rutinitas, tetapi pengingat:
• Kita masih punya kesempatan memperbaiki hidup.
• Kita masih diberi waktu untuk beribadah.
• Kita masih diberi peluang mengejar mimpi dan kebaikan.
Maka bersyukurlah—karena tidak semua yang tidur semalam masih hidup hari ini.
2. Mulailah Hari dengan Senyuman
Senyuman bukan hanya ekspresi wajah, tetapi energi hati.
Senyuman adalah bentuk doa tanpa kata, ucapan syukur tanpa suara, dan tanda bahwa kita memilih harapan dibandingkan ketakutan.
Rasulullah ﷺ bahkan mengajarkan:
“Senyummu kepada saudaramu adalah sedekah.”
(HR. Tirmidzi)
Artinya, senyuman bukan hal biasa—ia adalah ibadah.
3. Bahagia Itu Pilihan, Bukan Menunggu Keadaan
Kebahagiaan bukan datang setelah sukses, setelah hidup sempurna, atau setelah masalah selesai.
Kebahagiaan datang ketika hati belajar menerima takdir Allah, bersyukur atas nikmat yang ada, dan percaya bahwa segala urusan berada dalam penjagaan-Nya.
Allah berfirman:
“Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenang.”
(QS. Ar-Ra’d: 28)
Tenang dulu—baru bahagia.
Bukan sebaliknya.
4. Niatkan Hari Ini sebagai Perjalanan Ibadah
Saat keluar rumah, niatkan:
• Kerja → ibadah
• Silaturrahmi → ibadah
• Mendidik anak → ibadah
• Belajar → ibadah
• Menolong orang lain → ibadah
• Menjaga lisan dan akhlak → ibadah
Karena hidup akan jauh lebih ringan ketika setiap langkah bernilai akhirat.
5. Lepaskan Masa Lalu — Fokus pada Hari Ini
Apa pun yang terjadi kemarin: kecewa, gagal, marah, atau lelah—biarkan semuanya berlalu.
Hari ini bukan tempat untuk mengubur harapan dengan bayang-bayang masa lalu.
Hari ini adalah hadiah baru.
Penutup: Doa Memulai Hari
Bacalah dalam hati:
“Ya Allah, jadikan hariku penuh keberkahan, jauhkan aku dari kesedihan dan keburukan, dan dekatkan aku kepada kebaikan-Mu.” Amin.
Mulailah hari dengan hati yang lapang.
Tersenyumlah bukan karena hidup selalu mudah, tetapi karena Allah selalu bersama kita.
Dan ingat:
Jika engkau memulai hari dengan syukur, maka Allah akan memulai harimu dengan keberkahan.
Oleh. Dr. Nasrul Syarif M.Si. (Penulis Buku Gizi Spiritual dan Dosen Pascasarjana UIT Lirboyo)