Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Biasakan Ucapkan 10 Kesyukuran kepada Allah SWT Setiap Menjelang Tidur:Raihlah Quantum Ikhlas dengan Rasa Syukur

Sabtu, 06 Desember 2025 | 03:52 WIB Last Updated 2025-12-05T20:52:24Z

TintaSiyasi.id -- Ada satu rahasia yang mungkin sederhana di lisan, namun dahsyat dalam efek ruhani, psikologis, dan spiritual: membiasakan menyebut kesyukuran kepada Allah SWT sebelum tidur.

Banyak orang tidur dalam keadaan resah, gelisah, marah, kecewa, atau penuh angan-angan dunia. Mereka terlelap dengan pikiran berat dan bangun dengan batin yang lebih berat. Karena hati tidak ditutup dengan syukur, tetapi dengan beban.

Padahal Rasulullah ﷺ mengajarkan:
“Barang siapa yang ketika menjelang tidur mengingat Allah, lalu ia tidur dalam keadaan berdzikir, maka ia akan bangun dalam keadaan hati lapang dan ringan.”
(HR. Tirmidzi) 

Mengapa Syukur Sebelum Tidur?

Karena malam adalah penutup hari, dan apa yang kita bawa menuju tidur akan bercetak dalam jiwa, masuk ke alam bawah sadar, dan mempengaruhi energi ibadah, pikiran, mood, serta kemampuan menerima takdir pada esok hari.

Syukur merupakan energi tertinggi dalam ibadah hati—lebih tinggi dari doa, permintaan, bahkan lebih tinggi dari sekadar sabar.

Allah SWT berfirman:
“Jika kamu bersyukur, niscaya Aku tambah nikmatmu.” (QS. Ibrahim: 7)

Syukur adalah pintu pembuka pertolongan Allah.

Mengapa Harus 10?

Bukan kerana angka itu wajib atau ritual tertentu, namun:

10 Syukur menjadikan syukur kita spesifik, bukan sekadar kalimat “Alhamdulillah” tanpa makna.

10 Syukur memaksa hati mencari nikmat yang mungkin kita lupakan.

10 Syukur menumbuhkan kedekatan dengan Allah hingga kita merasa Dia selalu memberi tanpa henti.

Lama-lama kita menyadari:

Tidak ada satu detik pun dalam hidup ini kecuali penuh nikmat-Nya.

Contoh 10 Syukur Sebelum Tidur

Bisa dimulai sederhana:

1. Alhamdulillah atas iman dan Islam.
2. Alhamdulillah atas sehat jasad dan tenang hati.
3. Alhamdulillah atas rezeki hari ini, meski sedikit atau banyak.
4. Alhamdulillah atas nafas yang masih berhembus.
5. Alhamdulillah atas keluarga yang mencintai. 
6. Alhamdulillah atas peluang belajar dan memperbaiki diri.
7. Alhamdulillah atas makanan dan minuman hari ini.
8. Alhamdulillah atas dosa yang Allah tutupi dan kesempatan taubat yang masih diberikan.
9. Alhamdulillah atas segala ujian yang mendekatkan kami kepada-Mu.
10. Alhamdulillah Engkau masih memanggilku dengan nama hamba.

Akhiri dengan:
 اللهم اجعلني لك شكارًا، لك ذكارًا، لك مطواعًا، ولك مخبتًا
Ya Allah jadikan aku hamba-Mu yang banyak bersyukur, banyak mengingat-Mu, patuh kepada-Mu, dan tunduk kepada-Mu.

Quantum Ikhlas: Saat Syukur Melahirkan Ikhlas

Ketika hati terbiasa melihat nikmat, bukan kekurangan,
melihat pemberian Allah, bukan keinginan yang belum tercapai,
maka ikhlas tumbuh dengan sendirinya.

Ikhlas itu bukan dipaksa.
Ikhlas itu berkembang melalui syukur.

Seseorang yang bersyukur tidak lagi bergantung kepada hasil, tetapi kepada Ridha Allah.

Ia berkata dalam hatinya:

“Ya Allah, Engkau sudah memberi terlalu banyak. Aku malu meminta lebih tanpa memperbaiki diri.”

Manfaat Spiritual Membiasakan Syukur Sebelum Tidur

Hati menjadi tenang dan ringan
Tidur lebih nyenyak
Bangun dengan energi positif
Memperbaiki akhlak karena hati lebih lapang
Menarik takdir baik dan keberkahan hidup
Membentuk pola pikir tafakkur dan tawakal
Membuka pintu rezeki dan kemudahan

Penutup: Jadikan Ini Gaya Hidup

Bukan sekadar kebiasaan…
Tapi ibadah hati yang mendekatkan kita kepada Allah.

Mulai malam ini, sebelum tidur—pejamkan mata, tarik nafas dalam, dan bisikkan:

"Ya Allah, untuk semua nikmat-Mu hari ini — Alhamdulillah."

Semoga setiap helaan napas kita menjadi syukur, setiap langkah menjadi amal, setiap ujian menjadi penebus dosa, dan setiap tidur menjadi pintu menuju cahaya Ilahi.


Doa

اللَّهُمَّ اجْعَلْنَا مِنَ الشَّاكِرِينَ،
وَمِنَ الرَّاضِينَ بِقَضَائِكَ،
وَمِنَ الَّذِينَ إِذَا أُعْطُوا شَكَرُوا،
وَإِذَا امْتُحِنُوا صَبَرُوا،
وَإِذَا أَذْنَبُوا اسْتَغْفَرُوا،
وَاخْتِمْ لَنَا بِحُسْنِ الْخَاتِمَةِ.
آمِينَ.

Oleh. Dr. Nasrul Syarif, M.Si. (Penulis Buku Gizi Spiritual dan Dosen Pascasarjana UIT Lirboyo)

Opini

×
Berita Terbaru Update