TintaSiyasi.id -- Berikut beberapa tips strategis dan etis dalam melakukan kontak dakwah kepada para tokoh — baik tokoh masyarakat, pejabat, akademisi, maupun pemuka agama — agar dakwah tersampaikan dengan hikmah dan berbuah kebaikan:
1. Niat dan Persiapan Ruhani
Luruskan niat hanya untuk mencari ridha Allah, bukan mencari pengaruh, dukungan, atau popularitas.
Perbanyak doa, istighfar, dan shalawat, karena keberkahan dakwah sering kali datang dari kebersihan hati.
Siapkan mental adab dan kesabaran — dakwah kepada tokoh sering memerlukan waktu panjang dan kesantunan tinggi.
2. Pelajari Profil dan Karakter Tokoh
Ketahui latar belakang, bidang keahlian, dan gaya komunikasi tokoh tersebut.
Pelajari minat dan isu yang dekat dengan hati mereka, agar pembicaraan terasa relevan dan bermakna.
Hindari langsung menegur atau mengkritik; dahulukan pendekatan yang menghargai dan memahami.
3. Gunakan Jalur dan Momentum yang Tepat
Gunakan jaringan personal atau rekomendasi pihak ketiga yang sudah dikenal tokoh tersebut.
Pilih waktu dan tempat yang nyaman, bukan saat beliau sibuk atau di ruang publik.
Kadang undangan informal, seperti silaturahmi, diskusi ringan, atau momen keagamaan (maulid, buka puasa, tahlilan), menjadi pintu masuk yang efektif.
4. Komunikasi dengan Hikmah dan Wibawa
Bicaralah dengan bahasa santun, padat, dan berisi, bukan terlalu panjang atau menggurui.
Gunakan data, ayat, dan kisah inspiratif agar pesan memiliki kekuatan intelektual dan spiritual.
Tampilkan kepribadian tenang, sopan, dan konsisten — inilah yang menumbuhkan rasa hormat dan kepercayaan.
5. Bangun Hubungan, Bukan Sekadar Pertemuan
Jadikan pertemuan pertama sebagai awal hubungan jangka panjang, bukan sekadar “menyampaikan pesan”.
Kirim ucapan hormat di hari-hari penting (Idul Fitri, milad, prestasi beliau).
Sesekali berbagi tulisan atau ide yang relevan dengan bidangnya — tanda bahwa Anda peduli dan berilmu.
6. Jaga Etika dan Rahasia
Jangan menyebarkan isi pembicaraan pribadi, apalagi jika menyangkut hal sensitif.
Hindari membawa nama tokoh untuk kepentingan pribadi atau politik.
Dakwah kepada tokoh adalah amanah adab, bukan panggung citra.
7. Sertai dengan Amal dan Keteladanan
Tokoh lebih terinspirasi oleh akhlak dan ketulusan, bukan retorika.
Jadilah contoh nyata dakwah bil hal — kejujuran, disiplin, dan semangat melayani umat.
Bila Allah membuka hati mereka, maka satu tokoh yang tersentuh bisa menjadi pintu hidayah bagi banyak orang.
Ringkasan Hikmah:
“Serulah (manusia) ke jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik, dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik.”
— (QS. An-Nahl: 125)
Oleh. Dr. Nasrul Syarif, M.Si. Penulis Buku Gizi Spiritual dan Dosen Pascasarjana UIT Lirboyo )