“Negara Israel adalah negara kolonial. Noam Chomsky
mengatakan bahwa pendudukan kolonialisme adalah model imperialisme yang paling
ekstrem dan jahat. Dan pendudukan Zionis-kolonial adalah pendudukan yang
barbar, kasar, sadis, ekstrem, dan mencapai puncaknya paling barbar ketika
terjadi genosida di Gaza,” ujarnya akun official Gaza Tribunal, Sabtu
(25/10/2025)
Lanjut, ia katakan, alat yang digunakan untuk
pendudukan atau kolonialisme Zionis seharusnya mampu menyadarkan dunia bahwa
tujuan sesungguhnya di Gaza adalah ethnic cleansing.
“Kejadian yang sama pernah terjadi pada peristiwa Nakba
tahun 1948, yang mengusir tiga perempat dari satu juta jumlah penduduk
Palestina. Bukan hanya menciptakan pengungsian, Nakba juga mengubah peta
Palestina mengerucut,” sebutnya.
“Pada tahun 1948 dalam peristiwa Nakba terjadi
demikian. Sebanyak tiga perempat dari satu juta warga Palestina dijadikan
pengungsi, serta nama Palestina mengerucut dalam peta. Inilah peritiwa Nakba,”
imbuhnya.
Akan tetapi, ia menyebut peristiwa Nakba bukanlah
satu-satunya peristiwa yang mengerikan di Palestina. “Sebab Nakba hanya salah
satu bagian dari agenda penggusuruan dan pengusiran, serta perampasan harta
milik warga Palestina yang masih berlamgsgung hingga kini,” ungkapnya.
Alvi mengungkapkan bahwa dirinya dan dua kolega
sejawaran lainnya, Ilan Pape dan Benny Moris, secara kolektif telah
mengembangkan satu persepktif kritik sejarah Zionis dan sejarah negara Israel.
“Kami menilainya pada waktu yang berbeda, yaitu
menghubungkannya dengan peristiwa Lebanon. Saat Israel melakukan invasi ke
Lebanon, dan hampir tidak ada yang mengetahui hal ini, adalah sebuah invasi
yang gagal. Dan inilah yang membuka ruang bagi kami untuk melihat sejarah
Zionis dari perspektif kritik,” lanjutnya.
Menurutnya, Israel kini telah melangkah sangat jauh ke
arah sayap kanan dan beralih ke posisi fundamentalis.
“Dan kini tidak ada lagi ruang akademisi bagi Israel
atau diskursus publik bagi suara-suara kritis seperti Ilan Pape dan saya
sebagai representatif masa lampau,” pungkasnya.[] M. Siregar
