Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Sejarawan Yahudi: Negara Israel Adalah Negara Kolonial Paling Extrem dan Jahat

Senin, 03 November 2025 | 14:48 WIB Last Updated 2025-11-03T12:23:09Z

TintaSiyasi.id -- Sejarawan Yahudi Avi Shlaim menyatakan bahwa Israel adalah negara kolonial paling extrem dan jahat, dan pemukiman yang diklaim legal oleh Zionis di Palestina adalah bukti kolonialisme dengan model imprealisme yang barbar dan sadis.

 

“Negara Israel adalah negara kolonial. Noam Chomsky mengatakan bahwa pendudukan kolonialisme adalah model imperialisme yang paling ekstrem dan jahat. Dan pendudukan Zionis-kolonial adalah pendudukan yang barbar, kasar, sadis, ekstrem, dan mencapai puncaknya paling barbar ketika terjadi genosida di Gaza,” ujarnya akun official Gaza Tribunal, Sabtu (25/10/2025)

 

Lanjut, ia katakan, alat yang digunakan untuk pendudukan atau kolonialisme Zionis seharusnya mampu menyadarkan dunia bahwa tujuan sesungguhnya di Gaza adalah ethnic cleansing.

 

“Kejadian yang sama pernah terjadi pada peristiwa Nakba tahun 1948, yang mengusir tiga perempat dari satu juta jumlah penduduk Palestina. Bukan hanya menciptakan pengungsian, Nakba juga mengubah peta Palestina mengerucut,” sebutnya.  

 

“Pada tahun 1948 dalam peristiwa Nakba terjadi demikian. Sebanyak tiga perempat dari satu juta warga Palestina dijadikan pengungsi, serta nama Palestina mengerucut dalam peta. Inilah peritiwa Nakba,” imbuhnya.

 

Akan tetapi, ia menyebut peristiwa Nakba bukanlah satu-satunya peristiwa yang mengerikan di Palestina. “Sebab Nakba hanya salah satu bagian dari agenda penggusuruan dan pengusiran, serta perampasan harta milik warga Palestina yang masih berlamgsgung hingga kini,” ungkapnya.

 

Alvi mengungkapkan bahwa dirinya dan dua kolega sejawaran lainnya, Ilan Pape dan Benny Moris, secara kolektif telah mengembangkan satu persepktif kritik sejarah Zionis dan sejarah negara Israel.

 

“Kami menilainya pada waktu yang berbeda, yaitu menghubungkannya dengan peristiwa Lebanon. Saat Israel melakukan invasi ke Lebanon, dan hampir tidak ada yang mengetahui hal ini, adalah sebuah invasi yang gagal. Dan inilah yang membuka ruang bagi kami untuk melihat sejarah Zionis dari perspektif kritik,” lanjutnya.

 

Menurutnya, Israel kini telah melangkah sangat jauh ke arah sayap kanan dan beralih ke posisi fundamentalis.

 

“Dan kini tidak ada lagi ruang akademisi bagi Israel atau diskursus publik bagi suara-suara kritis seperti Ilan Pape dan saya sebagai representatif masa lampau,” pungkasnya.[] M. Siregar

Opini

×
Berita Terbaru Update