TintaSiyasi.id -- Pengamat Politik Timur Tengah Pizaro Gozali Idrus menegaskan bahwa keputusan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) terhadap Gaza adalah kolonialisme gaya baru.
"Keputusan Dewan Keamanan PBB terhadap Gaza merupakan kolonialisme gaya baru," lugasnya di akun Instagram muhammad_pizarro, Selasa (18/11/2025).
Dia mengungkapkan, bahwa Dewan Keamanan PBB telah mengesahkan proposal dari Donald Trump untuk membentuk Dewan Perdamaian di Jalur Gaza dan mengirim pasukan asing ke Jalur Gaza. Namanya memang keren, Dewan Perdamaian. Namun, di dalamnya menggeser kekuasaan di Gaza yang selama ini dipimpin oleh bangsa Gaza, pejuang-pejuang Palestina dengan orang-orang asing sekutu Amerika Serikat dan Israel.
"Memang tidak ada yang kapabel di Gaza? Memang tidak ada yang berkualitas di Palestina? Sehingga, harus mentransfer orang asing untuk masuk ke Jalur Gaza dan memimpin warga Gaza? Jelas, ini adalah bentuk intervensi dari kedaulatan masyarakat Gaza, dan keputusan Dewan Keamanan PBB tidak pernah melibatkan aspirasi dari masyarakat Palestina," ungkapnya.
Pengiriman pasukan asing ataupun pasukan Internasional ke jalur Gaza itu sebenarnya memiliki tugas dan mandat untuk melucuti senjata-senjata atau melucuti alat perlawanan bagi para pejuang Gaza. Tidak ada jaminan kemerdekaan, mereka pun belum merdeka sampai sekarang, tetapi senjatanya sudah dilucuti.
"Pertanyaannya, apakah mereka juga berani melucuti senjata yang dimiliki oleh pelaku genosida Israel?," tanyanya.
Jadi, kata Pizaro, seolah-olah bangsa Palestina itu menjadi pelakunya, bukan korbannya. Padahal, mereka adalah korban dari genosida yang dilakukan dengan kepongahan para penjajah yang ada di Israel. Sebagaimana diketahui, Netanyahu itu meminta bahwa pasukan internasional ini memiliki mandat yang luas, bukan sekadar menjaga perdamaian, walaupun perdamaian tidak benar-benar pernah terjadi di Gaza.
"Sampai sekarang pun walaupun ada gencatan senjata, masih terus dilanggar oleh Israel," imbuhnya.
Ia mengatakan, Netanyahu meminta mandatnya diperluas untuk berani menindak tegas para pejuang Gaza dan melucuti senjata-senjata yang dimiliki oleh mereka. Jadi, ini adil tidak sih? Ini equal tidak sih? Ini apakah benar-benar perdamaian? Atau ini kolonialisme dan penjajahan gaya baru yang sedang dibentuk oleh Amerika Serikat dan Israel.
"Dan kita akan melihat bahwa dalam resolusi Dewan Keamanan PBB ini kemudian kita tidak melihat adanya upaya real, upaya konkret untuk mendorong berhentinya genosida yang dilakukan oleh Israel dan memastikan kemerdekaan bangsa Palestina," lugasnya.
Jadi menurutnya, itu adalah akal-akalan Amerika saja, akal-akalan dari Israel saja untuk mendorong dan juga untuk memuluskan rencana mereka untuk menguasai jalur Gaza, mencaplok jalur Gaza, dan melumpuhkan kekuatan perlawanan yang ada di sana.
"Jadi apakah ini perdamaian? Atau ini penjajahan gaya baru. Kita harus semua Memastikan, mengawal agar hak-hak Bangsa Palestina itu tetap diraih dan Genosida yang dilakukan oleh Israel atas dukungan Amerika itu benar-benar berhenti," tandasnya.[] Nurmilati