Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Di Tengah Gencatan Senjata, Gaza Masih Menderita

Senin, 24 November 2025 | 07:25 WIB Last Updated 2025-11-24T00:25:53Z

TintaSiyasi.id -- Pasukan militer Israel masih menargetkan warga Palestina yang berada di dekat garis kuning. Garis kuning ini adalah garis pasukan pertama dalam fase awal kesepakatan gencatan senjata antara Hamas dan Israel yang berlaku sejak 10 Oktober. Kantor media pemerintahan Gaza memperkirakan, sebanyak 93 persen tenda pengungsian sudah tidak layak huni, yaitu sejumlah 125.000 dari total 135.000 tenda (www.aa.com, 20/11/25).

Derita Gaza tak kunjung berlalu. Tenda-tenda lusuh yang selama ini menjadi tempat tinggal warga Gaza telah roboh satu persatu karena diguyur hujan deras dan genangan lumpur pun juga semakin memperburuk keadaan rakyat Gaza. Jika sebelumnya Gaza mengalami kelaparan ekstrim, saat ini penderitaan bertambah karena tidak mendapatkan tempat berteduh untuk menghadapi badai dan banjir di musim penghujan.


Gencatan Senjata Bukan Solusi

Gencatan senjata bagi Gaza, bukanlah mengartikan bahwa Gaza sekarang dalam keadaan aman. Faktanya, zionis masih leluasa terus menyakiti warga dengan cara memblokir masuknya material perlindungan, seperti rumah mobil dan tenda.

Bahkan, Israel tetap bisa berbuat sewenang-wenang dan beberapa wilayah di sana pun masih riuh dengan suara bom yang saling bersahutan. Sedikitnya, terhitung 260 warga Palestina meninggal dan lebih dari 630 lainnya mengalami luka-luka sejak terjadinya gencatan senjata.

Seharusnya umat Islam menyadari, bahwa semua solusi yang digagas oleh zionis atau aktor yang ada dibelakang mereka hanyalah cara untuk meredam kemarahan umat Islam yang tidak rela saudaranya seiman di genosida. Dunia yang mungkin menganggap 'Gaza baik-baik saja, padahal krisis semakin memperburuk' berasa di bawah kendali AS.

Itulah mengapa, solusi barat sudah pasti mustahil mewujudkan kedamaian di Gaza dan justru malah melanggengkan penjajahan. Apalagi selama ini, sebagian besar jual beli alat persenjataan berada di bawah kendali barat. Sehingga perang yang terjadi seakan-akan adalah skenario yang memang sengaja di buat oleh mereka. Kasarnya, supaya dagangan mereka laris.


Umat Islam Butuh Perisai

Yang masih sangat menyedihkan, para penguasa negeri muslim tidak ada yang mau atau malah pura-pura tidak tahu pada solusi yang berasal dari Islam. Padahal, Islam memiliki solusi yang hakiki untuk menyelesaikan perang yang terjadi di Palestina.

Untuk itulah, dibutukan sosok pemimpin umat Islam yang mampu menerapkan syari'at Islam secara menyeluruh. Sebagaimana yang pernah terjadi pada generasi Khalifah Umar bin Khattab dan Sholahuddin Al Ayyubi, yang terbukti mampu membebaskan Palestina dengan jihad dan khilafah.

Jihad dan khilafah adalah solusi hakiki yang dapat menciptakan seorang pemimpin atau Khalifah untuk menjadi junnah (perisai) yang akan menghapus segala macam bentuk penjajahan atas warganya. Sayangnya, saat ini keadaan umat Islam memiliki pemikiran jumud dan sudah teracuni oleh berbagai pemahaman asing seperti sekularisme, nasionalisme, liberalisme, pluralisme, dan sebagainya.

Pemikiran asing yang bergentayangan di tengah umat Islam, membuat umat tidak memiliki kesadaran ideologis juga politis dan cenderung di kungkung oleh paham individualisme. Sehingga, umat ada yang merasa aman walau melihat saudaranya seiman dijajah atau sebagiannya ada yang sadar bahwa apa yang terjadi di Palestina adalah tanggungjawab seluruh umat Islam, tapi belum paham pada thariqah yang sesuai dengan Islam.


Dakwah dan Jihad Solusi Hakiki

Oleh karena nya, harus hadir sekelompok orang yang mendakwahkan Islam ideologis dan mengajak kepada umat untuk merubah pola pikir dan pola sikap menjadi hanya Islam saja. Bangkitnya umat Islam, berawal dari pemikiran yang sudah memiliki kesadaran bahwa Islam bukan sekadar ibadah ritual, namun sebagai sistem kehidupan yang wajib diterapkan secara sempurna.

Dengan disertai kesadaran iman, maka umat Islam pasti menginginkan hidup di bawah naungan Islam hingga aqidah Islam yang dimiliki pun akan semakin kokoh dan meyakini bahwa aturan terbaik hanyalah yang berasal dari Allah Swt Sang pencipta manusia, yaitu Al Qur'an dan As Sunnah.

Dengan diterapkan Islam dalam seluruh aspek kehidupan, maka persoalan Palestina dan seluruh negeri-negeri muslim yang saat ini dalam keadaan dijajah akan menjadi mudah diselesaikan dan Allah Swt juga akan memberikan keberkahan untuk seluruh umat Islam. Allah Swt berfirman:

وَلَوْ اَنَّ اَهْلَ الْقُرٰٓى اٰمَنُوْا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكٰتٍ مِّنَ السَّمَاۤءِ وَالْاَرْضِ وَلٰكِنْ كَذَّبُوْا فَاَخَذْنٰهُمْ بِمَا كَانُوْا يَكْسِبُوْنَ

Artinya: Sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, niscaya Kami akan membukakan untuk mereka berbagai keberkahan dari langit dan bumi. Akan tetapi, mereka mendustakan (para rasul dan ayat-ayat Kami). Maka, Kami menyiksa mereka disebabkan oleh apa yang selalu mereka kerjakan. (QS.Al-Araf: 96).

Wallahu a'lam bishshawab. []


Essy Rosaline Suhendi
(Aktivis Muslimah)

Opini

×
Berita Terbaru Update