"Ada banyak ayat dalam Al-Qur'an dan juga hadis
untuk negara ini, untuk orang-orang yang memusuhi Islam. Maka jawaban Allah Swt.
kepada orang-orang ini adalah agar kita, umat Islam, berperang dengan mereka,
bukan menyambut mereka, bukan berteman dengan mereka, apalagi menghormati
mereka sebagai tamu," ujarnya dalam Kupas Tuntas Bersama Jurucakap HTM
berjudul Kedatangan Trump: Mengapa Harus Ditolak?, Jumat (19/09/2025).
Ia menjelaskan bahwa umat Islam wajib menolak
kedatangan Trump yang diundang untuk menghadiri ASEAN Summit 2025 bulan ini
karena haram bagi umat Islam untuk mengundang dan memperlakukan Trump sebagai
tamu.
"Amerika adalah negara kafir harbi muhariban
fi’lan. Jadi, negara kafir harbi muhariban fi’lan ini berarti negara
yang sedang berperang dengan umat Islam. Artinya, negara ini adalah negara
kafir yang jelas-jelas berperang dengan
umat Islam," jelasnya.
Ia melanjutkan, Amerika sama seperti orang Yahudi yang
memerangi umat Islam. Dahulu, Amerika menjajah dan memerangi umat Islam di
Irak, Afghanistan, Yaman, dan Pakistan. “Meskipun sekarang Amerika tidak
berperang secara langsung dengan umat Islam, Amerikalah yang memasok senjata
kepada entitas-entitas Yahudi yang secara terbuka membantai umat Islam,”
ungkapnya.
"Pembantaian yang terjadi di Palestina, di Gaza,
oleh entitas Yahudi terkutuk terhadap umat Islam bisa terjadi karena dukungan,
bantuan, terutama bantuan militer dari Amerika," ujarnya.
Ia mengungkapkan bahwa keterlibatan Amerika dalam
perang melawan umat Islam tidak hanya di Gaza, tetapi juga di Pakistan dan
India.
"Di balik itu semua adalah Amerika. Jadi jika
Amerika tidak berperang secara langsung, ia menggunakan proksinya untuk
berperang dengan negari-negari Muslim," ujarnya.
Menambahkan, jika semua ini menjadikan Amerika sebagai
negara kafir harbi muhariban fi’lan, musuh sejati Islam, musuh umat
Islam, musuh Allah Swt., dan musuh Rasul-Nya. “Oleh karena itu, tidak mungkin
ada perjanjian ekonomi, diplomatik, transportasi, dan sebagainya dengan Amerika,”
tandasnya.
"Tidak ada hubungan yang dapat terjalin dengan
negeri kafir harbi fi'lan ini kecuali hubungan perang," tegasnya.
Ia memaparkan beberapa ayat Al-Qur'an tentang perang. “Misalnya,
ayat 190 dan 191 surah Al-Baqarah yang menyatakan perintah Allah untuk
berperang di jalan Allah Swt,” sebutnya.
"Perintah Allah kepada kami, khususnya kepada
para pemimpin kaum Muslim, khususnya kepada para prajurit kaum Muslim...
Perangi orang-orang ini, orang-orang yang memerangi kalian," serunya.
Kemudian ia menjelaskan perintah Allah Swt. dalam ayat
193 surat Al-Baqarah.
"Dan perangi mereka, musuh-musuh Allah ini,
musuh-musuh kalian ini, dan perangi mereka, firman Allah Swt., hingga tidak ada
lagi fitnah, tidak ada lagi kekufuran, tidak ada lagi syirik, dan agama ini
semata-mata untuk Allah SWT," ujarnya.
Ia juga menunjukkan adanya hadis Rasulullah saw.
tentang perintah berperang.
"Kata Rasulullah, aku diutus, aku diperintahkan
untuk memerangi manusia, memerangi manusia sampai mereka mengucapkan laa
ilaaha illallah. Memerangi manusia sampai mereka mengucapkan laa ilaaha
illallah. Jika mereka telah mengucapkannya, maka darah dan harta mereka
aman dariku di tangan Allah Swt.," ujarnya.
Ia menambahkan bahwa Nabi Muhammad saw. diutus untuk
memerangi orang-orang kafir yang memerangi Islam, bukan untuk memerangi semua
orang kafir.
"Orang-orang kafir yang memerangi Islam ini
memang diperintahkan oleh Allah Swt. untuk diperangi, bukan untuk berbuat baik,
apalagi menyambut mereka dengan sambutan yang megah, penuh kemuliaan, sambutan
yang luar biasa, mengingat kebesaran mereka," pungkasnya.[] Syamsiyah
Jamil