Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tolak Trump, Aktivis Muslim: Umat Islam Wajib Memerangi, Bukan Menyambut.

Jumat, 17 Oktober 2025 | 04:24 WIB Last Updated 2025-10-16T21:24:30Z

TintaSiyasi.id -- Aktivis Dakwah Malaysia Ustaz Abdul Hakim Othman mengatakan bahwa umat Islam wajib menolak kedatangan Trump karena perintah Allah Swt. adalah untuk memeranginya, bukan menyambutnya, malah menghormatinya sebagai tamu.

 

"Ada banyak ayat dalam Al-Qur'an dan juga hadis untuk negara ini, untuk orang-orang yang memusuhi Islam. Maka jawaban Allah Swt. kepada orang-orang ini adalah agar kita, umat Islam, berperang dengan mereka, bukan menyambut mereka, bukan berteman dengan mereka, apalagi menghormati mereka sebagai tamu," ujarnya dalam Kupas Tuntas Bersama Jurucakap HTM berjudul Kedatangan Trump: Mengapa Harus Ditolak?, Jumat (19/09/2025).

 

Ia menjelaskan bahwa umat Islam wajib menolak kedatangan Trump yang diundang untuk menghadiri ASEAN Summit 2025 bulan ini karena haram bagi umat Islam untuk mengundang dan memperlakukan Trump sebagai tamu.

 

"Amerika adalah negara kafir harbi muhariban fi’lan. Jadi, negara kafir harbi muhariban fi’lan ini berarti negara yang sedang berperang dengan umat Islam. Artinya, negara ini adalah negara kafir yang  jelas-jelas berperang dengan umat Islam," jelasnya.

 

Ia melanjutkan, Amerika sama seperti orang Yahudi yang memerangi umat Islam. Dahulu, Amerika menjajah dan memerangi umat Islam di Irak, Afghanistan, Yaman, dan Pakistan. “Meskipun sekarang Amerika tidak berperang secara langsung dengan umat Islam, Amerikalah yang memasok senjata kepada entitas-entitas Yahudi yang secara terbuka membantai umat Islam,” ungkapnya.

 

"Pembantaian yang terjadi di Palestina, di Gaza, oleh entitas Yahudi terkutuk terhadap umat Islam bisa terjadi karena dukungan, bantuan, terutama bantuan militer dari Amerika," ujarnya.

 

Ia mengungkapkan bahwa keterlibatan Amerika dalam perang melawan umat Islam tidak hanya di Gaza, tetapi juga di Pakistan dan India.

 

"Di balik itu semua adalah Amerika. Jadi jika Amerika tidak berperang secara langsung, ia menggunakan proksinya untuk berperang dengan negari-negari Muslim," ujarnya.

 

Menambahkan, jika semua ini menjadikan Amerika sebagai negara kafir harbi muhariban fi’lan, musuh sejati Islam, musuh umat Islam, musuh Allah Swt., dan musuh Rasul-Nya. “Oleh karena itu, tidak mungkin ada perjanjian ekonomi, diplomatik, transportasi, dan sebagainya dengan Amerika,” tandasnya.

 

"Tidak ada hubungan yang dapat terjalin dengan negeri kafir harbi fi'lan ini kecuali hubungan perang," tegasnya.

 

Ia memaparkan beberapa ayat Al-Qur'an tentang perang. “Misalnya, ayat 190 dan 191 surah Al-Baqarah yang menyatakan perintah Allah untuk berperang di jalan Allah Swt,” sebutnya.

 

"Perintah Allah kepada kami, khususnya kepada para pemimpin kaum Muslim, khususnya kepada para prajurit kaum Muslim... Perangi orang-orang ini, orang-orang yang memerangi kalian," serunya.

 

Kemudian ia menjelaskan perintah Allah Swt. dalam ayat 193 surat Al-Baqarah.

 

"Dan perangi mereka, musuh-musuh Allah ini, musuh-musuh kalian ini, dan perangi mereka, firman Allah Swt., hingga tidak ada lagi fitnah, tidak ada lagi kekufuran, tidak ada lagi syirik, dan agama ini semata-mata untuk Allah SWT," ujarnya.

 

Ia juga menunjukkan adanya hadis Rasulullah saw. tentang perintah berperang.

 

"Kata Rasulullah, aku diutus, aku diperintahkan untuk memerangi manusia, memerangi manusia sampai mereka mengucapkan laa ilaaha illallah. Memerangi manusia sampai mereka mengucapkan laa ilaaha illallah. Jika mereka telah mengucapkannya, maka darah dan harta mereka aman dariku di tangan Allah Swt.," ujarnya.

 

Ia menambahkan bahwa Nabi Muhammad saw. diutus untuk memerangi orang-orang kafir yang memerangi Islam, bukan untuk memerangi semua orang kafir.

 

"Orang-orang kafir yang memerangi Islam ini memang diperintahkan oleh Allah Swt. untuk diperangi, bukan untuk berbuat baik, apalagi menyambut mereka dengan sambutan yang megah, penuh kemuliaan, sambutan yang luar biasa, mengingat kebesaran mereka," pungkasnya.[] Syamsiyah Jamil

Opini

×
Berita Terbaru Update