TintaSiyasi.id -- Rancangan Undang-Undang (RUU) Perampasan Aset dinilai hanya akan bisa adil jika isinya diarahkan pada penyitaan aset hasil kejahatan bukan menyasar rakyat biasa.
"RUU ini hanya akan adil jika isinya hanya diarahkan pada penyitaan aset hasil kejahatan bukan menyasar rakyat biasa," ungkapnya di akun Instagram RayahTV, Kamis (2/10/2025).
Ia menambahkan, termasuk wajib dipastikan undang-undang ini menyasar semua pihak terutama koruptor dan oligarki yang selama ini merampas kekayaan alam lewat undang-undang buatan mereka sendiri.
Kemudian, ia menjelaskan, RUU ini menakutkan bagi sebagian elit karena jika disahkan dan dijalankan konsisten bukan hanya koruptor kelas teri yang akan terseret tetapi juga para pejabat, pengusaha hitam dan oligarki yang menyamarkan aset lewat keluarga atau jaringan bisnis.
"Mereka takut karena bisa jadi harta haram mereka akan disita tetapi di sisi lain rakyat juga patut khawatir karena penegakan hukum di negeri ini seringkali tebang pilih jangan-jangan RUU ini jadi alat represi yang menyasar aset masyarakat hanya karena tidak punya sertifikat resmi padahal banyak rakyat hidup di atas tanah warisan turun temurun," ungkapnya.
Solusi Islam
Disatu sisi, Islam sudah menjelaskan dengan tegas setiap harta yang diperoleh dengan cara batil wajib disita hukum ini wajib ditegakkan tanpa pandang bulu. "Bahkan Khalifah Umar bin Khattab tidak ragu menyita harta pejabat yang bertambah tidak wajar selama menjabat," kisahnya.
Sehingga, terciptalah keadilan sejati tegas, adil, dan berpihak pada rakyat. "Sayangnya ini sulit diwujudkan dalam pemerintahan demokrasi kapitalisme yang tabiatnya mandul dalam menegakkan hukum kepada para koruptor dan oligarki," jelasnya.
"Jadi jika negeri ini ingin bebas dari korupsi dan penghianatan maka bukan sekadar RUU yang dibutuhkan tetapi sistem yang mampu menegakkan hukum tanpa tebang pilih dan itu hanya bisa terwujud dalam sistem Islam, sistem khilafah yang menempatkan hukum diatas semua kepentingan harta koruptor wajib disita, harta rakyat wajib dilindungi, hanya dengan Islam keadilan bisa ditegakkan," pungkasnya. [] Alfia Purwanti