TintaSiyasi.id -- Peneliti Masyarakat Sosial Politik Indonesia (MSPI) Dr. Riyan, M.Ag., mengungkapkan beberapa poin pelajaran yang dapat diambil dari dua tahun genosida di Gaza.
"Apa yang dapat kita ambil dari momen 2 tahun terjadinya genosida ini?," tuturnya di akun TikTok doktor.ryan, Kamis (9/10/2025).
Pertama, umat Islam harus belajar dari sikap gagah berani rakyat Gaza yang dimotori oleh Hamas tetap teguh melakukan perlawanan terhadap penjajah di tengah sikap pengecut dan khianat para penguasa Muslim yang membiarkan penjajahan entitas Yahudi sehingga terjadi kelaparan dan genosida terus berlangsung terhadap penduduk Gaza sampai saat ini
"Seperti, penguasa Mesir, Libanon, Yordania, Suriah, Turki, Arab Saudi pun tidak jauh berbeda dengan penguasa Muslim lainnya seperti di Indonesia," ungkapnya.
Kedua, tata dunia lama yang diwakili Perseritakan Bangsa-Bangsa (PBB) tetap ada dalam cengkeraman Amerika. Dapat dilihat bahwa PBB lumpuh dalam dominasi Amerika sebagimana juga (Organisasi Kerja Sama Islam) OKI.
Ketiga, akar masalah Palestina. Sebagaimana dijelaskan Prof. Nom Chomsky bahwa Akar masalah Palestina sangat sederhana yaitu penjajahan entitas Yahudi yang didukung Amerika. Maka solusinya bukan konsep dua negara yang sekarang terus digembar gemborkan. Justru solusi ini adalah batil karena ibarat seorang dirampok rumahnya kemudian mau berdampingan hidup dengan yang merampok rumahnya.
"Sungguh konsep dua negara ini adalah haram dan khianat," tegasnya.
Keempat, solusi hakiki yang komprehensif dan syar'i untuk masalah Palestina. Adalah jihad dan khilafah.[] Alfia Purwanti