TintaSiyasi.id -- Menanggapi keputusan Mahkamah Konstitusi yang menolak syarat minimal S1 untuk calon wakil presiden, calon anggota dewan oerwakilan rakyat, bahkan kepala daerah, Analis Ekonomi dari Pusat Kajian dan Analisa Data (PKAD) Ismail Izzuddin, mengatakan, syarat ketakwaan, jauh lebih penting.
"Ada satu syarat yang jauh lebih penting, ketakwaan. Karena sehebat apapun manusia kalau enggak takut sama Allah gampang banget terjerumus dalam korupsi. Inilah akar masalah kepemimpinan kita sekarang, banyak pintar tapi minim integritas," ujarnya di akun TikTok Ismail.pkad, Senin (6/10/2025).
Ia mengutip data MC Kinsey 2023 tunjukin 70 persen pemimpin efektif di perusahaan global adalah mereka yang melewati proses jenjang karir bertahap, karena terbentuk pengalaman, visi, dan keterampilan manajerial.
"Nah harusnya politik juga begitu masa iya untuk mengurus perusahaan aja butuh cv panjang tapi untuk ngurus negara triliun rupiah bisa tanpa track record jelas? Bayangin kalau pemimpin kita lahir dari proses panjang, lulus dari kampus terbaik, berkarir di birokrasi atau dunia profesional, memimpin departemen, hingga terbukti sukses di level nasional, dari ratusan departemen di negeri ini ada banyak kepala yang terbukti kompeten, kalau mereka yang naik jadi kandidat, peluang kita punya pemimpin yang profesional sekaligus berkarakter bakal lebih besar," cecarnya.
Sehingga, ia menjelaskan, penting banget masyarakat dorong standar kepemimpinan yang jelas bukan sekedar popularitas, tetapi track record karir, prestasi nyata, dan karakter moral.
"Karena ini soal nasib ratusan juta rakyat bukan sekadar kursi politik dan tentu di backup dengan sistem pemerintahan yang benar-benar adil yang bersumber dari Al-Quran dan Sunnah," pungkasnya. [] Alfia Purwanti