TintaSiyasi.id -- Bank Dunia merilis temuan yang menyatakan kondisi anak muda di Indonesia saat ini susah untuk mendapatkan pekerjaan. Fakta itu terungkap dalam laporan World Bank East Asia and The Pacific Economic Update October 2025: Jobs. Laporan tersebut berfokus pada kondisi penciptaan lapangan kerja, termasuk di Indonesia. Satu dari tujuh anak muda di China dan Indonesia menganggur. (cnnindonesia, 8/10/2025)
Berkaitan dengan hal tersebut maka Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli membeberkan bahwa hinggasaat ini sekitar 212.000 lulusan baru perguruan tinggi atau freshgraduate telah mendaftar program magang pemerintah. Telah ada 1.147 perusahaan yang terdaftar dan membuka lowongan magang berbayar ini. Program magang ini akan dibuka menjadi dua tahap, yakni 20.000 peserta untuk tahap awal sampai pertengahan November, dan dilanjutkan pembukaan sebanyak 80.000 kuota peserta hingga akhir tahun. Para peserta yang ikut akan mendapat gajisetara Upah Minimum Provinsi (UMP) masing-masing daerah. Pemerintah telah menyiapkan anggaran Rp 396 miliar untuk mendukung program magang nasional, dengan masing-masing Rp198 miliar pada 2025 dan 2026. (bloombergtechnoz.com, 11/10/2025)
Program ini pun mendapat respon dari Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Prof Zuly Qodir, memberikan pandangan kritis terkait inisiatifpemerintah ini. Menurutnya, program ini menyimpan dilema. Beliau memaparkan jika Program Magang Nasional dapat menjadi jembatan antara dunia pendidikan dan dunia kerja. Namun di sisi lain, ada potensi eksploitasi terhadap para fresh graduate yang minim daya tawar. Anggapan para pemilik usaha bahwa fresh graduate pasti lebih murah dan tidak banyak menuntut membuka kemungkinan eksploitasi tenaga kerja.(Detik.com, 29/9/2025)
Program ini tentu saja menjadi angin segar bagi fresh grafuate , dan mereka yang putus asa ditengah sulit yang lapangan pekerjaan. Apalagi pengangguran hingga kini angka nya masih sangat tinggi di Indonesia. Potret ini tentu bukan sekedar temuan dan angka statistik yang tiap tahun terus bertambah. Pemerintah harus lebih serius lagi menangani masalah ini sebab tinggi nya pengangguran akan berdampak pada aspek lainnya. Pengangguran padaha kikatnya terjadi, bukan karena tidak adanya harta milik umum atau milik negara, melainkan terjadi karena harta dalam sistem ekonomi Kapitalisme tidak beredar ke seluruh rakyat. Distribusi harta hanya dikuasai dan beredar pada segelintir orang sehingga terjadi jurang kemiskinan dan ketimpangan ekonomi yang sangat jauh.
Padahal, harta milik umum seperti kekayaan sumber daya alam itu seharusnya dikuasai dan di amanahkan pada negara untuk dikelola dan mampu membuka lapangan pekerjaan sebesar-besarnya bagi rakyat. Apalagi jika sudah lulus dari bangku perguruan tinggi dan memiliki keahlian. Tentu saja bisa menjadi salah satu solusi untuk mengatasi pengangguran.
Tentu saja program magang fresh graduate ini belum menjadi solusi tuntas bagi pemerintah untuk menyelesaikan persoalan pengangguran dan juga kemiskinan. Sebab, masalah nya ada pada distribusi harta yang tidak merata berakibat pada aktivitas ekonomi melambat bahkan.
Tentu saja problem besar ini tidak akan dapat diselesaikan dengan sistem Kapitalisme. Sebab, sistem ini berasas pada maslahat dan manfaat sehingga lebih mementingkan mendapat manfaat untuk diri sendiri, keluarga maupun kelompok nya. Negara tidak menjalankan peran nya sebagai pelayan rakyat.
Untuk itu, kita membutuhkan kebijakan politik yang mampu mendistribusikan harta ke seluruh rakyat. Politik ekonomi yang sangat memperhatikan aspek distribusi harta. Hal itu hanya ada dalam politik ekonomi Islam yang telah dicontohkan oleh uswatun Hasanah kita Nabi Muhammad SAW saat menerapkan Islam kaffah dalam Daulah Khilafah Islam Di Madinah.
Selain itu, dalam Islam negara berkewajiban menyediakan lapangan kerja bagi laki-laki yang sudah baligh. Dengan adanya pekerjaan para suami akan menjalankan kewajiban nya memberikan nafkah kepada keluarga nya untuk memenuhi kebutuhan mereka baik sandang, pangan, maupun papan. Negara Islam (khilafah) memiliki mekanisme untuk menyiapkan lapangan kerja seluas-luasnya melalui pengelolaan SDA ditangan negara bukan ditangan pihak swasta maupun asing. Negera akan membuka berbagai macam industri berat maupun ringan yang akan menyerap jutaan tenaga kerja dari warga negera nya sendiri. Sebab, SDA adalah milik umum, yg dampak kebaikan nya harus bisa dirasakan oleh masyarakat. Begitu juga harta milik umum lainnya seperti sungai, laut, hutan, bisa membuka lapangan pekerjaan bagi rakyat seperti pertanian, perikanan, perkebunan, kehutanan secara mandiri.
Kemudian Nabi SAW juga mengajarkan konsep kepemilikan harta menjadi tiga bahian yaitu harta milik individu, umum dan negara. Masing-masing dari kepemilikan ini ada batasan syara' untuk dimiliki sehingga tidak akan dikuasai oleh segelintir orang. Kepemilikan umum tidak boleh dimiliki oleh negara apalagi oleh individu. Sehingga seberapa pun kaya nya sesorang, dalam Islam dia tidak bisa menguasai SDA.
Kepemilikan umum akan menjadi sumber pemasukan negara, sehingga negara bisa menjamin fasilitas pendidikan dan kesehatan secara gratis bagi rakyat. Dengan mekanisme ini seluruh rakyat dapat merasakan harta milik umum. Maka, hanya Islam yang mampu menuntaskan problem ekonomi yang tengah terjadi di negeri ini, bukan dengan kapitalisme.
Wallahu a'lam bishshawab. []
Oleh: Pipit Ayu
Aktivis Muslimah