TintaSiyasi.id -- Menyikapi berita tampilnya Israel di kejuaraan dunia senan artistik di Jakarta pada 19-25 Oktober mendatang, Ketua Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pelita Umat Chandra Purna Irawan menilai Presiden Prabowo sepatutnya menegur Mempora.
"Apabila berita tersebut benar, maka saya
berharap Presiden Prabowo menegur Menpora untuk meninjau ulang kehadiran Israel
tersebut," ujarnya di akun Facebook Chandra Purna Irawan, bertajuk Isr4el
Akan Tampil di Kejuaraan Dunia Senam Artistik di Jakarta, Presiden Prabowo
Sepatutnya Menegur Menpora, Selasa (07/10/2025).
Chandra kembali mengingatkan bahwa membela Palestina
dari penjajahan Israel adalah komitmen dan pelaksanaan dari amanat pembukaan
UUD NRI 1945, bukan hanya alinea ke-1, tapi juga alinea ke-4.
"Mengutuk penjajahan, penindasan dan pengusiran
paksa yang dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina selama puluhan tahun
adalah salah satu bentuk komitmen kita menjunjung tinggi dan menegakkan
konstitusi negara," tegasnya.
"Seharusnya kita dapat bersikap jelas dan lantang
serta detail terkait dengan keberpihakan terhadap konstitusi kita dan semangat
pembelaan terhadap Palestina serta tidak bersikap ganda," imbau Chandra.
"Kita mesti malu kepada Palestina, Palestina
merupakan salah satu negara pertama yang mengakui Indonesia sebagai negara
merdeka secara de facto," tambahnya.
Ia menuturkan bahwa pengakuan ini disebarluaskan ke
seluruh dunia oleh seorang mufti besar Palestina, Syekh Muhammad Amin
Al-Husaini.
"Pascamengakui Indonesia merdeka, mufti besar
Palestina Syekh Muhammad Amin Al-Husaini dan Muhammad Ali Taher, saudagar kaya
Palestina, menyiarkan dukungan rakyat Palestina terhadap kemerdekaan Indonesia.
Dukungan tersebut disebarluaskan melalui radio berbahasa Arab di Berlin,
Jerman," tutupnya.[] Lanhy Hafa
