Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Hari Santri 2025: Mengawal Indonesia Merdeka Menuju Peradaban Dunia yang Unggul dan Agung—Yakni Islam

Sabtu, 18 Oktober 2025 | 12:05 WIB Last Updated 2025-10-18T20:55:46Z

TintaSiyasi.id -- 1. Santri: Pewaris Spirit Kemerdekaan dan Penjaga Keutuhan Bangsa

Hari Santri bukan sekadar peringatan tahunan, tetapi momentum menghidupkan kembali semangat juang para ulama dan santri dalam merebut serta menjaga kemerdekaan bangsa.

Sejarah mencatat, 22 Oktober 1945 menjadi tonggak penting lahirnya Resolusi Jihad yang dikumandangkan oleh Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy’ari — seruan suci bahwa mempertahankan tanah air adalah bagian dari iman.

Santri dengan jubah kesederhanaannya, turun ke medan juang, mengangkat bambu runcing dan kitab suci dalam satu genggaman: ilmu dan iman.

Mereka bukan sekadar pejuang fisik, tetapi juga pejuang moral dan spiritual — yang menjadikan kemerdekaan Indonesia bukan hanya milik rakyat, tapi juga karunia dari Allah yang harus dijaga dengan iman, ilmu, dan amal.

2. Dari Pesantren untuk Dunia: Spirit Islam yang Mencerahkan

Santri adalah simbol perpaduan antara ilmu, adab, dan ketulusan. Di tangan mereka, kitab kuning bukan sekadar teks klasik, tetapi cermin kearifan yang membentuk peradaban.

Pesantren bukan hanya lembaga pendidikan, tetapi pabrik peradaban Islam yang mencetak manusia berakhlak, cerdas, dan berjiwa pemimpin.

Kini, di era digital dan globalisasi, santri memiliki tanggung jawab baru:

menjadi duta Islam yang rahmatan lil ‘alamin — menghadirkan wajah Islam yang damai, santun, inklusif, dan membangun.

Dari dunia maya hingga dunia nyata, santri harus hadir dengan narasi yang mencerahkan, bukan yang memecah belah.

“Kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, serta beriman kepada Allah.”

(QS. Ali ‘Imran: 110)

Ayat ini adalah pesan abadi bagi para santri: jadilah umat terbaik, bukan hanya bagi Indonesia, tapi bagi dunia.

3. Mengawal Indonesia Merdeka Menuju Peradaban Islam yang Unggul dan Agung

Kemerdekaan bukan tujuan akhir, melainkan titik awal untuk membangun peradaban.

Santri masa kini harus memahami makna “mengawal Indonesia Merdeka” sebagai panggilan untuk berkontribusi aktif dalam semua lini kehidupan: pendidikan, ekonomi, politik, teknologi, sosial, dan budaya — dengan ruh keislaman dan moralitas Qur’ani.

Santri harus tampil di panggung dunia bukan hanya dengan sorban dan sarung, tetapi juga dengan gagasan, inovasi, dan karya.

Peradaban Islam yang unggul dan agung tidak akan lahir dari retorika, melainkan dari kerja nyata: membangun masyarakat yang berilmu, berakhlak, dan berdaya.

Seorang santri sejati tidak anti-modernitas, tetapi memfilter modernitas dengan hikmah Islam.

Ia tidak menolak perubahan, tetapi menuntun perubahan agar selaras dengan nilai-nilai ketuhanan.

4. Indonesia: Panggung Dakwah dan Peradaban Islam Dunia

Dengan jumlah umat Islam terbesar di dunia, Indonesia memikul amanah sejarah yang besar: menjadi mercusuar Islam dunia — pusat peradaban baru yang menjunjung ilmu, keadilan, dan kemanusiaan.

Santri Indonesia hari ini harus mempersiapkan diri menjadi agen global yang membawa pesan kedamaian Islam.

Melalui dakwah digital, riset keilmuan, diplomasi budaya, dan pengembangan teknologi berbasis etika Qur’ani, kita dapat menunjukkan bahwa Islam adalah agama kemajuan, bukan kemunduran.

Inilah saatnya santri Indonesia menulis sejarah baru:

dari penghafal kitab menjadi penggerak peradaban,

dari penjaga tradisi menjadi penentu arah masa depan umat.

5. Penutup: Santri Bergerak, Islam Mencerahkan Dunia

Hari Santri 2025 bukan hanya perayaan masa lalu, tetapi janji masa depan. Santri harus terus bergerak — menjaga nilai, memperkuat ilmu, menebar cinta, dan menegakkan keadilan. Dari pesantren hingga kampus, dari masjid hingga media digital, dari Indonesia hingga kancah dunia, santri adalah obor yang tak pernah padam.

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum sampai mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.”

(QS. Ar-Ra’d: 11)

Maka, mari jadikan Hari Santri 2025 sebagai momentum kebangkitan ruhani dan intelektual umat.

Santri bukan hanya penjaga masa lalu, tapi juga arsitek masa depan. Mengawal Indonesia merdeka menuju peradaban dunia yang unggul dan agung — yakni peradaban Islam.

Selamat Hari Santri Nasional 2025

Santri Bergerak, Indonesia Berkah, Islam Mencerahkan Dunia!

Dr. Nasrul Syarif, M.Si. (Penulis Buku Gizi Spiritual dan Dosen Pascasarjana  UIT Lirboyo)

Opini

×
Berita Terbaru Update