TintaSiyasi.id -- Cendekiawan Muslim Ustaz Ismail Yusanto mengungkapkan bahwa penyebab kesenjangan ekonomi adalah kerusakan sistem kapitalis.
"Dunia di bawah sistem kapitalis saat ini
menunjukkan kerusakan yang luar biasa, salah satunya makin nyaring diteriakkannya
soal kesenjangan," ungkapnya dalam Focus to The Point: Ekonomi Nabi vs
Kapitalisme: Mungkinkah Hapus Kesenjangan Sosial? di YouTube UIY
Official, Senin (06/10/2025).
Menurutnya, kesenjangan itu terjadi karena produk
langsung dari kapitalisme yang sangat mengagungkan pemilik modal.
"Yang memicu kesenjangan secara prinsipal itu
kita bisa menunjuk kepada apa yang disebut tatanan ekonomi yang ribawi. Adapun
secara institusional, perbankan itulah alat institusi yang makin menambah
kesenjangan," tuturnya.
Ia menyampaikan, perbankan memperburuk distribusi
karena mereka mengumpulkan uang dari sekian banyak anggota masyarakat melalui
apa yang mereka sebut tabungan.
“Lalu disalurkan kepada mereka yang istilahnya bankable.
Bankable adalah mereka yang mempunyai usaha, mempunyai kemampuan untuk
membayar dan mengembalikan bunganya, punya agunan (pengusaha yang sudah mapan),”
jelasnya.
"Akhirnya mereka yang sudah punya usaha, tambah
lagi punya modal untuk usaha lebih besar lagi. Jadi kesenjangan makin besar.
Aktor utama dari timpangnya kesenjangan atau buruknya distribusi adalah negara.
Karena, negara mengambil sistem kapitalis," ujarnya.
Sederhananya, ia mengatakan, kesenjangan timbul karena
distribusi yang buruk. “Distribusi yang buruk itu memang problem besar ekonomi
sekarang. Berbeda dengan ekonomi konvensional yang mengatakan bahwa problem dasar ekonomi itu adalah
kelangkaan,” bebernya.
"Tetapi yang sesungguhnya adalah distribusi. Jadi
bukan tidak ada uang hari ini, yang ada adalah uang tidak sampai pada
orang-orang yang masuk kategori miskin," pungkasnya.[] Eka
