Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Cendekiawan: Kesenjangan Ekonomi Akibat Rusaknya Sistem Kapitalis

Selasa, 21 Oktober 2025 | 04:13 WIB Last Updated 2025-10-20T21:15:10Z

TintaSiyasi.id -- Cendekiawan Muslim Ustaz Ismail Yusanto mengungkapkan bahwa penyebab kesenjangan ekonomi adalah kerusakan sistem kapitalis.

 

"Dunia di bawah sistem kapitalis saat ini menunjukkan kerusakan yang luar biasa, salah satunya makin nyaring diteriakkannya soal kesenjangan," ungkapnya dalam Focus to The Point: Ekonomi Nabi vs Kapitalisme: Mungkinkah Hapus Kesenjangan Sosial? di YouTube UIY Official, Senin (06/10/2025).

 

Menurutnya, kesenjangan itu terjadi karena produk langsung dari kapitalisme yang sangat mengagungkan pemilik modal.

 

"Yang memicu kesenjangan secara prinsipal itu kita bisa menunjuk kepada apa yang disebut tatanan ekonomi yang ribawi. Adapun secara institusional, perbankan itulah alat institusi yang makin menambah kesenjangan," tuturnya.

 

Ia menyampaikan, perbankan memperburuk distribusi karena mereka mengumpulkan uang dari sekian banyak anggota masyarakat melalui apa yang mereka sebut tabungan.

 

“Lalu disalurkan kepada mereka yang istilahnya bankable. Bankable adalah mereka yang mempunyai usaha, mempunyai kemampuan untuk membayar dan mengembalikan bunganya, punya agunan (pengusaha yang sudah mapan),” jelasnya.

 

"Akhirnya mereka yang sudah punya usaha, tambah lagi punya modal untuk usaha lebih besar lagi. Jadi kesenjangan makin besar. Aktor utama dari timpangnya kesenjangan atau buruknya distribusi adalah negara. Karena, negara mengambil sistem kapitalis," ujarnya.

 

Sederhananya, ia mengatakan, kesenjangan timbul karena distribusi yang buruk. “Distribusi yang buruk itu memang problem besar ekonomi sekarang. Berbeda dengan ekonomi konvensional yang mengatakan  bahwa problem dasar ekonomi itu adalah kelangkaan,” bebernya.

 

"Tetapi yang sesungguhnya adalah distribusi. Jadi bukan tidak ada uang hari ini, yang ada adalah uang tidak sampai pada orang-orang yang masuk kategori miskin," pungkasnya.[] Eka

Opini

×
Berita Terbaru Update