Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Aktivis Malaysia: Amerika Memiliki Kepentingan untuk Mencegah Kebangkitan Islam dan Khilafah di Asia Tenggara

Selasa, 21 Oktober 2025 | 04:15 WIB Last Updated 2025-10-20T21:15:35Z

TintaSiyasi.id -- Aktivis Dakwah Malaysia Ustaz Abdul Hakim Othman menjelaskan bahwa Amerika memiliki kepentingan di ASEAN untuk mencegah kebangkitan Islam dan khilafah di Asia Tenggara.

 

“Selain negara-negara Arab, kawasan Asia Tenggara ini bagi umat Islam juga merupakan kawasan yang berpotensi bagi kebangkitan khilafah. Maka kawasan ini harus dicegah oleh Amerika dari kebangkitan umat Islam. Mereka harus merebut kawasan ini sepenuhnya agar umat Islam tidak bangkit, agar khilafah tidak bangkit,” ujarnya dalam Kupas Tuntas Bersama Jurucakap HTM bertajuk Kedatangan Trump: Kenapa Wajib Ditolak? di laman Facebook Jurucakap HTM, Jumat (19/09/2025).

 

Ia mengatakan, hal tersebut karena selain Malaysia, Filipina, Thailand, dan Singapura, Asia Tenggara juga memiliki Indonesia yang memiliki jumlah umat Islam terbesar di dunia.

 

"Di kawasan ASEAN, kawasan ini memiliki jumlah Muslim terbesar di dunia. Jadi bayangkan potensi umat Muslim di kawasan Asia Tenggara ini jika mereka bangkit," ujarnya.

 

Ia melanjutkan, di Timur Tengah, Amerika berusaha keras mencegah kebangkitan umat Islam di sana.

 

"Meskipun revolusi Arab Spring telah terjadi, umat Islam berusaha bangkit dan kita melihat bagaimana Amerika berusaha merebut revolusi tersebut untuk memastikan umat Islam tidak bangkit, untuk memastikan khilafah tidak muncul di negara-negara Arab," jelasnya.

 

Ia menunjukkan bahwa Amerika berusaha mencegah kebangkitan tersebut dengan mengendalikan ekonomi, politik, dan pemerintahan di Asia Tenggara.

 

"Amerika memastikan bahwa pemerintahan ini tetap menjadi demokrasi sekuler, tidak ada suara yang ingin mengembalikan khilafah, tidak ada suara yang ingin mengembalikan Al-Qur'an dan sunah dalam pemerintahan negara ini," ujarnya.

 

Ia menambahkan, tidak ada masalah bagi Amerika jika ada partai Islam yang berjuang dalam sistem demokrasi dan berpegang teguh pada konstitusi yang diberikan oleh penjajah kafir.

 

"Namun, jika ada umat Islam yang berjuang untuk menegakkan khilafah, menghancurkan batas-batas negara ini, dan mengubah konstitusi yang diberikan penjajah kepada Al-Qur'an dan sunah, ini adalah sesuatu yang sangat berbahaya bagi Amerika," tegasnya.

 

Selain kepentingan-kepentingan tersebut, ia menilai lokasi strategis di Malaysia dan Indonesia juga menarik bagi Amerika.

 

“Kita semua tahu bahwa ada Selat Melaka, salah satu selat tersibuk di dunia, salah satu selat yang menjadi jalur perdagangan penting antara timur dan barat dunia. Selat Malaka adalah selat yang sangat penting,” ujarnya.

 

Oleh karena itu, ia menjelaskan bahwa selat tersebut tidak dapat dilepaskan dari kendali Amerika.

 

“Amerika tidak akan membiarkan wilayah Selat Malaka yang sangat penting ini begitu saja. Jadi kedatangan Trump di pertemuan ASEAN ini karena Trump tidak ingin mengorbankan kepentingan Asia untuk Amerika,” jelasnya.

 

Ia melanjutkan, Amerika berusaha memastikan bahwa Selat Melaka selalu terbuka dan tidak dapat dikendalikan oleh khilafah.

 

"Sebenarnya, jika khilafah didirikan, misalnya di Malaysia atau Indonesia, kita bisa menutup Selat Melaka untuk perdagangan dunia. Ini kerugian besar bagi Barat dan Timur jika Selat Melaka dikuasai oleh negara khilafah," jelasnya.

 

Ia juga menyatakan bahwa Amerika juga berkepentingan untuk menguasai sumber daya alam seperti minyak dan emas.

 

"Sumber daya alam yang melimpah inilah yang diinginkan Amerika. Maka, mereka harus menguasai sumber daya alam di negara-negara Muslim. Ini merupakan keuntungan ekonomi bagi Amerika yang tidak boleh dilewatkan," lanjutnya.

 

Ia menyimpulkan bahwa Amerika harus berusaha menguasai negara-negara Asia melalui berbagai cara.

 

"Jadi karena tiga alasan ini, bagi saya, mereka akan selalu mengawasi kawasan ASEAN ini dan tidak akan membiarkan ASEAN lepas dari pengawasan mereka," pungkasnya.[] Syamsiyah Jamil

Opini

×
Berita Terbaru Update