Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Budayawan Muslim: Piagam Madinah Bukan Membagi Madinah Menjadi Negara Yahudi dan Negara Islam

Jumat, 17 Oktober 2025 | 03:17 WIB Last Updated 2025-10-16T20:17:01Z

TintaSiyasi.id -- Menyoal perjanjian damai dengan entitas Yahudi, Budayawan Muslim Doni Riw mengungkapkan bahwa Rasulullah pernah melakukannya, yakni menandatangani Piagam Madinah sesaat setelah Daulah berdiri, namun bukan untuk membagi Madinah menjadi dua negara.

 

"Piagam Madinah itu bukan membagi Madinah menjadi dua negara, yakni negara Yahudi dan Negara Islam. Bukan!" tegasnya di akun Telegram Doni Riw Channel bertajuk Perjanjian Damai dengan Yahudi, Ahad (12/10/2025).

 

Doni menuturkan, piagam itu menyepakati Yahudi hidup damai di dalam Daulah Islam, tunduk di bawah kepemimpinan Rasulullah . “Yahudi sepakat tidak memerangi Nabi , dan Daulah Islam sepakat melindungi keberadaan warga Yahudi,” ulas Doni.

 

Soal ritual agama, ia mengungkapkan prinsip lakum dinukum waliyadin. "Soal sosial politik ekonomi pidana dan negara? Ngikut keputusan Nabi ," sebutnya.

 

"Tetapi sebagaimana sifat dasar mayoritas Yahudi yang khianat, satu persatu kabilah Yahudi berkhianat kepada Nabi . Yahudi Bani Nadir dan Bani Qainuqa berkhianat lebih dulu. Hasilnya? Mereka diusir dari Madinah," tuturnya.

 

Ia menyebutkan, pengkhianatan terbesar dilakukan Yahudi Bani Quraizah saat pasukan Ahzab mengepung Madinah dalam Perang Khandaq.

 

"Yahudi Bani Quraizah berjanji kepada pasukan Ahzab untuk membukakan pintu bentengnya, agar mereka bisa masuk menghancurkan Madinah,"kisahnya.

 

"Tetapi Allah berkehendak lain. Bukan kehancuran Madinah yang terjadi, melainkan kocar-kacirnya pasukan Ahzab diterpa badai pasir dan dingin tak tertahan," tambahnya.

 

Setelah pasukan Ahzab bubar, ia katakan, tinggal Yahudi Bani Quraizah tertinggal di bentengnya di dalam wilayah Madinah. “Akhirnya semua lelaki mereka dieksekusi,” sebutnya.

 

"Rasulullah sering dikisahkan lembut dengan oknum Yahudi buta yang lemah. Tetapi jangan lupa, beliau sangat tegas terhadap pengkhianatan Yahudi secara entitas kekuatan," jelasnya.

 

Doni mengingatkan, cukuplah kisah-kisah dalam Al-Quran memberi gambaran bagaimana karakter Yahudi. "Cukuplah kita menjadikan Rasulullah sebagai suri tauladan," tandasnya.[] Lanhy Hafa

Opini

×
Berita Terbaru Update