Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Ulama: Ketika Umat Islam Tidak Punya Izah, maka Seolah-olah Enggak Ada Solusi

Senin, 29 September 2025 | 05:51 WIB Last Updated 2025-09-28T22:56:37Z

TintaSiyasi.id -- Menyikapi ketidakberdayaan umat Muslim untuk menolong penduduk Gaza dari penjajahan Yahudi Zionis, Ulama K.H. Hafidz Abdurrahman, M.A. menyatakan bahwa ketika umat Islam tidak punya izah (عِزَّة), maka seolah-olah enggak ada solusi, padahal solusinya ada.

 

“Nah, ketika umat Islam tidak punya izah (عِزَّة), maka seolah-olah enggak ada Solusi, padahal solusinya ada,” tuturnya dalam Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H: Satu Risalah, Satu Umat, Satu Tujuan, Sabtu (27/09/2025), di YouTube One Ummah TV.

 

Kiai Hafidz mengingatkan, mestinya kaum Muslim sadar dan malu sama Allah, malu sama Rasulullah, kalau nanti seandainya ditanya. “Apa yang kita akan katakan? Ini yang seharusnya membuat kita malu,” ujarnya.

 

“Ketika mereka menjerit 700 hari, sekarang itu mereka dibantai, dibegitukan, macam-macam. Sementara dunia Islam, ya, tidak bisa melakukan apa-apa. Penguasa mereka kemarin di PBB hanya pidato-pidato, parade pidato, dan sebagainya.

 

Sangat disayangkan oleh Kiai Hafidz Ketika tidak action. Bahkan pidato yang paling keras itu justru disampaikan oleh Presiden Columbia. Iya, kan? Untuk apa? Mobilisasi pasukan dan perang untuk menghentikan genosida yang dilakukan oleh Israel.

 

“Ini kan contoh bagaimana umat Islam hari ini tidak punya izah. Harusnya kalau mereka itu bersatu di bawah satu komando, seperti kalau kita lihat bagaimana kasusnya مُعْتَصِم (Khalifah Al-Mu’taṣim Billah),” sebut Kiai.

 

Lanjut dikatakan, pada saat ada seorang perempuan yang dinistakan kehormatannya, kemudian perempuan itu mengatakan “وَا مُعْتَصِمَاهْ!” (Wahai Mu’taṣim!). “Lalu Mu’taṣim dari atas ranjangnya langsung melompat dan menyambut seruan itu. Di mana kemudian barisannya itu ekornya ada di Baghdad, kepalanya ada di Amuriah ketika itu. Ini gambaran ketika umat Islam punya izah,” bebernya.

 

Sesama Muslim Bersaudara

 

“Rasulullah saw. itu mengajarkan pada kita لَا يَظْلِمُهُ وَلَا يَحْقِرُهُ , اَلْمُسْلِمُ أَخُو الْمُسْلِمِ, dan seterusnya,” sitir Kiai.

 

Ia menerangkan makna penggalan hadis tersebut, ”Jadi orang Islam itu adalah saudara orang Islam yang lain. Tidak boleh menzalimi, tidak boleh meremehkan, menghinakan, dan seterusnya,” ujarnya.

 

Dalam nas yang lain, Kiai hafiz menukil hadis Rasulullah dan menyebutkan كَالْجَسَدِ الْوَاحِدِ yang artinya adalah mereka itu seperti satu tubuh.

 

“Nah, itu menunjukkan bahwa orang Islam itu adalah satu bagian. Di dalam Al-Qur'an banyak sekali nas yang menyatakan seperti itu,” paparnya.

 

Karena itu, ketika sekarang terjadi tragedi di Gaza, Kiai Hafidz mengutikan satu ayat yang harus betul-betul menjadi pengingat.

 

“Allah menyatakan, وَإِنِ اسْتَنْصَرُوكُمْ فِي الدِّينِ فَعَلَيْكُمُ النَّصْرُ, Dan jika mereka meminta pertolongan kepada kalian dalam urusan agama, maka kalian wajib memberikan pertolongan,” sitatnya dari Al-Qur’an surah Al-Anfal ayat 72.

 

Mereka itu sudah menjerit, imbuh Kiai, sementara mereka itu saudara. “Rasulullah mengatakan mereka ini saudara kita. اَلْمُسْلِمُ أَخُو الْمُسْلِم, إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ, Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara.” Dan mereka sudah menjerit,” lugas Kiai.

 

“Nah, Allah perintahkan dan ayat itu wajib, karena Allah mengatakan فَعَلَيْكُمُ النَّصْرُ, ’Kalian wajib untuk menolong mereka.’ Oleh karena itu, yang justru menjadi pertanyaan kita, itu apa yang nanti akan kita sampaikan di hadapan Allah?” kata Kiai menutup jawaban.[] Rere



Opini

×
Berita Terbaru Update