Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Ingin Urusan Diberesi Allah, Ulama: Harus Ada Jurus Bumi dan Langit

Senin, 29 September 2025 | 12:24 WIB Last Updated 2025-09-29T05:27:30Z

TintaSiyasi.id -- Ulama K.H. Hafidz Abdurrahman ketika menjelaskan berkenaan janji Allah Swt. yang akan memberikan kekhilafahan di muka bumi kepada orang yang beriman dan beramal saleh, maka harus menggunakan jurus bumi dan langit ala Nabi.

 

“Nah, tinggal pertanyaannya kemudian, gimana caranya? Kan enggak mungkinlah Allah ngurus beres itu tiba-tiba kayak turun dari langit. Enggak. Kalau alfakir sering menyampaikan, kita harus menggunakan jurus yang dipakai Nabi. Harus ada jurus bumi dan jurus langit,” tuturnya di YouTube One Ummah TV, Sabtu (27/09/2025), dalam Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H bertajuk Satu Risalah, Satu Umat, Satu Tujuan. 

 

Kiai Hafidz menekankan, kombinasi jurus bumi dan jurus langit itu yang harus dipadukan, sehingga apa yang Allah nyatakan حَسْبُكَ اللَّهُ وَمَنِ اتَّبَعَكَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ  itu akan terwujud

 

“Jadi makna حَسْبُكَ اللَّهُ وَمَنِ اتَّبَعَكَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ itu juga diartikan Semua persoalan kamu itu sudah diberesi sama Allah. Jadi enggak perlu kamu khawatir,” ujarnya meyakinkan.

 

Lanjut Kiai menerangkan, “Hai Nabi, kamu enggak usah khawatir karena urusamu itu diberesi sama Allah, dan orang-orang mukmin yang mengikuti kamu. Jadi kunci kita itu sebenarnya sekarang kalau mau urusan kita mau diberesi sama Allah itu tinggal itibak saja kepada Nabi. Iya kan? Maka nanti semua yang tadi itu selesai gitu,” lugasnya.

 

“Jurus langit itu apa? Nanti kita bisa lihat bagaimana Rasulullah saw. pada saat perang Badar berdoanya itu enggak berhenti-berhenti. Jurus buminya bagaimana? Hukum sababiah-nya juga begitu serius, sampai hal yang detail-detail tadi itu semua dilakukan,” ungkap Kiai.

 

“Nah, jadi ketika dua itu kita gabungkan jurus langit dan jurus bumi, maka janjinya Allah tadi itu pasti akan terwujud, kan begitu,” jelasnya.

 

Kiai Hafidz menjelaskan kandungan surah An-Nur ayat 55:


 وَعَدَ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مِنكُمۡ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّـٰلِحَـٰتِ لَيَسۡتَخۡلِفَنَّهُمۡ فِى ٱلۡأَرۡضِ

 

“Jadi Allah itu berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kalian dan beramal saleh. Di situ itu Allah menggunakan kalimatلَيَسۡتَخۡلِفَنَّهُمۡ فِى ٱلۡأَرۡضِ , jadi lamnya itu kalau dalam tafsir Al-Qurtubi adalah fi'il mudhari’, kemudian di belakangnya itu ada nun taukid tsaqilah, itu namanya lam jawabul qasam. Jadi lam untuk menjawab sumpah,” urai Kiai.

 

Lanjut diterangkan, artinya Allah itu bersumpah. “Kalau Allah itu bersumpah akan memberikan kekhilafahan di muka bumi ini kepada kepada orang yang beriman di antara kamu yang beramal saleh,” sebutnya.

 

“Pertanyaannya, masa kita enggak percaya. Allah itu sudah berjanji, terus bersumpah akan memberikan, masa kita enggak percaya,” ujarnya retoris.

 

Percaya atau tidak itu masalah iman, imbuh Kiai, maka bagi yang beriman muncul generasi Muhammad Al-Fatih yang meyakini apa yang Allah janjikan dengan melakukan hukum sebab akibat.

 

“Tetapi yang tidak percaya pasti enggak akan melakukan apa-apa gitu. Kerjanya ya hanya nyinyir terus,” tandas Kiai.[] Rere

Opini

×
Berita Terbaru Update