Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tragedi Raya, Bukti Kegagalan Kapitalisme dalam Mewujudkan Kesejahteraan

Rabu, 03 September 2025 | 17:24 WIB Last Updated 2025-09-03T10:24:29Z

TintaSiyasi.id -- Arifah Fauzi, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, mengungkapkan keprihatinan mendalam atas kasus meninggalnya seorang anak perempuan berusia 4 tahun berinisial R di Sukabumi, Jawa Barat, akibat infeksi cacingan akut yang menyerang tubuhnya. Korban diketahui wafat akibat infeksi cacingan parah yang menyebar ke seluruh organ. Arifah menegaskan bahwa peristiwa ini harus menjadi peringatan serius mengenai pentingnya pemenuhan dan perlindungan hak-hak anak, khususnya terkait hak atas kesehatan, pola pengasuhan yang layak, serta lingkungan hidup yang aman dan sehat. (Tribunnews.com, 21/08/2025) 

Netty Prasetiyani, Anggota Komisi IX DPR, menyampaikan bela sungkawa dan rasa prihatinnya atas meninggalnya Raya akibat infeksi cacing. Menurut Netty, peristiwa ini menjadi sinyal bahwa sistem perlindungan sosial di Indonesia masih belum mampu menjangkau seluruh lapisan masyarakat.
(kompas.com, 22/08/2025) 
 
Raya berasal dari keluarga dengan kondisi ekonomi lemah dan keterbatasan mental. Orang tuanya, ayah Rizaludin dan ibu Endah, menjalani kehidupan dalam kesederhanaan bahkan kemiskinan. Rumah yang mereka tempati pernah roboh sebelum akhirnya mendapat bantuan perbaikan dari warga sekitar. Keterbatasan tersebut berimbas pada pengasuhan Raya yang tidak berjalan optimal. Hampir setiap hari, ia lebih banyak menghabiskan waktu bermain di bawah rumah panggung yang kotor dan dipenuhi kotoran ayam. Dari lingkungan itulah, bibit penyakit perlahan masuk dan melemahkan tubuh kecilnya.
(Beritasatu.com, 20/08/2025) 

Sungguh sangat menyedihkan jika kondisi ini terjadi di negeri kita. Negeri yang kaya raya namun kehidupan masyarakatnya sangat memprihatinkan. Bahkan yang lebih menyedihkan lagi, respon para pejabat baru muncul setelah kabar ini mencuat di publik. Bukankah ini bukti bahwa perhatian negara terhadap rakyat kecil sangatlah lemah? Seharusnya fakta ini membuat mereka malu dan intropeksi diri.

Kasus Raya menyingkap kegagalan nyata negara dalam melindungi rakyatnya. Hak kesehatan rakyat diabaikan padahal ini menjadi tanggung jawab negara untuk memenuhinya. Namun kenyataannya, pelayanan kesehatan belum bisa menjangkau semua, terutama rakyat miskin, posedur rumit dan layanan sebatas formalitas. Birokrasi berbelit membuat layanan kesehatan tidak mudah diakses oleh semua kalangan apalagi rakyat miskin. Sungguh sakit, kenyataan pahit ini harus ditelan oleh rakyat miskin dalam pengaturan sistem kehidupan Kapitalisme ini. Negara benar-benar abai terhadap rakyat miskin. Mereka yang lemah dibiarkan bertahan hidup di lingkungan kumuh dan penuh penyakit.

Inilah buah busuk sistem kapitalisme. Kesehatan jadi komoditas, barang mahal yang tidak bisa dibeli oleh rakyat miskin dan harus bersiap menanggung derita. Sedangkan yang kaya dan punya privilege bisa menikmati layanan terbaik.

Tragedi Raya mengingatkan kita bahwa dunia hari ini tidak baik-baik saja. Selama sistem bobrok kapitalisme ini dipertahankan, selama itu pula penderitaan rakyat kecil akan terus berulang dan semakin buruk.

Akan sangat berbeda apabila aturan Islam yang diterapkan dinegeri ini. Islam memandang kesehatan dan kesejahteraan rakyat sebagai tanggung jawab penuh negara dan menjadi hak setiap warga negara yang harus dipenuhi. Negara wajib hadir, memastikan setiap jiwa terlindungi sandang, pangan, papan, kesehatan, pendidikan dan keamanan nya secara baik. Rasulullah ﷺ bersabda:
Seorang pemimpin adalah pengurus rakyat, dan ia akan dimintai pertanggungjawaban atas rakyat yang dipimpinnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dalam sejarah khilafah, rumah sakit dibangun megah, modern, dan gratis. Siapa pun baik orang kaya atau miskin bisa mengakses tanpa biaya, tanpa diskriminasi, tanpa prosedur berbelit. Sebab keberadaan pegawai negara adalah sebagai pelayan rakyat. Mereka akan bekerja dengan amanah dan penuh tanggungjawab. Negara Khilafah akan membiayai rumah sakit dari pos pemasukan di Baitul Mal yang akan di ambil dari fa'i, kharaj, maupun dari harta milik umum. Semua ini akan diperuntukkan demi mewujudkan kesejahteraan rakyat.

Islam adalah satu satunya solusi sebagai sistem yang menjamin kehidupan rakyatnya. Negara Islam (Khilafah) benar-benar akan menjamin kesehatan dan kesejahteraan rakyat. Masyarakat dibangun dengan kepedulian tinggi, tidak membiarkan tetangganya kelaparan atau sakit. Pemimpin, keberadaan nya berfungsi sebagai pelayan rakyat, bukan penguasa yang mengejar keuntungan pribadi. Maka, penegakan sistem Islam secara kaffah di bawah Khilafah adalah satu-satunya jalan keluar. Inilah solusi hakiki agar tragedi seperti Raya tidak lagi terulang, dan setiap anak dapat tumbuh dalam lingkungan sehat, aman, dan penuh kasih. Saatnya umat sadar, sistem yang ada telah gagal mensejahterakan dan saat nya kita kembali pada aturan Allah SWT yang sempurna.

Wallahu a'lam bishshawab. []


Oleh: Yusniah Tampubolon
Aktivis Muslimah

Opini

×
Berita Terbaru Update