TintaSiyasi.id -- Analis Ekonomi dari Pusat Kajian dan Analisa Data (PKAD) Ismail Izzuddin, menegaskan bahwa sumber daya alam adalah milik rakyat, harus dikelola negara bukan swasta.
"Di momentum Maulid Nabi mari kita ingat sebuah hadis yang menjelaskan bahwa sumber daya alam (SDA) itu hak milik rakyat, harus dikelola negara bukan swasta," di akun TikTok ismail.pkad, Senin (29/9/2025).
Dia mengajak umat menilat perbedaan versi lama (sistem demokrasi, kapitalisme) membuat rakyat frustasi, demo pecah negara goyah. Sedangkan yang dibawa oleh Nabi Nabi Muhammad Saw. adalah sistem yang adil. "Rakyat punya hak atas kekayaan alam, negara jadi pengelola hasilnya kembali ke rakyat fair transparan dan sesuai syariat," tegasnya.
Jika Indonesia konsisten memakai prinsip yang diajarkan oleh Rasulullah Saw. maka yang akan dihasilkan, energi dan pertambangan, gabungan minyak, gas, batu bara, nikel, emas, tembaga, timah, bauksit 1200-1500 triliun, hutan dan karbon 300-500 triliun. Pertanian dan perkebunan sawit karet kopi padi jagung 400-600 triliun. Pariwisata alam 500-700 triliun, energi terbarukan PLTA geothermal Surya angin 200-300 triliun, kalau dijumlah totalnya sekitar 3.400-4.600 lebih dari cukup buat nutup APBN 2025 tanpa pajak yang mencekik rakyat, kalau masih ada yang miskin masih ada potensi zakat 327 triliun.
Ia membandingkan, pada sistem saat ini. Pajak begitu penting dalam pembangunan negara. "Karena 80 persen pendapatan negara alias APBN kita disokong dari pajak, jadi jangan heran apapun aktivitas kita makan belanja bahkan warisan semuanya kena pajak, pertanyaan besarnya apa ada model APBN yang nggak tergantung pajak," jelasnya.
"So teman-teman kita punya dua pilihan terus bertahan dengan sistem pajak yang bikin rakyat terjepit atau berani balik ke blue print yang diajarkan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam," pungkasnya.[] Alfia Purwanti