Tintasiyasi.ID -- Saudi Arabia sejak dahulu selalu berada dalam pusaran kesepakatan dalam agenda penyerahan Palestina sebagai hadiah untuk Zio-Sekutu Barat.
Sepucuk surat dari Presiden Amerika Truman
pada bulan Oktober 1946, menguraikan keinginan dan mencari dukungan dari King
Abdul Aziz Ibn Saud untuk pembentukan “Tanah Air Nasional Israel” dan berencana
akan melakukan migrasi terhadap 100.000 Yahudi Eropa. Berikut kutipan surat
Truman untuk King Abdul Aziz Ibnu Saud,
“… orang-orang ini (Yahudi Zionis)
menatap Palestina seperti kepingan surga, tempat yang mereka berharap bisa berada di antara
orang-orang yang seiman dan mendapatkan perlindungan, dan memulai kepemimpinan
yang damai, menghargai hidup, serta untuk membantu lebih jauh yaitu Tanah Air
Nasional Yahudi.
Ini perkara yang alami. Oleh karena
itu, bahwa pemerintahan ini seharusnya berbaik hati memasukkan jumlah tunawisma
Yahudi di Eropa ke Palestina. Bukan hanya sekedar untuk menemukan tempat
tinggal selamanya, tetapi kelak untuk berkontribusi dengan keahlian mereka
kekuatan untuk membangun Tanah air Nasional Yahudi.
Dengan keterikatan ini, akan sangat
berbesar hati kepada kami untuk mendapatkan persetujuan dari beberapa pemimpin
Arab sebagai kerelaan dari negara-negaranya untuk berbagi dengan proyek
kemanusiaan ini dengan mengambil beberapa orang Yahudi ini ke tanah mereka
masing-masing.
Sudilah kiranya memandang terhadap
kemungkinan masa depan dengan pandangan Yang Mulia, bahwa kekerasan dan
pemaksaan mungkin digunakan oleh orang Yahudi dalam pola agresif melawan
tetangga negara-negara Arab. Saya dapat memastikan Anda bahwa pemerintahan kami
berdiri melawan terhadap agresi untuk berbagai jenis kegiatan aksi terorisme
untuk tujuan politik. Saya boleh menambahkan, lebih lagi, bahwa saya yakin
bahwa tanggung jawab pemimpin Yahudi tidak bermaksud untuk mengadakan kebijakan
agresi melawan Arab yang mencoba pendekatan terhadap Palestina.”
Jadi, Saudi Arabia tidak hanya tahu
dengan rencana tersebut, melainkan mendukung walaupun awalnya ada sandiwara
keengganan.
Dan surat tersebut terdengar sama
dengan yang direncanakan oleh AS saat ini yaitu mendukung “hak asasi” untuk
penjajah Zionis.
Berikut beberapa poin penting yang disampaikan
Presiden Truman pada Oktober 1948:
“Kami bersumpah sesuai dengan tujuan negara
Israel dalam pengembangan ekonomi dan sumber-sumbernya.
Kami sepenuhnya mendukung revisi
embargo senjata yang diberikan kepada negara Israel sebagai hak untuk
pertahanan diri.
Kami terus mendukung, bahkan dalam
bingkai kesepakatan PBB, menginternasionalisasi Jerusalem dan melindungi tanah
suci di Palestina.
Sungguh, Zionis penjajah adalah
bayangan dari rezim-rezim Arab. Dan bayangan itu kelak akan lenyap.[] M.
Siregar
Sumber terjemahan: The Ummah Today,
Senin (05/08/2025).