Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Rabi Haim Sofer: Kami Yahudi Merasa Beruntung Berada dalam Kekhilafahan Islam

Minggu, 28 September 2025 | 18:21 WIB Last Updated 2025-09-28T11:21:22Z

TintaSiyasi.id -- Berbad-abad lamanya Kekhilafahan Islam telah melindungi komunitas Yahudi, bahkan mengizinkan kembali ke Jerusalem pasca-Perang Salib.

 

Fakta tersebut dibenarkan oleh seorang Rabi asal Palestina bernama Rabi Haim Sofer, yang mengaku bahwa komunitasnya merasa beruntung ketika berada di bawah naungan Kekhilfahan Islam dan diterima oleh kaum Muslim

 

“Kami Yahudi selalu merasa beruntung dengan adanya Kekhilafahan Islam dan bisa diterima oleh kaum Muslim di dunia Islam,” ujarnya dalam orasi bela Palestina yang dibagikan oleh akun official Stand for Palestina, Selasa (24/09/2025).

 

Sebagai informasi bagi dunia, kata Rabi Haim dalam orasinya, istri Khalifah Harun Al-Rasyid adalah seorang negarawan yang pemurah dan tulus dalam berbagi sedekah kepada siapa pun yang membutuhkan tanpa memandang latar belakang agama.

 

“Untuk anda ketahui, istri dari Khalifah Harun Al-Rasyid adalah wanita yang berasal dari wilayah Yaman dan memberikan sangat banyak santunan kepada yang membutuhkan, termasuk kalangan warga Yahudi,” lanjutnya.

 

Tidak tanggung-tanggung, bantuan yang diberikan oleh istri Khalifah Harun Al-Rasyid sebanyak 1000 koin perak (dirham) dalam satu hari agar dapat dinikmati oleh warga miskin Yahudi.

 

Bahkan ketika Khilafah Islam sudah tidak ada lagi sekali pun, orang tua Rabi Haim Sofer pernah mengisahkan kemurahan hati tetangga meraka yang Muslim, sebab memberikan domba cuma-cuma untuk perayaan hari suci Yahudi karena tidak mampu merayakannya.

 

“Ayah saya, pernah menceritakan kepada saya bahwa kami punya tetangga Muslim yang berasal dari Irak. Ia pernah memberikan seekor domba saat hari suci Yahudi Pasech, itu adalah hari suci yang sangat mahal dan sebagian warga Yahudi tidak dapat merayakannya,” bebernya.

 

Lanjut, ia katakan bahwa kaum Muslimlah yang  datang dan membawakan makanan sebagai wujud kepedulian, toleransi, cinta, dan kasih sayang.

 

Bagi Rabi Haim, hidup bersama di tengah-tengah kaum Muslim adalah hari-hari yang hebat yang dirasakan oleh komunitas Yahudi.

 

Hingga muncul suatu pergerakan nasionalis Zionis yang menurutnya adalah sebuah kekuatan penjajah kolonial yang menekan, menjajah, dan melakukan ethnic cleansing terhadap pemilik tanah yang tanah tersebut bukan milik Zionis nasionalis, melainkan milik warga Palestina.

 

“Palestina adalah tanah milik warga Palestina. Sekali lagi, Palestina adalah tanah milik warga Palestina,” pungkasnya.[] M.Siregar

Opini

×
Berita Terbaru Update