Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Pesan Penting Maulid Nabi, Ulama: Kita Punya Kewajiban Sejarah untuk Mengembalikan Daulah Islamiah

Minggu, 28 September 2025 | 11:28 WIB Last Updated 2025-09-28T04:55:01Z
TintaSiyasi.id -- Ulama K.H. Rokhmat S. Labib, M.E.I. memberi pesan penting Maulid Nabi Muhammad saw., sebenarnya pada saat ini umat Islam punya kewajiban sejarah untuk kembali memiliki Daulah Islamiyah, kembali menjadi seperti umat yang dilahirkan Rasulullah saw. "Pesan penting maulid sebenarnya pada saat ini adalah bagaimana umat Islam kembali seperti ummah yang dilahirkan Rasulullah, kembali memiliki Daulah yang menjaga ummah (umat) ini sebagaimana yang pernah dilakukan oleh Rasulullah saw. Dan semua kita punya kewajiban sejarah untuk mengembalikan ini," tuturnya dalam Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H: Satu Risalah, Satu Umat, Satu Tujuan, Sabtu (27-9-2025) di YouTube One Ummah TV.

Kiai Labib mengatakan, ketika umat Islam memperingati kelahiran Rasululullah saw., seharusnya kaum muslim bukan hanya mengingat Beliau sebagai Rasul, tidak hanya mengingat Beliau telah melahirkan Ummah Al-Islamiyyah, tetapi juga mengingat bahwa sesungguhnya Beliau telah melahirkan sebuah daulah (negara). Negara yang dilahirkan Rasulullah ini menurutnya memiliki pilar-pilar, sifat, asas, dan tujuan yang berbeda dengan semua negara yang ada di dunia.

Karena itu ia mengatakan, semestinya umat Islam mengembalikan Daulah Islam karena Daulah ini akan mengembalikan umat Islam menjadi seperti ummah yang dilahirkan Rasulullah. "Semestinya umat Islam mengembalikan ini. Mengembalikan Daulah berarti mengembalikan Islam sebagaimana yang seharusnya, mengembalikan ummah pada posisinya sebagai khairu ummah (umat terbaik)," ujarnya.

Namun demikian, Kiai Labib juga mengingatkan, umat Islam harus sadar bahwa musuh-musuh kaum muslimin (negara-negara penjajah) telah meletakkan penguasa-penguasa yang menjadi anteknya di wilayah-wilayah kaum muslimin setelah mereka pecah-belah menjadi banyak negara. Penguasa antek itu, kata Kiai Labib, ditugasi menghalangi tegaknya Daulah Islamiah, untuk menerapkan sistem kufur warisan negara penjajah, dan untuk menjaga agar umat Islam terpecah-belah sehingga tidak menjadi ummah wahidah (umat yang satu) yang ketika bersatu akan mudah mengalahkan mereka (penjajah).

"Hari ini umat Islam harus sadar bahwa musuh-musuh kaum muslimin (negara-negara penjajah) mereka memang meletakkan di wilayah-wilayah kaum muslimin setelah mereka pecah-belah menjadi banyak negara lalu mereka taruh penguasa-penguasa yang menjadi antek mereka dengan tiga tujuan minimal (tersebut)," ungkapnya.

Dakwah

Kiai Labib juga mengingatkan, umat Islam juga seharusnya sadar bahwa tugasnya adalah mewarisi Rasulullah saw., yaitu melakukan dakwah. Namun, menghidupkan kembali dakwah itu, lanjutnya, bukanlah dakwah yang hanya mengajak kepada ibadah, hanya mengajak orang agar berakhlak mulia secara pribadi, melainkan dakwah yang li istiknafil hayatil Islamiyah (dakwah yang untuk melanjutkan kehidupan Islam). "Dakwah inilah dakwah yang akan mengembalikan umat Islam sebagai ummah karimah, ummah 'azizah, khairu ummah, ummah yang mendapatkan rida dari Allah Swt.," tuturnya.

Dakwah yang seperti ini, kata Kiai Labib, sudah pasti tidak akan diridai oleh orang-orang Barat. Negara-negara kafir penjajah itu, imbuhnya, akan dengan segala daya memusuhi dakwah. "Berbagai isu mereka buat. Maka sekali lagi, umat Islam jangan mau tunduk kepada kemauan mereka. Mereka adalah musuh. Mereka tidak akan suka kita berada dalam langkah yang benar. Ibarat bermain catur, jika mereka itu memuji kita, kita berada dalam langkah yang salah," ujarnya.

Kiai Labib menambahkan, dakwah untuk mengembalikan Daulah Islamiyah ini tidak mungkin dilakukan secara fardiyah (secara individu-individu/personal), melainkan haruslah berjamaah. "Dakwah untuk menegakkan khilafah, menegakkan Daulah Islamiyah ini memerlukan kekuatan umat. Mereka berkumpul dalam satu jamaah yang jamaah itu menghimpun diri, mengorganisasi kaum Muslimin untuk menyampaikan kepada umat bahwa sudah saatnya kita sebagai ummah islamiyah, ummah karimah, ummah azizah, kembali kepada Islam secara kafah dan itu hanya dengan tegaknya Khilafah Islamiah," pungkasnya.[] Saptaningtyas

Opini

×
Berita Terbaru Update