Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Mengemban Amanah Kekuasaan dengan Islam

Jumat, 05 September 2025 | 08:26 WIB Last Updated 2025-09-05T01:27:05Z

Tintasiyasi.id.com -- Masih lekat dalam ingatan kita kisah seorang balita bernama Raya asal Sukabumi, Jawa Barat. Raya yang berusia tiga tahun akhirnya meninggal dunia dengan kondisi tubuh dipenuhi cacing gelang. 

Hidup dengan kondisi ekonomi yang lemah bahkan orangtuanya memiliki keterbatasan mental telah menjadikan Raya jauh dari penanganan kesehatan yang semestinya. Minimnya kelengkapan administrasi yang dimiliki tidak dapat dipenuhi oleh pihak keluarga hingga batas waktu yang ditentukan.

Raya yang awalnya dirujuk ke rumah sakit pada tanggal 13 Juli 2025 akhirnya harus menghembuskan nafas terakhir pada tanggal 22 Juli 2025 akibat kerumitan birokrasi yang ada (beritasatu, 20/8/2025). 

Sungguh memilukan kisah yang menimpa balita Raya, namun bukan tidak mungkin kisah serupa akan berulang jika tidak segera dilakukan pembenahan layanan publik di negeri ini.

Sangat disayangkan perhatian khalayak, khususnya para pemangku kebijakan, baru bermunculan ketika Raya sudah tiada. Iming-iming kemudahan dalam memeroleh akses layanan kesehatan menjadi tidak berarti sebab satu nyawa telah melayang. 

Maka perbaikan dan pembenahan di seluruh sektor pelayanan masyarakat wajib mendapat fokus perhatian penuh penguasa. Layanan kesehatan sebagaimana kebutuhan lainnya seperti pendidikan dan keamanan tidak boleh hadir sebatas formalitas. 

Jangkauan dan kualitas yang diberikan harus menyentuh seluruh individu rakyat tanpa terkecuali. Birokrasi yang berbelit harus segera diganti dengan langkah teknis yang lebih praktis, tujuannya demi meraih pemenuhan kebutuhan rakyat secara optimal dan prima.

Setiap individu rakyat harus mendapat kesempatan yang sama dalam hal pelayanan publik, tanpa memandang status sosial dan ekonominya.

Negara tidak boleh abai dengan kondisi rakyatnya. Melalui amanah kekuasaan yang telah Allah berikan kepada manusia terdapat kewajiban mendasar bagi para penguasa untuk menerapkan Islam secara menyeluruh di tengah kehidupan. 

Wajibnya penerapan Islam dalam kehidupan manusia adalah perkara yang niscaya. Allah swt berfirman dalam QS Al Baqarah ayat 208 yang artinya, “Wahai orang-orang yang beriman masuklah kalian ke dalam Islam secara kaffah”. 

Makna kaffah disini mengarah pada penerapan Islam dalam sistem kehidupan, termasuk pada sisi interaksi di masyarakat atau hablun minal annaas. Pelayanan kesehatan termasuk pada aspek ini.

Sebagaimana Nabi saw bersabda yang artinya, “Imam (khalifah) adalah raa’in, ia bertanggung jawab atas rakyat yang dipimpinnya” (HR Bukhari). 

Amanah kekuasaan hakikatnya diemban dengan cara menerapkan aturan Allah secara kaffah. Bentuk penerapan Islam di tengah kehidupan mewujud dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat oleh negara. 

Misalnya dalam hal kesehatan, negara wajib membangun sarana serta prasarana kesehatan yang memadai baik dari sisi jumlah maupun kualitasnya. Persebaran tenaga medis yang professional pun harus mencukupi kebutuhan masyarakat, di kota maupun pelosok pedesaan.

Tidak kalah penting adalah sistem layanan kesehatan yang wajib mengutamakan keselamatan pasien bukan berbelit pada birokrasi dan administrasi. Mengingat pelaksanaan layanan kesehatan membutuhkan pembiyaan yang besar maka sistem ini terintegrasi dengan sistem keuangan dalam Islam yang memaksimalkan sumber pendapatan negara sesuai tuntunan syara’.

Oleh karena itu, mengemban amanah kekuasaan bukanlah perkara mudah. Amanah ini akan berbuah kemuliaan bagi mereka yang menjalankannya dengan menerapkan aturan Allah secara kaffah.

Sebaliknya, amanah kekuasaan akan berbalik menjadi kehinaan manakala hanya digunakan sebagai alat pencitraan dan memperkaya diri seperti pada sistem kapitalisme saat ini. Kita berharap kasus hilangnya nyawa akibat buruknya layanan kesehatan tidak lagi terjadi.

Cukuplah kasus Raya menjadi pengingat kita semua bahwa sistem kapitalisme telah menjerumuskan kehidupan kita dalam kesengsaraan. Sudah saatnya kita meniggalkan sistem yang kufur ini menuju kepada sistem Islam yang penuh barokah. Allahu’alam bishshawwab.[]

Oleh: Resmi Yuslita S.S
(Aktivis Muslimah)


Opini

×
Berita Terbaru Update