Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Kebrutalan Zionis Tak Terbendung, Umat Harus Mengaungkan Solusi Hakiki

Senin, 08 September 2025 | 18:47 WIB Last Updated 2025-09-08T11:48:02Z


Tintasiyasi.id.com -- Gaza kembali berdarah. Serangan udara dan darat Zionis Israel mengguncang rumah-rumah, masjid, sekolah, dan rumah sakit. Drone-drone dan rudal menghantam tanpa pandang bulu, menargetkan jurnalis, paramedis, dan anak-anak. Darah mengalir di jalanan, jeritan kesakitan terdengar di setiap sudut kota.

Ironisnya, dunia melihat, tapi dunia tak berbuat apa-apa. PBB hanya menggelar sidang darurat tanpa hasil. Negara-negara Barat justru memberi dukungan logistik dan senjata kepada Zionis.

Sementara para pemimpin Muslim lebih sibuk membicarakan diplomasi ketimbang mengirim bala bantuan. Padahal, di balik agresi ini, ada agenda besar Zionis: menguasai Palestina sepenuhnya dan mengusir Muslim dari tanah para Nabi. Sayangnya, keganasan mereka justru dimuluskan oleh diamnya dunia internasional dan terpecahnya umat Islam.

Akar Masalah Umat Islam

Pertanyaannya, kenapa dua miliar Muslim tidak mampu membebaskan Palestina?
Jawabannya pedih: karena kita terpecah dan kehilangan kepemimpinan. Allah sudah memperingatkan:

“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai." (QS. Ali ‘Imran: 103).

Namun kenyataannya, umat Islam hari ini terpecah dalam sekat-sekat nasionalisme. Masing-masing negara sibuk dengan kepentingannya sendiri, terjebak dalam konsep “kedaulatan negara” dan “batas teritorial” yang diwariskan kolonialisme.

Di sisi lain, dunia Barat bersatu penuh dukungan untuk Zionis — mulai dari dana, senjata, hingga propaganda. Inilah sebabnya, Palestina tak kunjung bebas: umat Islam tak lagi punya satu komando, satu pemimpin, dan satu strategi perjuangan.

Jalan Hakiki Pembebasan Palestina

Palestina adalah tanah kaum Muslimin. Ia bukan sekadar konflik teritorial, melainkan amanah Allah yang harus dijaga. Rasulullah ﷺ bersabda:

“Perumpamaan kaum Muslimin dalam cinta dan kasih sayang mereka adalah seperti satu tubuh.
Jika satu bagian sakit, maka seluruh tubuh akan merasakan demam dan tidak bisa tidur.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Karena itu, solusi untuk Palestina tidak bisa diserahkan pada Barat, tidak cukup dengan diplomasi, dan tidak mungkin melalui solusi dua negara. Solusi hakiki hanya ada dalam Islam:

Pertama, Penyatuan Umat Islam dalam Satu Kepemimpinan

Palestina hanya bisa dibebaskan bila umat Islam kembali bersatu dalam satu kepemimpinan yang menaungi seluruh negeri-negeri Muslim. Inilah yang pernah ada pada masa Khilafah. Saat itu, satu perintah dari Khalifah cukup untuk menggerakkan pasukan Islam.

Kedua, Jihad Fi Sabilillah sebagai Jalan Pembebasan

Sejak tanah Palestina dirampas, kewajiban jihad telah ada.
Allah memerintahkan:

“Dan perangilah mereka sehingga tidak ada lagi fitnah,
dan agama hanya bagi Allah semata.” (QS. Al-Baqarah: 193).

Sejarah sudah membuktikan:

- Umar bin Khattab membebaskan Baitul Maqdis dengan pasukan Islam, bukan perundingan.

- Shalahuddin al-Ayyubi menaklukkan Yerusalem dengan jihad, bukan konferensi internasional.

- Sultan Abdul Hamid II menolak menyerahkan sejengkal tanah Palestina, karena tanah umat tak untuk dijual.

Ketiga,  Penegakan Syariah Kaffah sebagai Pondasi Kekuatan

Palestina tak mungkin bebas jika umat Islam tetap meninggalkan syariah. Syariah Islam bukan hanya soal ibadah, tetapi juga politik, ekonomi, militer, dan diplomasi.
Tanpa penerapan syariah secara menyeluruh, umat akan terus lemah, tercerai-berai, dan mudah dijajah.

Saatnya Umat Bangkit

Rasulullah ﷺ bersabda:

“Barangsiapa yang pagi hari tidak memikirkan urusan kaum Muslimin,
maka dia bukanlah bagian dari mereka.” (HR. Al-Hakim)

Gaza adalah ujian kesadaran bagi kita semua. Apakah kita rela menjadi penonton sejarah, atau siap menjadi bagian dari barisan pembebasnya?

Hari ini, kewajiban kita adalah:

- Menggaungkan opini umum tentang solusi hakiki

- Menolak narasi Barat yang menyesatkan

- Menyeru umat Islam bersatu dalam kepemimpinan Islam

- Membangkitkan kesadaran jihad sebagai jalan pembebasan Palestina

Karena selama umat Islam tetap tercerai-berai, Gaza akan terus berdarah. Namun saat umat bersatu, Palestina akan kembali merdeka dengan izin Allah. Wallahu'alam bishshawwab.[]

Oleh: Melgi Zarwati
(Aktivis Muslimah)

Opini

×
Berita Terbaru Update