"ini (serangan Israel ke Qatar)
menunjukkan bahwa Israel negara yang tidak peduli apa yang disebut etika hukum
internasional. Kan PBB bilang ini melanggar hukum internasional. Halah ini hari
kok bilang hukum internasional kepada Israel," ujarnya di kanal YouTube
UIY Official; di Bawah Payung Amerika, Qatar Tetap Dirudal, Ada Apa?, Jumat
(19/09/2025).
Lanjutnya, ICC sudah menghukum dan
memerintahkan menangkap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, namun hingga
saat ini luar biasa Netanyahu masih bebas bergerak dan tidak ada info
penangkapannya.
"Ini negara kecil seuprit
penduduk cuma 7,6 juta tetapi dia bisa berbuat seenaknya di tengah-tengah
masyarakat dunia yang hampir 2 miliar," ucapnya heran.
Sehingga untuk menghadapi Zionis, UIY
menekankan bahwa Islam tidak bisa hanya bergantung kepada orang lain, melainkan
harus bergantung pada kekuatannya sendiri dan kekuatan tauhid.
"Tetapi itu hanya mungkin kalau
hadir dua unsur penting. Bolak-balik kita katakan institusi politik yang
menyatukan itu semua, dan itulah khilafah dan pemimpin yang memang untuk tujuan
itu, itulah khalifah," terangnya.
UIY menegaskan, tidak ada cara lain
lagi karena sejarah membuktikan Israel baru bisa berdiri setelah khilafah
runtuh. "Dia tahu bahwa ketika khilafah masih ada tidak mungkin dan itu
tercatat oleh sejarah," tegasnya.
"1897 Theodor Hezel datang kepada Sultan Hamid II. Dua kali dia datang. Lima tahun kemudian tidak terpenuhi harapannya, baru 1948 cita-cita terwujud itupun setelah khilafah Ustmani runtuh," tandasnya.[] Taufan