Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Amerika Penghalang Terbesar Mendirikan Khilafah, UIY: Bukan Sesuatu yang Aneh

Senin, 22 September 2025 | 21:20 WIB Last Updated 2025-09-22T14:21:19Z

TintaSiyasi.id -- Salah satu visi terbesar umat Islam tidak lain adalah menegakkan khilafah dan dipastikan negara super power seperti Amerika Serikat (AS) tidak akan tinggal diam, menanggapi hal itu Cendekiawan Muslim Ustaz Ismail Yusanto (UIY) menilai gangguan AS bukanlah suatu hal yang aneh.

 

"Jadi kalau saksikan sekarang ini bahwa perjuangan mendirikan khilafah akan dihalangi oleh negara besar ya memang begitu. Itu bukan sesuatau yang aneh dan enggak perlu kita pikirkan. Ya memang begitulah," ujarnya di kanal YouTube UIY Official; di Bawah Payung Amerika, Qatar Tetap Dirudal, Ada Apa?, Jumat (19/09/2025).

 

UIY menjelaskan, dari dulu tidak pernah ada kekuatan selain Islam yang membiarkan Islam tegak. “Termasuk ketika Nabi Muhammad saw. menyampaikan risalah Islam, sekelilingnya tidak membiarkan begitu saja dan berusaha menghalangi,” ulasnya.

 

"Orang Quraisy menghalangi, ketika mereka menyerang ada Perang Badar, Perang Uhud. Ketika mereka tidak bisa menyerang sendiri, mereka berkelompok dalam Perang Ahzab atau Perang Khandaq. Kemudian berhadapan dengan Romawi dan berhadapan dengan Persia, tidak pernah sepi," ungkapnya.

 

Alhasil, UIY menekankan, yang mestinya umat islam pikirkan yakni terkait kemauan atau usaha untuk mengarah ke visi mendirikan Khilafah.

 

"Kalau tidak, kita sudah meringankan tugas musuh-musuh kita. Kalau gitu jangan salahkan siapa-siapa kalau kita bersikap seperti itu sampai sekarang," ucapnya.

 

Meski demikian, pria kelahiran Yogyakarta itu memandang meski akan ada gangguan dari AS untuk menegakkan khilafah, tetapi perlu diingat, AS bukanlah negara super power yang tidak bisa dikalahkan.

 

"Yang jadi soal itu bukan Amerikanya, tetapi kita. Kalau kita bisa bersifat kuat seperti ditunjukkan Vietnam, Irak, dan Afganistan. Memang Amerika besar, besar dari ukuran materialnya, tetapi apakah mentality cukup kuat?" terangnya.

 

UIY mengingatkan, dibuktikan dalam sejarah bahwasanya tidak cukup kuat mental tentara AS. “Kelihatan kekuatan mentalnya begitu rapuh, sama sebagaimana dengan zionis,” tegasnya.

 

"Mereka kuat akan bisa dikalahkan kalau kita juga memiliki kekuatan. Tidak usah lebih, setara aja cukup. Fokus kita membangun kekuatan. Ini yang akan memengaruhi sikap musuh kepada kita. Itu harus kita lakukan," tandasnya.[] Taufan

Opini

×
Berita Terbaru Update