Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Gen-Z Bicara Perubahan, Potensi Besar Kebangkitan Umat

Selasa, 16 September 2025 | 08:10 WIB Last Updated 2025-09-16T01:10:35Z
TintaSiyasi.id -- Aksi demonstrasi telah terjadi hingga berbagai aspirasi yang ramai disuarakan masyarakat di media sosial belakangan ini mencerminkan cara Generasi Z (Gen-Z) merespons tekanan. Psikolog anak dan remaja, Anastasia Satriyo, menilai Gen-Z memiliki mekanisme tersendiri dalam menghadapi tekanan yang berbeda dengan generasi sebelumnya. (Kompas.com, 05/09/2025)

Generasi Z (Gen-Z) adalah generasi yang lahir di tengah carut-marut masalah dalam negeri ini dan canggihnya teknologi digital. Keberadaan mereka dengan jumlah 71,51 juta jiwa atau 26,7% dari total penduduk merupakan kelompok populasi terbesar di Indonesia. Cara Gen-Z dalam menghadapi masalah dan tekanan dengan lebih memanfaatkan teknologi adalah dinamika baru dalam menyongsong perubahan yang positif. 

Namun sayangnya, generasi hari ini masih diarahkan sesuai dengan mindset Kapitalisme yakni menghilangkan kesadaran politik. Mereka hanya mempertahankan nilai dan identitas mereka sekaligus meminimalkan eskalasi konflik. Walhasil, demo yang dilakukan sepanjang beberapa hari masih kosong dari kesadaran politik yang hakiki serta mudah ditunggangi oleh kelompok yang menjadi lawan politik pemerintah.

Kondisi ini terjadi sebab pemahaman yang ada di tengah Gen-Z saat ini adalah pemahaman Kapitalisme Sekuler yang tumbuh dalam diri mereka akibat kurikulum pendidikan sekuler. Padahal, generasi aktif ini memiliki potensi besar untuk bergerak dan berubah ke arah yang sahih (benar) agar mereka tidak mudah dimanfaatkan. Dan bukan sekadar memandang potensi yang ada pada Gen-Z ini dengan pandangan ekonomi semata. Sebagaimana yang disampaikan oleh Menteri Keuangan yang baru dilantik, menanggapi aksi demonstrasi dengan kalimat yang terkesan menyepelekan dan mengarahkan Gen-Z pada orientasi ekonomi dan kebebasan finansial. Hal ini benar-benar hasil dari didikan dan pola kehidupan Kapitalisme yang hanya bersandar pada maslahat dan manfaat semata.

Islam memandang manusia sejak awal penciptaannya memiliki potensi Gharizah Baqa (naluri mempertahankan diri) dan Gharizah Tadayyun (naluri beragama). Naluri ini mendorong manusia menolak kezaliman dan mencari solusi dalam menghilangkan kezaliman. Ketika Gen-Z dihadapkan dengan persoalan-persoalan di negeri ini yang menindas rakyat dan jauh dari keadilan, sesungguhnya itu adalah fitrah dari gambaran hati mereka untuk menolak kezaliman dan mencari solusinya.

Islam memandang fitrah manusia yang memiliki Khasiatul-Insan untuk mendapatkan pemenuhan sesuai dengan tuntutan syara', bukan tuntunan psikologi. Potensi besar yang ada pada Gen-Z ini harus diarahkan untuk mewujudkan perubahan hakiki (taghyir) menuju solusi yang sahih yaitu Islam Ideologis. Hal ini dapat dilakukan dengan membekali akidah Islam pada diri para pemuda dan ilmu pengetahuan yang optimal melalui kurikulum pendidikan Islam. Islam telah memiliki seperangkat aturan hidup yang rinci yang seharusnya diterapkan dalam sistem politik dan pemerintahan, yaitu Daulah Khilafah Islam. Rasulullah SAW bersabda:

"Aku wasiatkan kepada kalian, perlakukanlah para pemuda dengan baik, sesungguhnya mereka tulus dan mudah disentuh perasaannya. Lihatlah, mereka yang berkumpul denganku adalah para pemuda, sedangkan para orang tua menentangku." (Imam Asy-Syarani, Tanbihul Mughtariin)

Sistem kehidupan Islam (Khilafah) akan membekali pemuda melalui sistem pendidikan dan ilmu-ilmu yang produktif, dengan membentuk kepribadian Islam dan memperdalam gugus tugas yang mampu melayani kepentingan umat dengan sebaik-baiknya. Khilafah akan menyelenggarakan institut teknik, institusi layanan sipil, universitas, pusat riset dan pengembangan. Maka akan lahir para pemuda yang menguasai sains dan teknologi, berilmu tinggi, serta berakidah Islam yang kuat.

Pemuda memang memiliki potensi besar sejak masa Rasulullah SAW sebagai garda terdepan dalam melakukan perubahan hakiki (taghyir). Sejarah mencatat prestasi gemilang para pemuda dalam meninggikan agama Allah SWT. Bagaimana kegigihan Mush'ab bin Umair sebagai duta dakwah pertama ke Madinah, berganti zaman sang panglima perang Sultan Al-Fatih penakluk Konstantinopel, dan masih banyak pemuda Islam yang menjadi contoh terbaik untuk generasi saat ini. Perubahan besar akan lahir dari pemuda yang sadar akan politik Islam, bukan dengan Kapitalisme sekuler.

Potensi Gen-Z akan gemilang dengan akidah Islam yang benar dan akan melahirkan perubahan besar hanya dengan kesadaran politik Islam yang kaffah. Berani menolak kezaliman dan mencari solusi yang sempurna dari syariat Allah SWT. Wahai para pemuda, di pundakmulah perubahan hakiki ini akan terwujud. Maka jangan sia-siakan masa mudamu. Bangkitlah dan lawan kezaliman. Opinikan Islam Kaffah sebagai solusi tuntas dari setiap permasalahan di negeri ini.

Oleh: Farida Marpaung
Aktivis Muslimah

Opini

×
Berita Terbaru Update