Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Demokrasi Sering Membuat Rakyat Frustasi

Minggu, 28 September 2025 | 22:21 WIB Last Updated 2025-09-28T15:21:49Z

TintaSiyasi.id -- Analis Ekonomi dari Pusat Kajian dan Analisa Data (PKAD) Ismail Izzuddin, memaparkan demokrasi sering membuat rakyat frustasi.

"Jangan heran kalau demokrasi sering bikin rakyat frustasi," ungkapnya di akun TikTok ismail.pkad, Sabtu (27/9/2205).

Ia menggambarkan bahwa demokrasi itu kayak aplikasi yang sering banget eror pas rakyat butuh update keadilan yang muncul malah notifikasi represi.

"Contohnya Agustus kemarin di Indonesia ada kerusuhan gara-gara kenaikan pajak PBB. Di Nepal pemerintah iseng nutup media sosial biar stabil hasilnya generasi muda ngamuk demo pecah lebih dari 70 orang meninggal bahkan pemerintahnya tumbang. Itali juga enggak kalah panas buruh sampai blokade pelabuhan karena ekspor senjata ke Israel, rakyat demo pembangunan jembatan yang rawan gempa, pemerintah ngomong apapun publik udah enggak percaya. Australia demokrasi mapan institusi kuat tetapi tetap keteteran, demo soal Palestina anti imigrasi anti korupsi biaya keamanan di Melbourne saja tembus 25 juta $ Australia, gila," paparnya. 

Hal ini menunjukkan satu hal ketika rakyat enggak dapat yang diharap dari demokrasi mereka turun ke jalan, karena sistemnya memang bermasalah.

"Trias politika katanya ada legislatif, eksekutif, yudikatif, yang saling kontrol tetapi kenyataannya orang-orang itu dari partai koalisi yang sama jadi siapa yang kontrol siapa akhirnya aturan gampang didekte pemilik modal," tambahnya.

Ia membandingkan dengan sistem Islam. "Konsep Islam Allah udah bilang jelas keputusan hukum itu milik Allah artinya kedaulatan ada di tangan syariat tetapi kekuasaan tetap lewat rakyat pemimpin sah kalau dipilih dan dibaiat oleh umat dan tugas dia mengelola negara dengan hukum Allah," ungkapnya. 

"Bedanya lagi rakyat wajib muhasabah lil hukam mengontrol pemimpin dengan amar makruf nahi mungkar," sambungnya. 

Jadi, ia menegaskan, trias politika benar-benar hidup pembuat hukum Allah, pelaksana penguasa, pengawas rakyat, mereka enggak bisa koalisi, enggak bisa main mata, fair banget. 

"Kalau demokrasi terus aja bikin buntu sampai rakyat harus turun ke jalan Islam justru kasih solusi yang jelas rapi, adil, dan visioner," terangnya. 

"Pertanyaannya mau terus pakai sistem cacat atau berani balik ke blue print sempurna yang udah diajarkan Nabi Muhammad Saw," pungkasnya. [] Alfia Purwanti

Opini

×
Berita Terbaru Update