TintaSiyasi.id -- Ketua Forum Doktor Muslim Peduli Bangsa Dr. Ahmad Sastra, mengatakan bahwa dakwah adalah amanah bukan proyek politik pragmatis.
"Dakwah adalah amanah, bukan proyek politik pragmatis. Keberhasilannya di sisi Allah tergantung pada keikhlasan dan ketaatan dalam mengikuti metode yang benar, bukan pada tercapainya kekuasaan. Sebab kemenangan adalah hak Allah," ungkapnya dikutip TintaSiyasi.id, Kamis (4/9/2025).
Ia menjelaskna bahwa dakwah itu yang dinilai adalah proses, niat, dan kesungguhan dalam menyampaikan kebenaran. Gagal dalam dakwah adalah jika tidak mendakwahkan tegaknya Islam, apalagi menghalangi dakwah, berarti mengikuti jejak Fir’aun, Abu Jahal, Abu Lahab, dan Namrud. Gagal itu ketika menjadi penghalang Islam dan menjadi budak musuh-musuh Islam demi mendapatkan seoggok nasi basi. Hal ini berlaku bagi siapapun, apakah muslim, kafir atau munafik.
Keberhasilan dakwah tidak diukur semata-mata dari tercapainya tujuan akhir secara duniawi, seperti banyaknya pengikut. Jika demikian, apakah berarti Rasulullah Saw. telah gagal saat dakwah di Mekkah. Padahal periode mekkah adalah suatu proses. Apakah Nabi Nuh di katakana gagal, hanya karena pengikutnya sedikit.
"Apakah Nabi Musa dikatakan gagal, hanya karena gerakan dakwahnya dilarang oleh Fir’aun? Bukan, bukan begitu cara membacanya, jika cara membacanya seperti itu, betapa dangkalnya cara berpikirnya," jelasnya.
Ia menceritakan, dalam sejarah Islam, banyak nabi terus berdakwah meskipun pengikutnya sangat sedikit. Nabi Nuh as berdakwah selama 950 tahun, tetapi hanya sedikit yang mengikuti beliau. Nabi Luth as dan Nabi Shu'aib as juga tidak berhasil mengubah sistem sosial kaumnya. Namun dalam Al-Qur'an, mereka tetap disebut sebagai nabi-nabi yang berhasil karena mereka menyampaikan amanah dengan benar, walaupun hasilnya tidak sesuai harapan manusiawi.
"Allah sendiri menyampaikan kepada Rasulullah untuk hanya menyampaikan, bukan memberikan hidayah kepada manusia. Allah berfirman “Tidak ada kewajiban atasmu (Muhammad) selain menyampaikan (risalah).” (QS. Ash-Shura: 48). “Tugas Rasul hanyalah menyampaikan dengan jelas.” (QS. An-Nahl: 82)," ungkapnya.
Kemenangan adalah pertolongan Allah semata. Allah berfirman Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan, dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong, maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima taubat. (QS An Nashr : 1-5).
Seorang Muslim hanya harus menjalankan prosesnya sejalan dengan perintah Allah. Jika ada sebagian orang yang mengklaim kegagalan proses dakwah, seolah mereka sudah mendahului ketetapan Allah. Lancang![] Alfia Purwanti