Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Adnan Khan: Hashemite Berkuasa di Yordania karena Pemberian Inggris

Minggu, 28 September 2025 | 17:47 WIB Last Updated 2025-09-28T10:47:08Z

TintaSiyasi.id -- Pengamat politik internasional, Adnan Khan, menyatakan bahwa para pemimpin Teluk seperti  Hashemite Family di Yordania bisa berkuasa hanya karena satu alasan utama, yaitu adanya campur tangan Inggris

 

“Jika anda mengambil contoh para pemimpin Teluk, seperti Hashemite Family, mereka berada di tampuk kekuasaan dengan satu alasan, yaitu karena Inggris meletakkan mereka ke dalam kekuasaan. Karenanya mereka harus loyal pada Inggris,” ujarnya dalam video yang dibagaikan akun @TGeopility, How Britain Ruled the World, Kamis (18/09/2025).

 

Selanjutnya, ia mengungkapkan, keluarga kerajaan di Teluk khususnya para Raja, mereka  semua mendatangi Sandringham untuk belajar dan pelatihan militer.

 

Sehingga hubungan antara keluarga raja di Teluk dengan Inggris sejak lama telah berkembang, dan kondisi demikian menjadi bukti yang menunjukkan bahwa relasi yang terjalin dengan negara super power tidak selalu harus berstatus agen, tetapi juga bisa berdasarkan suatu hubungan lain, seperti Hashemite Family di Yordania.

 

“Karena ada relasi dengan super power dunia, tidak berarti seseorang akan menjadi agen. Ini juga bisa berdasarkan pada hubungan, dan Hashemite contohnya. Mereka memberikan segalanya kepada Inggris walaupun mereka tidak akan pernah memiliki kekuasaan sesungguhnya,” terang Adnan.

 

Menurut Adnan Khan, yang juga merupakan pengamat hubungan internasional, menyebutkan bahwa Yordania adalah negara palsu yang seharusnya tidak perlu ada. Bahkan dalam peta sejarah pun, Yordania tidak ada.

 

“Maksud saya, Yordania adalah negara palsu yang seharusnya tidak perlu ada. Sungguh tidak pernah ada dalam sejarah. Maksudnya, jika anda bertanya, siapakah orang-orang Yordania itu?” tegasnya lagi. 

 

Ia mengakui, sulit untuk menerima kenyatan tentang Yordania. Tetapi kata Adnan, tidak ada tanah tertentu (spesifik) yang disebut dengan Yordania.

 

Yordania hanyalah penyebutan secara harfiah yang menunjukkan adanya garis yang ditarik antara Prancis dan Inggris dalam Perjanjian Sykes-Picot.

 

Inggris cukup canggih dalam hal menjalin hubungan penguasa Teluk seperti Yordania. Oleh sebab itulah Yordania tetap eksis hingga kini.

 

“Negara-negara ini (Teluk) tetap loyal hingga kini kepada satu kekuatan besar, yaitu Inggris. Dan mereka tetap eksis hanya karena United Kingdom” sambungnya lagi.

 

Inggris dahulu adalah sebuah imperium yang harus berjuang sungguh-sungguh demi mempertahankan eksistensi imperiumnya. Sebab kata Adnan, imperium Inggris berada di sebuah pula kecil dan hanya memiliki cadangan kekayaan alam sedikit dan menyadari hal tersebut.

 

Karena itu, Inggris melakukan trik licik dengan memanipulasi manusia, yaitu dengan menjelajah dunia dan penjajahan.

 

Sebuah fakta yang cukup mengejutkan tentang sejarah Kekaisaran Inggris masa lalu, bahwa ternyata ungkap Adnan, dana Inggris sangat terbatas dalam menjalankan kekaisaran (imperium).

 

Bahkan, ketika imperium Inggris memimpin 450 juta manusia dan berada pada puncak kejayaan, justru Inggris hanya memiliki pasukan militer satu jenis dengan personil yang tidak lebih dari 250 ribu orang.

 

“Mereka menjalankan kekaisaran dengan dana terbatas. Ini memang fakta yang cukup mengejutkan. Saya juga baru selesai membaca kembali beberap minggu lalu bahwa saat Inggris memimpin 450 juta manusia yang berada pada puncaknya, mereka hanya memiliki satu jenis militer yang terdiri dari 250 ribu personil,” bebernya.

 

Secara hitung-hitungan menurutnya, sulit untuk membayangkan sebuah kepemimpinan yang besar hanya memiliki sedikit militer.

 

Namun, ada cara yang digunakan oleh Inggris untuk menaklukkan dunia, yaitu dengan mengadopsi undang-undang yang disebut undang-undang kebijakan budaya lokal.

 

Sehingga hasilnya bisa dilihat dari kasus di India ketika di bawah kekuasaan Inggris. Tidak ada satu pun suku lokal yang berani melawan penjajahan Inggris. Sebaliknya, Inggris menggunakan kesukuan dan golongan saling bertarung hingga melemahkan satu sama lain.

 

Beberapa hubungan antara Inggris dengan negara-negara jajahan dan bentukannya tetap memiliki hubungan yang erat. Salah satu caranya adalah dengan mengembangkan pendidikan, keamanan, (menjamin keamanan wilayah jajahannya dari negara luar),” pungkasnya.[] M. Siregar

Opini

×
Berita Terbaru Update