Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Adnan Khan: Al-Sharaa Berpeluang Menjadi Agen Asing, meskipun Awalnya Bukan

Sabtu, 13 September 2025 | 06:32 WIB Last Updated 2025-09-12T23:37:25Z

TintaSiyasi.id -- Kabar tentang Ahmed Al-Sharaa alias al-Julani yang kini dikabarkan tengah wara-wiri ke berbagai negara dan berencana ingin menemui Trump, menurut Pengamat Politik Internasioal Inggris Adnan Khan, menyatakan bahwa Al-Sharaa berpeluang menjadi pemimpin agen asing, meskipun awalnya bukan.

 

“Kita tahu ada yang hidupnya sebagai agen atau budak. Untuk dia (Al-Sharaa) ini bukan, tetapi bisa menjadi seperti itu. Jadi apa yang terjadi di sini adalah ingin memperoleh uang dari Amerika untuk keuasaan yang ia lahirkan, meskipun dengan atau tanpa arahan,” ujarnya dalam akun X @theGeopolity, Selasa (09/09/2025).

 

Poinnya menurut Adnan adalah dengan uang yang diperoleh, Amerika akan mengatur dan melindunginya dengan baik. Jika tidak mau tunduk kepada Amerika, juga tidak menjadi masalah, karena masih ada agen yang bisa dijadikan pemimpin.

 

Lanjut, ia menjelaskan, di negara Amerika, Britania, dan Prancis, mereka telah lama bekerja sama dengan keluarga-keluarga agen. Tujuannya adalah mencoba untuk masuk ke dalam kekuasaan kepemimpinan para agen.

 

“Tetapi kita telah mendapati Ahmed Al-Sharaa seorang individu yang anda tahu, justru ia sendirilah yang mengatur untuk memperolah kekuasaannya. Jujur saya katakan kepada Anda, ia bahkan tidak dikontrol negara manapun. Tidak  satu negara pun,” bebernya.

 

Oleh karena itu, penting kata Adnan, untuk mengetahui sejarah atau latar belakang seseorang yang akan menjadi pemimpin, karena jika tidak, tentu memunculkan kekhawatiran dipimpin seseorang yang tidak dikenal latar belakangnya.

 

Namun menurutnya, mengungkapkan fakta yang sedang terjadi sudah cukup membantu untuk mengenali sosok pemimpin tersebut.

 

“Dan lagi, ini maksud saya Ahmed Al-Sharaa adalah sosok yang unik, karena sebuah grup mendapatkan kekuatan dan memang terjadi. Tetapi apa yang anda cenderung ditemukan di Timur Tengah khususnya kekeluargaan, pegawai militer, mereka adalah orang-orang yang biasanya menduduki kekuasaan,” lanjutnya lagi.

 

Secara historis, latar belakang Ahmad Al-Sharaa berasal dari ISIS, sehingga ia mengaku terkejut ketika sekarang menjadi mantan ISIS yang sedang dipelihara.

 

Namun yang menjadi persoalan penting bukan latar belakangnya sebagai ISIS kata Adnan, melainkan desas-desus pertemuannya dengan Israel secara rahasia, yang merupakan bagian dari agenda Amerika. Secara individu, Al-Sharaa dikenal baik kata Adnan.

 

“Saya pikir pada saat itu, ketika podcast ini saya keluarkan, kita akan mendapatkan kepastian informasi apakah Trump jadi bertemu dengan Al-Sharaa atau tidak, karena ini merupakan kunci penting bagi Al-Sharra sebagai mantan ISIS yang berjuang di peperangan Irak dan berasal dari Kamp Bukka. Bahkan Al-Sharaa adalah narapidana yang paling dikenal diantara semua anggota ISIS,” jelasnya menambahkan.

 

Perjalanan Al-Sharaa sampai ke tampuk kepemimpina adalah berkat kerjasama denga Turki. Keduanya mampu menggulingkan rezim Suriah sebelumnya. Sebab 13 tahun peristiwa Arab Spring terjadi di Suriah, tetapi tidak membuahkan hasil apapun.

 

Kini Al-Sharaa, sebut Adnan, resmi menjadi bintang pop karena berkunjung ke berbagai serta mengenakan seragam tentara dan terkadang dengan gaya lain. Ia juga baru-baru ini berada di Prancis, dan sedang mencoba untuk bisa bertemu dengan Donald Trump di Timur Tengah.

 

Hanya saja menurutnya, Al-Sharaa harus memahami permainan Amerika jika sudah masuk dalam tingkatan agen mereka. Ada pola yang selalu dimainkan ketika seorang agen tidak lagi bisa diajak kerjasama, yaitu tamat.

 

“Tetapi menuju tingkatan agen, ketika sudah menjadi agen, dan Anda sudah tidak berguna lagi, Anda akan disingkirkan. Tidak akan ada yang peduli. Bahkan para penasihat Anda, karena Anda hanya tinggal menunggu tamat," tandasnya. 


Ini adalah pola  yang dianggap sangat sederhana untuk dimainkan terhadap para pemimpin agen dan negaranya, yaitu siap untuk tamat,” pungkasnya.[] M. Siregar

Opini

×
Berita Terbaru Update