Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

UIY: Amar Makruf Nahi Mungkar Adalah Kewajiban Agama

Kamis, 14 Agustus 2025 | 04:33 WIB Last Updated 2025-08-13T21:33:48Z

TintaSiyasi.id -- Cendikiawan Muslim Ustaz Ismail Yusanto (UIY) mengingatkan bahwa amar makruf nahi mungkar adalah bagian dari  kewajiban agama. 

"Amar makruf nahi mungkar itu adalah salah satu kewajiban agama," ucapnya dalam program live discussion: One Piece,  Kritik atau Ancaman Kemerdekaan? di kanal YouTube UIY Official, Ahad (10/8/2025). 

Lanjutnya, sebagaimana yang termaktub dalam firman Allah, surah Al-Imran ayat 104:

وَلْتَكُنْ مِّنْكُمْ اُمَّةٌ يَّدْعُوْنَ اِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِۗ وَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ

Hendaklah ada di antara kamu segolongan orang yang menyeru kepada kebaikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Mereka itulah orang-orang yang beruntung.

"Kenapa amar makruf nahi mungkar itu sangat penting? Karena, manusia tidak akan pernah sepi dari kekeliruan atau dari kesalahan. Tidak ada manusia yang maksum atau terbebas dari kesalahan. Apalagi kalau dia punya jabatan yang tinggi. Jika dia melakukan kesalahan, kesalahannya itu bisa sangat berbahaya, Karena dengan kewenangan yang dia miliki, kesalahan itu bisa berakibat ke banyak orang," paparnya. 

Menurutnya, menyampaikan kritik merupakan bagian dari amar makruf nahi mungkar, apalagi terhadap penguasa, seperti yang dicontohkan sahabat sekaligus paman Rasulullah Saw, Hamzah bin Abdul Muthalib yang lantang mengkritik penguasa zalim dan akhirnya terbunuh, kemudian Allah menobatkan Hamzah sebagai penghulu para syuhada pada hari kiamat. 

"Oleh karena itu, siapa saja sebenarnya harus berterima kasih kalau mendapat kritik atau amar makruf nahi mungkar. Sebab, itu bukti bahwa seseorang peduli kepada orang lain atau sesamanya. Bahkan bukan sekedar peduli, tapi juga wujud kasih sayang. Kasih sayang kepada sesama agar tidak melakukan kesalahan. Karena kesalahan itu bisa berakibat buruk atau berdosa," terangnya. 

Ia menambahkan, bahwa kritik yang benar  itu ketika segala sesuatu yang keliru dari ajaran Islam kemudian diubah menjadi sesuatu yang sesuai dengan ajaran Islam.

"Jadi, kritik atau amar makruf nahi mungkar itu terkandung setidaknya tiga perkara; pertama, bukan sekedar mengkritik tetapi sekaligus menunjukkan yang benar itu seperti apa. Kedua, yang benar itu adalah segala sesuatu sesuai dengan ajaran Islam. Ketiga, kritik itu bagian dari amar makruf nahi mungkar," tandasnya.[]Tenira

Opini

×
Berita Terbaru Update