Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Perang Thailand versus Kamboja, Strategi Besar AS Pivot to Indo Pacific

Jumat, 01 Agustus 2025 | 08:38 WIB Last Updated 2025-08-01T01:38:22Z

TintaSiyasi.id -- Merespons, perang Thailand versus Kamboja, Direktur Indonesia Justice Monitor Ustaz Agung Wisnuwardana, mengatakan, merupakan bagian dari strategi besar Amerika Serikat (AS) pivot to indo pacific.

"(Perang Thailand versus Kamboja) Ini strategi klasik perangnya lokal tetapi dipermalukan secara global. Inilah bagian dari strategi besar AS pivot to indo pacific," jelasnya di akun TikTok agung.wisnuwardana, Selasa (29/7/2025).

Agung mengatakan, banyak yang menduga AS memanfaatkan konflik ini untuk memancing Cina keluar. Caranya biarkan Kamboja ditekan tunggu Cina bereaksi dan begitu Cina masuk AS tinggal menjebak. Cina akan dicitrakan agresor seperti Rusia di Ukraina.

"AS ingin menjadikan Asia sebagai pusat kendali baru untuk melawan pengaruh Cina, dan perang Thailand Kamboja bisa menjadi pembuka jalan," ujarnya.

Posisi Indonesia

“Dengan adanya perang, lalu dimana posisi Indonesia? Lihat saja saat AS menaikkan tarif dagang 19 persen ke produk kita, pemerintah diam. Ketika data pribadi rakyat diminta AS, pemerintah tidak ada perlawanan yang berarti. Kita sedang dihadapkan pada pilihan sulit tetapi bukan berarti kita harus ikut barisan AS atau menjadi pelayan Cina. Kita bukan satelit, kita bangsa besar lalu apa solusinya?,” ujarnya.

"Jawabannya Islam, hanya Islam yang memiliki konsep kedaulatan sejati, kedaulatan politik, ekonomi, dan pertahanan, sistem Islam akan menjadikan kita mandiri bukan jongos kekuatan asing," tambahnya.

Ia mengatakan, Islam mengajarkan kepada umatnya hanya bergantung pada Allah, umat Islam wajib mempunyai posisi strategis bukan menjadi pion perang antar musuh.

"Perang diperbatasan Thailand Kamboja bisa jadi awal badai Indo Pasifik tetapi kita jangan diam, jangan sampai Indonesia terseret hanya karena ingin mencari aman dari AS," jelasnya.

Oleh karenanya, ia menegaskan, umat Islam saatnya bangkit, bersuara, kembali kepada Islam. "Kalau anda percaya teruslah bergerak Indonesia harus berdaulat, Islam adalah satu-satunya jalan dan setau saya inilah yang diperjuangkan oleh Hizbut Tahrir Indonesia menjadikan Indonesia berdaulat, besar adidaya dengan Islam," pungkasnya. [] Alfia Purwanti

Opini

×
Berita Terbaru Update