TintaSiyasi.id -- Direktur Pamong Institute Drs. Wahyudi Almaroky, menilai fenomena wakil rakyat yang berjoget riang gembira, telah gagal memahami kondisi rakyatnya.
"Ini menunjukkan bahwa wakil rakyat gagal memahami kondisi rakyatnya," ungkapnya di akun YouTube Khilafah News, Sabtu (23/8/2025), Pejabat 'Goyang' , Rakyat 'Kejang'?
Ia mengatakan, kebahagiaan wakil rakyat atau pejabat itu tidak pas disaat rakyat dalam kondisi susah. "Disaat mereka dinaikkan gaji, pendapatan, fasilitasnya banyak, mereka menampakkan kebahagiaan itu di tengah rakyat yang sebenarnya sedang terbebani dengan kenaikan pajak yang luar biasa dan banyak jenis-jenisnya," jelasnya.
Kemudian, ia menjelaskan, dalam diri pejabat ada dua bagian satu bagian personal mereka senang sehingga disampaikan dengan ekspresinya, tetapi posisi dia sebagai wakil rakyat atau para pejabat di tengah rakyat yang menderita maka itu tidak tepat. Karena lebih menonjol posisi sebagai personal yang bahagia dibandingkan posisi wakil rakyat yang sebenarnya bersimpati atau ikut berempat mestinya.
"Jadi ini dua karakter yang melekat pada satu tubuh, yang memang secara personal boleh bahagia karena mendapatkan sesuatu tetapi karena dia posisinya pejabat publik atau posisinya sebagai wakil rakyat di mana yang diwakili sedang menderita, pajak dinaikkan maka mestinya dia punya empati dan tidak menunjukkan itu di depan publik, ini kan sama dengan ngeledek, mengolok-olok 'yee kalian pajak yang naik kalau gue kan gaji yang naik atau pendapatan yang naik', dan menunjukkan mereka gagal untuk memahami posisinya sebagai pejabat dan juga posisinya sebagai warga rakyat," cecarnya.
Serta, ia menambahkan, fenomena pejabat berjoget memang tidak ada pelanggaran hukum atau aturan, namun ada norma dan etika yang mereka tabrak di mana secara etika itu tidak etis.[] Alfia Purwanti